Asas Ijbari Asas Bilateral Asas Individual Asas Keadilan Berimbang Asas Kewarisan Semata Karena Kematian

1. Benda dan sifat-sifat yang mempunyai nilai kebendaan, dimaksudkan ialah benda tersebut dapat berwujud ataupu tidak dan dapat bergerak mauun tidak bergerak. 2. Hak-hak kebendaan ialah hak yang dapat dimiliki terhadap benda tersebut. 3. Hak-hak yang bukan kebendaan, misalkan hak tetangga. Pada aturan umum dalam Pada Bab 1 butir d dan e Kompilasi Hukum Islam membedakan antara harta peninggalan dengan harta warisan menyebutkan: “Harta Peninggalan adalah harta yang ditinggalkan oleh seorang pewaris baik yang berupa harta benda yang menjadi miliknya maupun hak-haknya. Sedangkan Harta Warisan adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersama setelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampai meningganya, biaya pengurusan jenazah, pembayaran uang dan pemberian untuk kerabat.”

2.3.3 Asas-asas Pewarisan

Dalm pembangian waris terdapat beberapa asas-asas yang ikut mendukung keberadaannya yaitu :

2.3.3.1 Asas Ijbari

Yang dimaksudkan dalam asas ini ialah peralihan harta sesorang yang meninggal dunia kepada ahli warinya berlaku dengan sendirinya tanpa menurut kehendak pewaris ataupun ahli waris Muhibbin, 2009:23 . Asas ini mengatur mengenai cara peralihan harta warisan, juga disebut dalam Pasal 187 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa sisa dari pengeluaran yang dimaksud adalah merupakan harta warisan yang harus dibagikan kepada ahli waris yang berhak. Ketentuan asas ini sesuai dengan surat An.Nissa ayat 7 yang menyatakan sebagai berikut : “Bagi orang laki-laki ada hak bagian harta peninggalan ibu bapak dan kerabat, dan bagi orang wanita ada hak bagian pula harta peninggalan ibu bapak dan kerabat, baik sedikit ataupun banyak menurut bagian yang ditetapkan”

2.3.3.2 Asas Bilateral

Asas Bilateral ialah bahwa seseorang menerima hak warisan dari kedua belah pihak garis kerabat, yaitu garis keturunan perempuan maupun garis keturunan laki-laki Suhrawardi K. Lubis, 2004:60

2.3.3.3 Asas Individual

Setiap ahli waris berhak mendapatkan bagian yang semestinya ia dapatkan tanpa terikat terhadap ahli waris yang lain. Suhrawardi K. Lubis, 2004:60

2.3.3.4 Asas Keadilan Berimbang

Yang dimaksudkan dalam asas ini ialah keseimbangan antara hak dan kewajiban dan keseimbangan antara yang diperoleh dengan yang akan diperlukan dan digunakan. Suhrawardi K. Lubis, 2004:61

2.3.3.5 Asas Kewarisan Semata Karena Kematian

Asas ini menyatakan bahwa kewarisan ada kalau ada yang meninggal dunia tercermin dalam rumusan berbagai istilah yaitu hukum kewarisan, pewaris, ahli waris dan harta peninggalan dalam Pasal 171 pada bab ketentuan umum Ali, 2004: 322. Tanpa adanya kematian pembagian warisan tidak akan terjadi, walaupun ketika ia hidup dapat memanfaatkan hartanya utuk dapat dibagikan kepada kerabat yang lain. Namun dalam hukum kewarisan Islam antara wasiat dengan kewarisan diuraikan secara terpisah

2.3.4 Bagian-bagian Waris dalam Hukum Islam