Gambaran Umum Sekolah SMA Negeri 5 Pematangsiantar Analisis Bivariat

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Negeri 5 Pematangsiantar

Lokasi penelitian berada di sekolah SMA Negeri 5 Pematangsiantar, jalan Medan Km 6,8 Kelurahan Tanjung Tongah Kecamatan Siantar Martoba dengan nomor statistik 301076360520. SMA Negeri 5 Pematangsiantar berdiri pada tanggal 13 April 2009. Adapun kelas yang ada di SMA Negeri 5 Pematangsiantar dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Siswa Berdasarkan Kelas dan Jenis Kelamin di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Kelas Jumlah Siswa orang Jumlah Responden orang Agama Responden orang Lk Pr Lk Pr Kristen Islam 1 X1 X2 X3 X4 X5 18 19 19 20 19 24 26 27 26 26 2 - 1 3 - 3 2 1 2 2 4 2 2 3 2 1 - - 2 - Universitas Sumatera Utara X6 X7 X8 X9 X10 19 20 20 19 18 28 23 23 25 18 2 2 1 2 2 1 2 4 2 - 3 3 2 2 2 - 1 3 2 - 2 XI IPA1 XI IPA2 XI IPA3 XI IPA4 XI IPA5 XI IPS1 XI IPS2 XI IPS3 XI IPS4 12 13 11 9 12 15 11 12 13 23 24 21 25 23 21 25 23 21 1 1 2 1 3 1 2 - 1 4 2 2 - 2 1 1 2 3 4 3 3 1 4 2 2 1 3 1 - 1 - 1 - 1 1 1 3 XII 96 143 - - - - Jumlah 395 595 27 36 48 15 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari jumlah siswa 990 orang dipilih sampel dengan tabel acak sebesar 63 orang dengan jumlah laki-laki 27 orang dan perempuan 48 orang, yang beragama Kristen sebanyak 38 orang dan beragama Islam sebanyak 15 orang dengan umur antara 16 – 18 tahun.

4.2 Analisis Univariat

Universitas Sumatera Utara Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi peran orantua, pengetahuan seks pranikah, ketaatan beragama, paparan media pornografi dan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut:

