Ahli Waris Syarat-syarat Pewarisan

disyaratkan telah meninggal dunia, pewaris juga disyaratkan beragama Islam dan mempunyai ahli waris dan harta peninggalan. Syarat-syarat ini sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam fiqh mawaris.

2.3.2.2 Ahli Waris

Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam, Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris. Ahli waris dalam Hukum Islam dapat dibagi menjadi 2 dua yaitu: 1. Ahli waris nasabiyah yaitu ahli waris yang mendapat warisan karena adanya hubungan darah 2. Ahli waris sababiyah yaitu ahli waris yang mendapat warisan karena adanya suatu sebab yaitu perkawinan yang sah dan atau karena memerdekakan hamba hamba sahaya Rofiq, 2003: 383. Dilihat dari bagian yang diterima atau haknya ahli waris dibedakan menjadi tiga yaitu : 1. Ahli waris Ashab al-farud yaitu ahli waris yang telah ditentukan bagian-bagiannya. Misalkan 12, 13 dan lain-lainya. 2. Ahli waris Ashab al-usubah yaitu ahli waris yang ketentuan bagiannya adalah menerima sisa setelah diberikan kepada ashab al-farud, seperti anak laki-laki, ayah, paman dan lain sebagainya. 3. Ahli waris Zawi al – arham yaitu orang yang sebenarnya mempunyai hubungan darah dengan pewaris, namun karena dalam ketentuan nas tidak diberi bagian, maka mereka tidak berhak menerima. Kecuali ahli waris tersebut termasuk golongan Ahli waris ashab al-farud dan Ahli waris ashab al- usubah. Pasal 174 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan ahli waris terdiri dari beberapa kelompok sebagai berikut : 1. Menurut hubungan darah yakni golongan laki-laki yang terdiri dari ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman dan kakek dan golongan perempuan terdiri dari ibu, anak perempuan, saudara perempuan dari nenek. 2. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari duda atau janda. Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya anak, ayah, ibu, janda atau duda. Berdasarkan Pasal 174, 181, 182 dan 185 Kompilasi Hukum Islam ,golongan-golongan ahli waris yang telah disebutkan diatas tersebut terdiri atas: 1. Ahli waris laki-laki, ialah ayah, anak laki-laki, saudara laki- laki, paman, kakek dan suami. 2. Ahli waris perempuan, yaitu ibu, anak perempuan, saudara perempuan, nenek dan isteri. 3. Ahli waris yang dimungkinkan sebagai ahli waris pengganti adalah seperti cucu laki-laki atau perempuan dari anak laki-laki atau perempuan. 4. Tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris. Terhalangnya seseorang menjadi ahli waris sesuai Pasal 173 Kompilasi Hukum Islam apabila dengan putusan hakim yang telah mempunyai ketetapan hukum tetap dikarenakan : 1. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat pada pewaris. 2. Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun penjara atau hukuman yang lebih berat.

2.3.2.3 Harta Peninggalan