16
2.1.5.2 Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD Kelas 4,5, dan 6
Karakteristik siswa SD kelas tinggi antara lain: 1 perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari, 2 ingin
tahu, ingin belajar, dan realistis, 3 timbul minat pada pelajaran- pelajaran khusus, dan 4 anak memandang nilai sebagai ukuran
yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. Beduatsuko2009.
2.1.6 Pengertian Mengajar Menurut Sumantri 2001: 20 mengajar merupakan kegiatan
menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap- sikap tertentu dari guru kepada siswa. Misalnya, seorang guru SD kelas 3
menjelaskan materi menulis deskripsi dengan menggunakan pendekatan tematik melalui gambar seri. kegiatan guru itulah yang dinamakan dengan kegiatan
mengajar. Davis 1971 dalam Sumantri 2001: 21 mengungkapkan bahwa pengertian mengajar sebagai suatu aktivitas profesional yang memerlukan
keterampilan tingkat tinggi dan mencakup pengambilan keputusan. Guru yang profesional harus dapat membuat keputusan yang tepat dengan
mengembangkan suatu sistem pengajaran. Untuk melaksanakan hal tersebut, seorang guru sekolah dasar paling tidak harus bertanggung jawab dalam:
1 Mengkondisikan siswa untuk menyukai, merasa gembira dan senang belajar di sekolah.
2 Mengembangkan berbagai cara dan metode yang bervariasi dan menarik di dalam mengajar secara terpadu, seperti ceramah, kerja kelompok, diskusi,
dan sebagainya. 3 Menjembatani “gap” antara kehidupan sekolah dengan kahidupan siswa itu
sendiri dalam pengajaran.
17
4 Mengobservasi gaya belajar siswa, kebutuhannya dan memperhatikan tuntutan individual siswa yang hubungannya dengan implementasi
kurikulum yang berlaku. Dari pengertian mengajar di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar
merupakan suatu aktivitas menyampaikan pesan dari guru kepada siswa yang memerlukan keterampilan dan keprofesionalan guru. Mengajar tidak hanya
menyangkut bagaimana menyampaikan pesan-pesan dari guru kepada siswa, melainkan menyangkut bagaimana guru membimbing dan melatih siswanya untuk
belajar.
2.1.7 Pembelajaran Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru Sagala, 2010: 61. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk
mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, dan lain sebagainya.
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono 1999 dalam Sagala 2010: 62 adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003
menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Sagala 2010: 63, dalam pembelajaran guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya. Guru harus memberikan pelajaran
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Selain itu, guru juga
18
harus memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar.
Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal. Dalam
pembelajaran tidak hanya menuntut siswa mendengar dan mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran
membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus. Hal itu diarahkan untuk memperbaiki serta meningkatkan kemampuan berpikir siswa,
sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Berdasarkan paparan mengenai pembelajaran di atas, dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang secara terprogram
untuk membantu siswa mempelajari suatu kemampuan. Dari proses pembelajaran, siswa memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar.
2.1.8 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas III