36
jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Variabel penelitian tentang kesiapan perilaku orangtua dalam menghadapi Sibling
Rivalry terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat.
3.4.1 Variabel bebas
Menurut Arikunto 2002:97, mendefinisikan Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebeb independent variabel
dinyatakan dengan X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh kesiapan terhadap perilaku orangtua.
3.4.2 Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau variabel terikat, tergantung, atau variabel tidak bebas, dinyatakan dengan Y. Variabel terikat
penelitian ini adalah menghadapi Sibling Rivalry pada Anak Usia Dini.
3.5 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.5.1 Kriteria Inklusi
Adalah karakteristik umum subjek penelitan pada populasi Nursalam.2003:122 kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah:
1 Orangtua yang mempunyai balita lebih dari satu yang mengalami Sibling
Rivalry di Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang
2 Orangtua yang mempunyai balita lebih dari satu yang bersedia menjadi
responden 3.5.2
Kriteria Eksklusi Adalah sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan karena beberapa sebab Nursalam, 2003:122.
37
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1
Orangtua yang mempunyai balita lebih dari satu dengan jarak kurang dari 2 tahun yang mengalami Sibling Rivalry pada saat penelitian tidak berada di
tempat. 2
Orangtua yang mempunyai balita lebih dari satu dengan jarak kurang dari 2 tahun yang saat penelitian sedang sakit dan tidak dapat menjadi subjek
penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data Menurut Iskandar, 2008:76 yaitu:
3.6.1 Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang
diteliti. Penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah penelitian yang
mengambarkan variabel-variabel yang diteliti. Kuesioner yang diedarkan kepada responden harus mempunyai validitas dan realibilitas yang tinggi.
Menurut Suharsimi Arikunto 1998:140, kelebihan dan kekurangan kuesioner yaitu:
3.6.1.1 Kelebihan kuesionar
1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2 Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3 Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut
waktu senggang responden.
38
4 Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab. 5
Dapat di buat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
6 Jawaban responden tidak menyimpang dari pertanyaan
7 Relatif lebih Efisien baik waktu tenaga dan dana
8 Memudahkan dalam menganalisis data
3.6.1.2 Kelemahan kuesionar
1 Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewati tidak terjawab. Padahal sulit di ulangi diberikan kembali padanya. 2
Sulit dicari validitasnya 3
Walaupun di buat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur.
4 Angket yang dikirim lewat pos pengambilannya sangat rendah, hanya sekitar
20. Seringkali tidak dikembalikan terutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian.
5 Waktu pengambilanya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang
terlalu lama sehingga terlambat. 3.6.2
Observasi Salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam mengkaji situasi
sosial yang dijadikan sebagai objek penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipati, di mana penelitian berinteraksi secara penuh dalam situasi sosial
dengan subyek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati, memahami
39
peristiwa secara cermat, mendalam dan terfokus terhadap subjek penelitian, baik dalam suasana formal maupun santai.
Menurut Fudgartanti 2005:197, observasi memiliki kelebihan dan kelemahan.
3.6.2.1 Kelebihan observasi
1 Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal perilaku
pertumbuhan dan sebagainya sewaktu kejadian tersebut masih berlaku atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak mungkin
mengantungkan data-data dan ingatan seseorang. 2
Pengamat dapat memperoleh data dan subjek baik dengan berkomunikasi verbal atau tidak, misalnya dalam melakukan penelitian sering subjek tidak
mau berkomunikasi dengan verbal dengan penelitian karena takut, tidak punya waktu atau tidak, namun hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan
observasi langsung. 3.6.2.2
Kelemahan observasi 1
Hallow effect Pengaruh kesan pertama dan kesan luarnya saja saat menilai subjek.
2 Hawthron effect
Suatu tendensi tingkah laku akan diatur menjadi nampak berbeda dari kondisi yang alamiyah dan nampak menjadi lebih baik.
3 Refleksi observasi
4 Struktur kepribadian observer turut berpengaruh dan bermain dalam hasil
pengamatannya terhadap objek yang di observasi. Misalnya pengalaman-
40
pengalaman emosional observer dapat tampil pada waktu observasi berlangsung.
Di dalam penelitian deskriptif kuantitatif bahwa observasi yaitu untuk melengkapi data yang tidak bisa di tangkap melalui kuesionar, misalnya sebelum
penelitian berlangsung melakukan observasi untuk data pra penelitian. 3.6.3
Wawancara Untuk memperoleh data yang memadai sebagai Cross Ceks penelitian juga
menggunakan teknik wawancara dengan subyek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi dan mengetahui
informasi untuk mewakili subyek penelitian. Menurut Djumhur dan Moh. Surya 2007:69 Wawancara memiliki
kelebihan dan kelemahan. 3.6.3.1
Kelebihan wawancara 1
Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan 2
Mempunyai nilai yang tinggi 3
Semua kesalahpahaman dapat dihindari 4
Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan-penjelasan tambahan
5 Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
6 Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
3.6.3.2 Kelemahan wawancara
1 Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
2 Memakan waktu dan biaya yang besar jika dilakukan dalam suatu wilayah
yang luas
41
3 Sangat tergantung pada individu yang akan diwawancarai
4 Menuntut penguasaan ketrampilan bahasa yang baik dari interviewer.
Di dalam penelitian ini wawancara untuk memeriksa kembali data yang terkumpul melalui kuesioner.
3.6.4 Studi Dokumentasi
Arikunto Suharsimi 2006:59 Studi Dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan
literatur laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevensi dengan fokus permasalahan penelitian. Sumber data sekunder dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan tentang masalah penelitian. 3.6.4.1
Kelebihan dokumentasi 1
Metode ini sangat memberikan gambaran berbagai informasi tentang responden pada waktu yang sudah lampau yang direkam atau di
dokumentasikan 2
Berbagai informasi tentang responden tersebut merupakan bahan kajian yang dapat menghubungkan keadaan responden pada masa lampaunya, apakah
keadaan sekarang disebabkan oleh hal yang sudah lalu atau tidak. 3
Metode ini dapat merekam berbagai jenis data tentang responden identitas responden, identitas orangtua, keadaan dan latar belakang keluarga,
lingkungan sosial, data psikis, pendidikan dan sebagainya. 3.6.4.2
Kelemahan Dokumentasi 1
Pencatatan dalam dokumen perlu disikapi dengan kritis, apakah pencatatan yang di lakukan valid atau tidak.
42
2 Jika ada pencatatan yang tidak lengkap karena sesuatu hal, disengaja atau
tidak disengaja, penggunaan dokumen dapat menyesatkan. Studi dokumentasi yaitu untuk melengkapi data tertulis yang tidak bisa
diungkap melalui teknik pengumpulan data yang lain.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas