Sarana dan Prasarana Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Ekonomi

Secara geografis, Kabupaten Bangka dikelilingi oleh bentangan pegunungan antara lain Gunung Permis, Gunung Paku dan Gunung Pelawan dimana Gunung yang tertinggi terletak di Mentok yaitu Gunung Maras dengan ketinggian 445 meter. Kabupaten Bangka juga mempunyai beberapa sungai yang dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu Sungai Baturusa, Sungai Menduk, dan Sungai Kurau. Kedudukan topografi Kabupaten Bangka yang berada pada propinsi kepulauan serta lokasinya di tengah-tengah wilayah perairan sehingga Kabupaten Bangka mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Natuna Sebelah Timur : Laut Natuna Sebelah Selatan : Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah Sebelah Barat : Kabupaten Bangka Barat, Selat Bangka dan Teluk Kelabat.

5.2. Sarana dan Prasarana

Kecamatan Belinyu mempunyai jarak tempuh 54 km dari ibukota kabupaten Bangka yaitu Sungailiat dan 87 km dari ibukota Propinsi kepulauan Bangka Belitung yaitu Pangkal Pinang yang dapat dicapai melalui jalan darat. Sedangkan sarana penunjang aksesibilitas transportasi ke ibukota Negara Republik Indonesia maupun ke pulau lainnya yaitu transportasi udara dan transportasi laut. Transportasi udara terletak di ibukota Kabupaten Bangka yaitu Pangkal Pinang sedangkan transportasi laut tersedia di Kabupaten Bangka, Bangka Barat dan Bangka Selatan. Sementara transportasi antar kota tedapat angkutan bis umum yang tersedia hanya hingga siang hari.

5.3. Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bangka hingga tahun 2003 berjumlah 217.545 jiwa yang terdiri dari 107.214 49.28 persen penduduk laki-laki dan 110.337 50.72 persen penduduk perempuan dengan kepadatan rata-rata 74 jiwakm 2 . Dapat dilihat dalam tabel 5.1 sebagai berikut : Tabel 5.1. Perkembangan dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bangka tahun 1990-2003 Kecamatan LuasDaerah km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan jiwakm 2 Sungai liat 146,38 55.490 379,13 bakam 488,10 15.038 30,81 Pemali 127,87 17.157 134,18 Merawang 164,40 24.984 151,97 Pudin Besar 383,29 13.317 34,74 Mendo Barat 570,46 33.533 58,78 Belinyu 546,50 38.681 70,78 Riau Silip 523,68 19.345 36,94 Jumlah 2.950,68 217.545 74 Sumber : BPS, 2004. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangka berdasarkan hasil sensus tahun 1990 sebesar 513.826 jiwa sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangka hasil sensus tahun 2000 sebesar 569.125 jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 1.06 persen. Peningkatan jumlah penduduk bukan hanya dipengaruhi oleh banyaknya jumlah kelahiran tetapi juga dipengaruhi adanya migrasi masuk. Dimana keberadaan Kabupaten Bangka merupakan penghasil utama bahan galian timah di Indonesia sehingga meningkatkan minat para pencari kerja dari luar Kabupaten Bangka untuk mencari pekerjaan.

5.4. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevalusi hasil-hasil pembangunan dan memantau perbaikan ekonmi suatu daerah. Salah satu indicator perkembangan ekonomi suatu daerah adalah Laju Pertumbuhan PDRB. Untuk lebih jelas melihat Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangka menurut sektor lapangan usaha disajikan pada tabel 5.2. Tabel 5.2. Kontribusi Sektor terhadap PDRB Kabupaten Bangka Tahun 2001- 2005 persen No. Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 1. Pertanian 31.64 29.58 26.34 23.82 21.28 2. Pertambangan dan penggalian 19.98 20.23 18.62 22.55 25.79 3. Industri Pengolahan 8.85 8.84 14.99 15.16 14.94 4. Listrik, Gas Air 0.73 0.78 0.76 0.82 0.86 5. Bangunan 7.26 7.07 6.52 6.19 5.82 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.37 17.60 16.81 16.44 15.92 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3.95 4.00 3.61 3.42 3.25 8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 3.85 3.91 3.72 3.58 3.46 9. Jasa-jasa 6.37 8.00 8.64 8.02 9.69 Sumber : BPS 2006 Dari tabel diatas jika dilihat berdasarkan PDRB pada tahun 2005, sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan yang paling tinggi yaitu sebesar 25.79 persen. Angka ini menjadikan sector penambangan dan penggalian sebagai kontributor terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bangka pada tahun 2005. Kondisi memperlihatkan adanya pergeseran peranan sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bangka dimana sebelumnya sector yang merupakan kontributor terbesar adalah sector pertanian. Sektor pertumbuhan yang paling rendah adalah sektor listrik, gas dan air yaitu sebesar 0.86 persen. Rendahnya kontribusi sector listrik, gas dan air disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan gas, listrik dan air PAM oleh masyarakat setempat. Mayoritas masyarakat Kabupaten Bangka masih menggunakan listrik subsidi dari PT Timah, penggunaan minyak tanah dan air sungai.

5.5. Tenaga Kerja

Dokumen yang terkait

Model Peningkatan Stok Cumi Cumi (Photololigo Chinensis) Di Perairan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

5 59 150

Suksesi vegetasi pada areal bekas tambang timah di kabupaten Belitung provinsi kepulauan Bangka-Belitung

0 9 74

Potensi Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Belitung Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

0 5 144

ANALISIS LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI ANALISIS LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus Tambang Timah Inkonvensional di Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah).

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus Tambang Timah Inkonvensional di Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah).

0 0 34

Rekayasa Lereng Stabil Di Kawasan Tambang Timah Terbuka Pemali, Kabupaten Bangka Utara, Kepulauan Bangka.

0 5 8

Study Epidemiologi tentang Malaria Pada Pekerja Tambang Timah Tradisional di Kabupaten Bangka, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia ( Epidemiological Study of Malaria Among Migrant Workers at Traditional Tin Mines in Bangka District, Bangka-Belit

0 0 8

PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Konflik pertambangan timah (Studi Terhadap Konflik Tambang Inkonvensional Rajuk di Benteng Kota Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 21

Konflik pertambangan timah (Studi Terhadap Konflik Tambang Inkonvensional Rajuk di Benteng Kota Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 8