27
diperolah akan membantu individu untuk melakukan tindakan yang tepat untuk merespon stimulus yang datan. Hal ini dikarenakan pengalaman
mengenai suatu tindakan tertentu telah tersimpan dalam memori dan ketika individu menghadapi sebuah situasi yang sama atau yang hampir sama
maka pengalaman yang telah tersimpan di recall sehingga individu siap untuk merespon suatu situasi.
3 Kesiapan Sosial
Selain kesiapan psikologi untuk menghadapi perilaku orangtua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini perlu adanya kesiapan sosial
karena linkungan sosial merupakan tempat bagi perilaku orangtua sebagai makhluk sosial. Kesiapan sosial merupakan kemampuan lingkungan untuk
berelasi dengan individu yang datang ke lingkungan tersebut.
2.6.4 Prinsip-prinsip kesiapan
Prinsip kesiapan menurut Slameto 1995: 117 adalah semua aspek perkembangan ini berinteraksi saling mempengaruhi. Kematangan jasmani dan
Rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat pengalaman. Pengalaman- pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. Kesiapan dasar
untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan di masa perkembangan.
Proses belajar yang di pengaruhi kesiapan yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar,
berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa, yang
28
termasuk kesiapan ini adalah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman hasil belajar yang baru motivasi, persepsi dan faktor-faktor
lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar. Berdasarkan dengan prinsip kesiapan ini dapat dikemukakan hal-hal
sebagai berikut: 1
Seorang individu akan dapat belajar dengan sebaik-baiknya bila tugas-tugas yang di berikan kepadanya erat hubungan dengan kemampuan, minat dan latar
belakangnya. 2
Kesiapan tentang belajar harus dikaji bahkan diduga. Hal ini mengandung arti bila seseorang guru ingin mendapat gambaran kesiapan untuk mempelajari
sesuatu, ia harus melakukan pengetesan kesiapan. 3
Jika seseorang individu kurang memiliki kesiapan untuk sesuatu tugas kemudian tugas itu ditunda sampai dapat di kembangkan kesiapan itu atau
guru sengaja menata tuagas itu sesuai dengan kesiapan siswa. 4
Kesiapan untuk belajar mencerminkan jenis dan taraf kesiapan misalnya dua orang siswa yang memiliki kecerdasan yang sama mungkin amat berbeda
dalam pola kemampuan mentalnya.
2.6.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan
Kesiapan merupakan suatu sikap psikologis yang dimiliki seseorang sebelum melakukan sesuatu, dimana kesiapan ini dapat dipengaruhi oleh dirinya
sendiri atau oleh pihak luar yaitu:
29
2.6.5.1 Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian yaitu jasmani dan rohani psikologis, dimana
keduanya mempengaruhi individu menjadi terampil. Yang termasuk faktor jasmani adalah bagaimana kondisi fisiknya dan panca indra. Sedangkan kondisi
psikologisnya adalah minat tingkat kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif
.semua ini akan berpengaruh pada kesiapan seorang individu. Aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi kesiapan adalah:
1 Kematangan
Kematangan adalah suatu kondisi yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan.
2 Kecerdasan
Kecerdasan adalah daya pikir merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan
3 Keterampilan
Keterampilan adalah kegiatan psikomotorik yang merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat mengembangkan dirinya yang
lebih kreatif dalam segala hal. 4
Kemampuan Kemampuan merupakan aspek yang harus memiliki seseorang, karena itu
sebagai guru harus mengetahui dan menyadari kemampuan yang ada dalam dirinya terhadap sesuatu yang dilakukan.
30
5 Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
6 Kesehatan
Kesehatan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tugasnya dengan baik.
2.6.5.2 Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang di sebabkan karena orangtua yang salah dalam mendidik anaknya, seperti sikap membanding-bandingkan dan adanya anak
emas di antara anak yang lain. Menurut Keyla 2008:26, ada banyak faktor yang berperan dalam kejadian Sibling Rivalry yaitu:
1 Adanya keinginan anak untuk menggambarkan siapa dirinya, bakat, aktifitas
dan minat mereka ingin menunjukkan bahwa mereka berbeda dari saudara kandungnya.
2 Perhatian, disiplin dan kemampuan reaksi orangtua yang berkurang terhadap
dirinya. 3
Adanya Anggapan bahwa kedatangan adik baru merupakan ancaman bagi mereka
4 Tahap perkembangan dari anak itu sendiri berhubungan dengan perhatian
orangtua yang terbagi serta bagaimana mereka mendapat perhatian itu dengan adil satu dengan yang lainnya.
31
5 Kekurangpahaman dari anak bagaimana cara mendapatnya perhatian dari
saudara kandungnya sehingga menggunakan perkelahian untuk mendapatkan perhatian.
6 Perlakuan orangtua terhadap anak
7 Kurangnya peran dari orangtua untuk memberikan penjelasan bahwa
perkelahian bukan salah satu cara yang baik yang biasa diterima untuk menyelesaikan masalah.
8 Tidak adanya waktu yang cukup dari otang tua untuk bersama dengan anak.
9 Bagaimana orangtua memeperlakukan anak dan bereaksi terhadap persaingan
yang terjadi.
2.7 Hipotesis Penelitian