4.2.1 Peran Orangtua Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Peran Orang

tua Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Item Jawaban Ya Tidak f f 1 Saat ini tinggal bersama dengan kedua orangtua. 49 77,8 14 22,2 2 Orangtua selalu tanggap ketika anda menghadapi masalah. 54 85,7 9 14,3 3 Orangtua memberitahukan dampak seks pranikah kepada anda. 46 73,0 17 27,0 4 Orangtua pernah memberikan pengertian kepada anda untuk tidak berpacaran saat masih sekolah. 62 98,4 1 1,6 5 Menginap di rumah teman harus dengan persetujuan orangtua terlebih dahulu. 44 69,8 19 30,2 6 Selain kegiatan sekolah harus dengan persetujuan orangtua. 59 93,7 4 6,3 7 Kedua orangtua selalu mempunyai waktu berkumpul bersama dengan anda. 58 92,1 5 7,9 8 Orangtua selektif dalam menentukan teman bergaul anda. 41 65,1 22 34,9 9 Orangtua memberikan penjelasan kepada anda tentang efek dari menonton film yang berbau pornografi. 46 73,0 17 27,0 Universitas Sumatera Utara 10 Orangtua mengetahui dengan siapa saja anda bergaul. 46 73,0 17 27,0 Hasil penelitian pada distribusi jawaban remaja mengenai peran orangtua yang disajikan pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebesar 22,2 remaja tidak tinggal bersama dengan kedua orangtua seperti tinggal bersama nenek sebesar 3,2, tante 4,7 dan ada yang tinggal di kos 14,3. Sebesar 27,0 remaja menyebutkan bahwa orangtua mereka tidak pernah memberitahukan dampak seks pranikah, sebesar 30,2 remaja tidak perlu persetujuan orangtua jika ingin menginap di rumah temannya, sebesar 34,9 orangtua tidak peduli dengan teman-teman anak mereka dengan tidak membatasi dengan siapa mereka harus berteman atau tidak berteman, sebesar 27,0 orangtua tidak peduli dengan anaknya dengan tidak pernah memberikan penjelasan kepada anaknya mengenai efek dari menonton film yang berbau pornografi dan sebesar 27,0 orangtua remaja tidak tahu dengan siapa anak mereka bergaul. Tabel 4.3 Distribusi Remaja Berdasarkan Peran Orangtua di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Peran Orangtua f Baik 44 69,8 Buruk 19 30,2 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas orangtua memiliki peran yang baik dalam hal mengasuh anak yaitu sebesar 69,8 dan 30,2 orangtua memiliki peran yang buruk dalam hal mengasuh anak. Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Pengetahuan Remaja Tentang Seks Pranikah Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Seks Pranikah di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Item Jawaban Benar Salah f f 1 Ciri-ciri seks pada remaja laki-laki adalah mimpi basah, pinggul menyempit, pertumbuhan rambut disekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan dan kaki. 61 96,8 2 3,2 2 Ciri-ciri seks pada remaja perempuan adalah mengalami menstruasi. 59 93,7 4 6,3 3 Menstruasi merupakan tanda jika seorang wanita sudah bisa hamil jika melakukan hubungan seksual. 48 76,2 15 23,8 4 Perkembangan fisik organ seksual laki- laki maupun perempuan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara keseluruhan. 46 73,0 17 27,0 5 Perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap perilaku seksual. 61 96,8 2 3,2 6 Fungsi seksual remaja perempuan lebih cepat matang daripada remaja laki-laki. 55 87,3 8 12,7 7 Remaja laki-laki cenderung mempunyai perilaku seks yang agresif, terbuka, gigih, terang-terangan, serta lebih sulit menahan diri dibandingkan perempuan. 48 76,2 15 23,8 8 Perilaku seksual adalah segala tingkah 44 69,8 19 30,2 Universitas Sumatera Utara laku yang didorong hasrat seksual, baik yang dilakukan sendiri, lawan jenis maupun sesama jenis. 9 Masturbasi onani adalah salah satu perilaku seksual pranikah. 47 74,6 16 25,4 10 Petting adalah perilaku menggesek- gesekkan bagian tubuh yang sensitif baik dari dalam maupun dari luar pakaian. 41 65,1 22 34,9 11 Melakukan hubungan seks walaupun hanya sekali dapat menyebabkan kehamilan. 26 41,3 37 58,7 12 Dampak psikologi dari perilaku seks pranikah pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa. 21 33,3 42 66,7 Tabel 4.4 Lanjutan No. Item Jawaban Benar Salah f f 13 Kehamilan tidak diinginkan dan aborsi merupakan dampak sosial perilaku seks pranikah. 28 44,4 35 55,6 14 PMS dan HIVAIDS merupakan salah satu penyakit akibat dari perilaku seks pranikah. 45 71,4 18 28,6 15 Berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom dapat tertular infeksi menular seksual dan HIVAIDS. 48 76,2 15 23,8 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sebesar 27,0 remaja tidak tahu bahwa perkembangan fisik organ seksual laki-laki maupun perempuan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara keseluruhan, sebesar 30,2 remaja tidak tahu bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong hasrat seksual, baik yang dilakukan sendiri, lawan jenis maupun sesama jenis, sebesar 34,9 remaja juga tidak mengetahui bahwa petting adalah perilaku menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitif baik dari dalam maupun dari luar pakaian, sebesar 58,7 remaja tidak tahu bahwa melakukan hubungan seks walaupun hanya sekali dapat menyebabkan kehamilan. Sebesar 66,7 remaja tidak tahu bahwa dampak psikologi dari perilaku seks pranikah pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa dan sebesar 55,6 remaja juga tidak tahu bahwa kehamilan tidak diinginkan dan aborsi merupakan dampak sosial perilaku seks pranikah. Tabel 4.5 Distribusi Remaja Berdasarkan Pengetahuan Tentang Seks Pranikah di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Pengetahuan tentang seks pranikah f Baik 30 47,6 Buruk 33 52,4 Jumlah 63 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas remaja memiliki tingkat pengetahuan buruk tentang seks pranikah yaitu sebesar 52,4 dan 47,6 remaja memiliki tingkat pengetahuan baik tentang seks pranikah.

