Manipulasi tetapan kesetimbangan Kc Hubungan antara Kp dan Kc Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran Kesetimbangan

2.7.4. Tetapan kesetimbangan Kc

Untuk reaksi : aA + bB cC + dD, dengan A, B adalah pereaksireaktan; C,D adalah hasil reaksiproduk; a,b,c,d adalah koefisien reaksi, maka secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. dengan : Kc = tetapan kesetimbangan Perhitungan tetapan kesetimbangan Kc diatas hanya dipengaruhi oleh konsentrasi zat pereaksi maupun zat hasil reaksi yang mempunyai fasa gas g dan larurtan aq.

2.7.5. Manipulasi tetapan kesetimbangan Kc

Berikut beberapa manipulasi tetapan kesetimbangan berdasarkan operasi tertentu pada persamaan kesetimbangan. 1. Jika beberapa reaksi dijumlahkan, maka harga tetapan kesetimbangan dari penjumlahan reaksi tersebut adalah sama dengan hasil kali semua harga tetapan kesetimbangan reaksi-reaksi tersebut. Kc = Kc 1 x Kc 2 x Kc 3 x ….x Kc n 2. Jika suatu reaksi dibalik, maka harga tetapan kesetimbangan Kc‟ dari reaksi kebalikan tersebut adalah : 3. Jika suatu reaksi dikali dengan bilangan n, maka harga tetapan kesetimbangannnya menjadi Kc‟ = Kc n . 4. Jika suatu reaksi dibagi dengan bilangan n, maka harga tetapan kesetimbangannya menjadi . 2.7.6. Tetapan kesetimbangan tekanan parsial Kp Tekanan parsial adalah tekanan yang dimilki oleh masing-masing komponen gas dalam suatu campuran gas. Pada reaksi kesetimbangan yang melibatkan gas, tekanan parsial zat gas berbanding lurus dengan konsentrasi atau molaritasnya. Oleh karena itu, harga tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial yang dilambangkan dengan Kp. Untuk reaksi : aA g + bB g cC g + dD g , maka Dengan : P = Tekanan parsial Gas

2.7.7. Hubungan antara Kp dan Kc

Untuk reaksi : : aA g + bB g cC g + dD g Dengan dan , dengan substitusi terhadap persamaan didapatkan: Jika c+d – a+b = ∆n, maka harga Kp dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Jika jumlah koefisien reaksi gas di ruas kanan sama dengan jumlah koefisien reaksi gas di ruas kir i, maka Δn = 0, sehingga Kp = Kc

2.7.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran Kesetimbangan

Sesuai dengan asas Le Chatelier, faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan adalah suhu sistem, konsentrasi zat, tekanan dan volume. Jika konsentrasi zat A bertambah dalam kesetimbangan, maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat itu, sebaliknya jika konsentrasi zat A berkurang, maka kesetimbangan bergeser ke arah zat A. Jika tekanan diperbesar dengan memperkecil volume maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien yang lebih kecil dan sebaliknya jika tekanan diperkecil dengan memperbesar volume maka kesetimbangan bergeser ke jumlah koefisien yang lebih besar. Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm dan jika suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm. Contoh : Dalam reaksi 2 SO 2 g + O 2 g 2 SO 3 g ∆H = -197 kJ 1. Jika konsentrasi SO 2 ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan jika konsentrasi SO 2 dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke kiri. 2. Jika tekanan diperbesar, volume diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke kanan, dan jika tekanan diperkecil, volume diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke kiri. 3. Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke kiri dan jika suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke kanan.

2.7.9. Kesetimbangan dalam industri

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E(LC5E) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 7 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 3 27

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRAMANUSIA DI KELAS XI IPA SMA N 1 KISARANTAHUN PEMBELAJARAN 2012 2013.

0 0 14

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DI KELAS XI IPS SMA N 1 DOLOKSANGGUL T.A 2012/2013.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA N 3 PANYABUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011 / 2012.

0 4 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS XI SMA.

0 1 16

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 0 1

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN LEARNING CYCLE 5E (LC5E) PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA/MA NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR.

0 1 19

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE ) DENGAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X SMA N 1 JATISRONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

Keefektifan Model Pembelajaran LC5E dan CRH Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa | Buchori | Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP) 10161 14479 1 PB

0 0 6