Indikator ranah psikomotorik dalam pembelajaran IPS melalui time token berbasis flashcard adalah menjelaskan flashcard yang diamati berdasarkan
pemahaman sendiri di depan kelas perception. Penilaian ranah psikomotorik yaitu berupa persepsi. Siswa mengamati
flashcard yang ditampilkan guru kemudian siswa menjelaskan flashcard yang diamati secara bergantian. Adapun penilaian aspek berbicara meliputi kemampuan
berbicara, volume suara, dan ekspresi saat menjelaskan flashcard yang diamati.
Tabel 2.2
Teknik Penilaian Menjelaskan Flashcard
No. Kriteria
Baik Sekali Baik
Cukup Perlu Bimbingan
4 3
2 1
1. Kemampuan
bercerita Siswa
bercerita dengan lancar
Setengah bagian
cerita disampaikan
dengan lancar
Kurang dari setengah
bagian cerita
disampaikan dengan
lancar Belum mampu
bercerita
2. Volume
suara Terdengar
sampai seluruh ruang
kelas Terdengar
sampai setengah
ruang kelas Terdengar
hanya bagian
depan ruang kelas
Suara sangat pelan atau tidak
terdengar
3. Ekspresi
Mimik wajah dan gerak
tubuh sesuai dengan cerita
Mimik wajah dan
gerak tubuh tidak sesuai
Mimik wajah tanpa
gerakan tubuh, atau
sebaliknya Monoton tanpa
ekspresi
Sumber: Buku Guru Kurikulum 2013
2.1.8 Pendidikan Karakter
2.1.8.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Fitri 2012: 20 menjelaskan pendidikan karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan sehingga sifat anak akan terukir sejak dini, agar dapat
mengambil keputusan dengan baik dan bijak serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehai-hari. Keberhasilan pendidikan karakter ditentukan oleh
konsistensi perilaku sesorang sesuai dengan apa yang diucapkan dan harus didasari atas ilmu dan pengetahuan dari sumber-sumber nilai yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi
positif dan berakhlak karimah sesuai dengan Standar Kompetensi Kelulusan SKL.
2.1.8.2 Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Kemendiknas dalam Fitri, 2012: 14, tujuan pendidikan karakter antara lain: 1 mengembangkan potensi afektif; 2 mengembangkan kebiasaan dan
perilaku siswa yang terpuji; 3 menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab; 4 mengembangkan peserta didik menjadi mandiri, kreatif, dan
berwawasan kebangsaan.; 5 mengembangkan lingkungan belajar yang aman, jujur, dan penuh kreativitas.
2.1.8.3 Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
Menurut Setiawan 2013: 57 dalam jurnal yang berjudul ”Peran
Pendidikan Karakter Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral ” disebutkan
desain pendidikan karakter berbasis kelas. Desain ini berbasis pada relasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pembelajar di dalam kelas. Konteks
pendidikan karakter adalah proses relasional komunitas kelas dalam konteks pembelajaran. Relasi guru-pembelajar bukan monolog, melainkan dialog dengan
banyak arah sebab komunitas kelas terdiri dari guru dan siswa yang sama-sama
berinteraksi dengan materi. Memberikan pemahaman dan pengertian akan keutamaan yang benar terjadi dalam konteks pengajaran ini, termasuk di
dalamnya pula adalah ranah noninstruksional, seperti manajemen kelas, konsensus kelas, dan lain-lain, yang membantu terciptanya suasana belajar yang nyaman.
2.1.9 Pembelajaran Tematik di SD