4.2.3 Ketaatan Beragama Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Ketaatan

Beragama Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Item Jawaban Ya Tidak f f 1 Melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 26 41,3 37 58,6 2 Selalu hadir dan mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah. 43 68,3 20 31,7 3 Mengikuti kegiatan keagamaan selain di sekolah. 52 82,5 11 17,5 4 Pernah mengikuti kegiatan keagamaan dalam 6 bulan terakhir. 61 96,8 2 3,2 Hasil penelitian pada distribusi jawaban remaja mengenai ketaatan beragama pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebesar 58,6 remaja tidak melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa seperti melaksanakan sholat 5 waktu dan pengajian pada remaja Muslim dan melaksanakan kebaktian pada remaja Nasrani. Kemudian sebesar 31,7 remaja tidak selalu hadir dan mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah. Tabel 4.7 Distribusi Remaja Berdasarkan Ketaatan Beragama di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Ketaatan Beragama f Universitas Sumatera Utara Taat 30 47,6 Tidak taat 33 52,4 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas remaja tidak taat beragama yaitu sebesar 52,4 dan sebesar 47,6 remaja yang taat dalam beragama. 4.2.4 Paparan Media Pornografi Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Paparan Media Pornografi Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Item Jawaban Ya Tidak f f 1 Pernah menggunakan media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hubungan seksual. 37 58,7 26 41,3 2 Pernah menonton VCDvideo pornografi. 28 44,4 35 55,6 3 Pernah membaca majalahbuku pornografi. 15 23,8 48 76,2 4 Pernah mengakses videomateri pornografi di internet. 24 38,1 39 61,9 Hasil penelitian pada Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa sebesar 58,7 remaja pernah menggunakan media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hubungan seksual, sebesar 44,4 remaja pernah menonton VCDvideo pornografi, sebesar 23,8 remaja pernah membaca majalahbuku pornografi dan sebesar 38,1 remaja pernah mengakses videomateri pornografi di internet. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Distribusi Remaja Berdasarkan Paparan Media Pornografi di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Paparan Media Pornografi f Tidak terpapar 26 41,3 Terpapar 37 58,7 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas remaja telah terpapar pornografi yaitu sebesar 58,7 dan sebesar 41,3 remaja tidak terpapar pornografi. 4.2.5 Perilaku Seks Pranikah Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 No. Item Jawaban Ya Tidak f f 1 Ngobrol berdua. 63 100,0 - - 2 Jalan-jalan berdua keluar rumah. 53 84,1 10 15,9 3 Berpegangan tangan. 49 77,8 14 22,2 4 Berpelukan. 37 58,7 26 41,3 5 Berciuman pipi. 37 58,7 26 41,3 6 Berciuman bibirmulut. 31 49,2 32 50,8 7 Menciumdicium payudara. 14 22,2 49 77,8 8 Menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitif sekitar alat kelamin, payudara. 14 22,2 49 77,8 9 Saling menempelkan alat kelamin. - - 63 100,0 10 Seks oral. - - 63 100,0 11 Seks vaginal. - - 63 100,0 Hasil penelitian pada Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa sebesar 100,0 remaja pernah ngobrol berdua, sebesar 84,1 remaja pernah jalan-jalan Universitas Sumatera Utara berdua keluar rumah, sebesar 77,8 remaja pernah berpegangan tangan, sebesar 58,7 remaja pernah berpelukan, sebesar 58,7 remaja pernah berciuman pipi. Sebesar 49,2 remaja pernah berciuman bibirmulut, sebesar 22,2 remaja pernah menciumdicium payudara dan sebesar 22,2 remaja pernah melakukan petting yaitu menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitif sekitar alat kelamin, payudara. Tabel 4.11 Distribusi Remaja Berdasarkan Perilaku Seks Pranikah di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Perilaku Seks Pranikah f Ringan 32 50,8 Berat 31 49,2 Jumlah 63 100,0 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa mayoritas remaja dikategorikan telah melakukan perilaku seks pranikah ringan yaitu sebesar 50,8 dan sebesar 49,2 remaja dikategorikan telah melakukan perilaku seks pranikah berat.

