Aktivitas Belajar Menurut Suharso dan Retnonigsih 2005: 25, “aktivitas adalah kegiatan Hasil Belajar

12 tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca yang panas, dan suasana lingkungan bising akan mengganggu konsentrasi belajar. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi manusia dengan lingkungannya baik secara langsung dengan contoh maupun tidak langsung dengan kata-kata untuk memperoleh suatu perubahan.

2.1.2 Aktivitas Belajar Menurut Suharso dan Retnonigsih 2005: 25, “aktivitas adalah kegiatan

atau kesibukan”. Menurut Mulyono 2007 dalam Defri 2010, aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik. Trinandita 2005 dalam Defri 2010 menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Menurut Nasution 2010: 87, aktivitas belajar terdiri dari mendengarkan, mencatat, dan menjawab pertanyaan. Sedangkan menurut Sudjana 2009: 22, kegiatan belajar atau aktivitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik. Menurut Sudjana 2009: 61 keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 2 terlibat dalam pemecahan masalah, 3 bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, 4 berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, 5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, 6 menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang 13 diperolehnya, 7 melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, 8 kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Dari paparan mengenai aktivitas belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, sehingga suasana kelas menjadi kondusif.

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2007: 5. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat meningkat karena didukung oleh lingkungan belajar yang baik sehingga merangsang dan membuat siswa tertantang untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Siddiq, Isniatun, dan Sungkono 2008: 1.46 bahwa lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006 dalam Munawar 2009, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Indramunawar 200906 Gagne 1977 dalam Sumantri 2001: 14-15 mengemukakan lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga membutuhkan sekian macam kondisi belajar untuk mencapainya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut ialah: 14 1 Keterampilan intelektual, merupakan sejumlah pengetahuan mulai dari baca tulis, hitung sampai pada pemikiran yang rumit. 2 Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3 Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4 Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya. 5 Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Berdasarkan paparan mengenai hasil belajar di atas, dapat disimpulkan hasil belajar merupakan perubahan perilaku menjadi lebih baik jika dibandingkan pada saat sebelum belajar.

2.1.4 Kegiatan Belajar di SD

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 3 288

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 02 NGLEBAK Implementasi Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Nglebak Kecamatan Tawangmangu Tahun 2014/2015.

0 4 17

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 02 NGLEBAK Implementasi Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Nglebak Kecamatan Tawangmangu Tahun 2014/2015.

0 2 14

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 5 99

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Handout Pembelajaran Tematik Gambar Seri untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas III

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Handout Pembelajaran Tematik Gambar Seri untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas III

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 12