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing- masing variabel bebas yang meliputi peran orangtua, pengetahuan seks pranikah, ketaatan beragama dan paparan media pornografi dengan variabel terikat yaitu perilaku seks pranikah menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan uji chi-square dapat dilihat sebagai berikut: 4.3.1 Hubungan Peran Orangtua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Hubungan Peran Orangtua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Peran Orangtua Perilaku Seks Pranikah Jumlah p- value Ringan Berat f f f Baik 21 47,7 23 52,3 44 100,0 0,459 Buruk 11 57,9 8 42,1 19 100,0 Hasil analisis pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 44 remaja yang memiliki orangtua yang berperan baik dalam mengasuh anak mayoritas remaja pernah melakukan seks pranikah berat yaitu sebesar 52,3. Kemudian dari 19 remaja yang memiliki orangtua yang berperan buruk dalam mengasuh anak mayoritas remaja pernah melakukan seks pranikah ringan yaitu 57,9 dan 42,1 remaja pernah melakukan seks pranikah berat. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,459 sehingga H diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan peran orangtua dengan perilaku seks pranikah remaja. 4.3.2 Hubungan Pengetahuan Seks Pranikah dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Tabel 4.13 Hubungan Pengetahuan Seks Pranikah dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Pengetahuan Seks Pranikah Perilaku Seks Pranikah Jumlah p- value Ringan Berat f f f Baik 16 53,3 14 46,7 30 100,0 0,701 Buruk 16 48,5 17 51,5 33 100,0 Hasil analisis pada Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa dari 30 remaja yang memiliki pengetahuan seks pranikah baik mayoritas pernah melakukan seks Universitas Sumatera Utara pranikah ringan sebesar 53,3. Kemudian dari 33 remaja yang memiliki pengetahuan seks pranikah buruk mayoritas remaja pernah melakukan seks pranikah berat yaitu sebesar 51,5 dan 48,5 remaja pernah melakukan seks pranikah ringan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,701 sehingga H diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan pengetahuan seks pranikah dengan perilaku seks pranikah remaja. 4.3.3 Hubungan Ketaatan Beragama dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Tabel 4.14 Hubungan Ketaatan Beragama dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Ketaatan Beragama Perilaku Seks Pranikah Jumlah p- value Ringan Berat f f f Taat 20 66,7 10 33,3 30 100,0 0,016 Tidak taat 12 36,4 21 63,6 33 100,0 Hasil analisis pada Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa dari 30 remaja yang taat beragama mayoritas pernah melakukan seks pranikah ringan yaitu 66,7 dan 33,3 remaja pernah melakukan seks pranikah berat. Kemudian dari 33 remaja yang tidak taat beragama mayoritas remaja pernah melakukan seks pranikah berat yaitu 63,6, hanya 36,4 remaja yang pernah melakukan seks pranikah ringan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,016 sehingga H ditolak yang berarti bahwa ada hubungan ketaatan beragama dengan perilaku seks pranikah remaja. Universitas Sumatera Utara 4.3.4 Hubungan Paparan Media Pornografi dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Tabel 4.15 Hubungan Paparan Media Pornografi dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Paparan Media Pornografi Perilaku Seks Pranikah Jumlah p- value Ringan Berat f f f Tidak terpapar 20 76,9 6 23,1 26 100,0 0,001 Terpapar 12 32,4 25 67,6 37 100,0 Hasil analisis pada Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa dari 26 remaja yang tidak pernah terpapar pornografi mayoritas pernah melakukan seks pranikah ringan yaitu sebesar 76,9 dan 23,1 pernah melakukan seks pranikah berat. Kemudian dari 37 remaja yang terpapar media pornografi, mayoritas remaja pernah melakukan seks pranikah berat yaitu sebesar 67,6. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,001 sehingga H ditolak yang berarti bahwa ada hubungan paparan media pornografi dengan perilaku seks pranikah remaja. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Peran Orangtua dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Negeri 5 Pematangsiantar Tahun 2015 Penelitian yang dilakukan Monks, dkk 2002 diperoleh hasil bahwa remaja yang tinggal bersama orangtuanya, memperlihatkan komunikasi antara orangtua dan remaja yang baik, ini membuat remaja mempunyai perilaku seksual yang rendah. Komunikasi yang baik menunjukkan peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi, dan terdapat kemungkinan bahwa remaja akan menghindari seks pranikah. Hasil statistik uji chi-square diperoleh bahwa nilai p-value = 0,459 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan peran orangtua dengan perilaku seks pranikah remaja. Berdasarkan penelitian ini terdapat peran orangtua yang baik tetapi remaja masih melakukan perilaku seksual, ini disebabkan karena kurangnya komunikasi secara terbuka antara orangtua dengan anak dalam masalah seksual sehingga dapat memperkuat munculnya penyimpangan perilaku seksual pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22,2 remaja tidak tinggal bersama dengan kedua orangtua seperti tinggal bersama nenek sebesar 3,2, tante 4,7 dan ada yang tinggal di kos 14,3, dan remaja yang tinggal di kos sudah melakukan seks ringan dan seks berat sebesar 4,8 dan 9,5. Sebesar 27,0 remaja menyebutkan bahwa orangtua mereka tidak pernah memberitahukan Universitas Sumatera Utara