Pengendapan Xilanase Hasil .1 Produksi xilanase

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Produksi xilanase Produksi xilanase dari Streptomyces sp. SKK1-8 dilakukan pada media cair yang mengandung 0.5 xilan, diinkubasi pada suhu kamar selama 10 hari dengan pengocokan. Kultur disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 5 menit pada suhu 4 o C untuk memisahkan larutan enzim dari sel. Larutan enzim kasar memiliki aktivitas xilanase sebesar 7.015 Uml. Aktivitas tersebut jauh lebih kecil dibanding aktivitas xilanase jamur misalnya xilanase T. reesei 960 Uml, S. commune 1244 Uml Subramaniyan Prema 2002, tetapi tidak jauh berbeda dengan xilanase B. amyloliquifaciens 10.4 Uml Breccia et al. 1998.

4.1.2 Pengendapan Xilanase

Guna mengetahui senyawa yang efektif untuk mengendapkan xilanase maka pada penelitian ini dicoba garam amonium sulfat dan pelarut organik aseton. Sebanyak 5 ml larutan enzim kasar diendapkan dengan amonium sulfat atau aseton pada berbagai konsentrasi dan aktivitasnya diuji. Aktivitas xilanase hasil pengendapan dengan amonium sulfat dan aseton diperlihatkan pada Gambar 4 dan 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Konsentrasi amonium sulfat ak tiv it as X ila nas e U ml Gambar 4 Aktivitas xilanase yang diendapkan dengan amonium sulfat pada berbagai konsentrasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa xilanase Streptomyces sp. SKK1-8 tidak mengendap pada konsentrasi amonium sulfat 20 dan mulai mengendap pada konsentrasi amonium sulfat 30 dengan aktivitas sebesar 0.362 Uml. Semakin tinggi konsentrasi amonium sulfat maka semakin banyak xilanase yang mengendap. Aktivitas xilanase tertinggi terdapat pada konsentrasi 90 yaitu 8.872 Uml, tetapi recovery xilanase hanya sekitar 25. Hal ini dikarenakan hanya sebagian xilanase dapat mengendap setelah disentrifugasi, sedangkan sebagian lain masih melayang sehingga sulit dipisahkan dari cairannya dengan cara dekantasi. Pemisahan agregat xilanase dengan penyaringan dapat dilakukan akan tetapi perlu bufer untuk membilas xilanase dari kertas saring. Hal ini dirasa kurang efektif mengingat reduksi volume larutan enzim hanya sekitar 40-60 sementara banyaknya volume sampel yang dapat dimasukkan ke dalam kolom kromatografi jumlahnya terbatas. Amonium sulfat juga tidak efektif untuk mengendapkan xilanase Bacillus thermoleovarans IT-08 karena semakin tinggi amonium sulfat, xilanase yang mengendap semakin sedikit Puspaningsih 2004. 5 10 15 20 25 30 35 40 20 30 40 50 60 70 80 90 Konsentrasi aseton Ak ti v it a s x ilanas e U m l Gambar 5 Aktivitas xilanase yang diendapkan dengan aseton pada berbagai konsentrasi. Protein hasil pengendapan dengan aseton lebih mudah dipisahkan karena agregat protein menempel pada dinding gelas piala. Pemisahan endapan protein dari filtratnya cukup dilakukan dengan dekantasi. Hasil pengendapan menunjukkan bahwa xilanase tidak mengendap sampai konsentrasi aseton mencapai 50, mulai mengendap pada konsentrasi 60 dengan aktivitas sebesar 5.762 Uml dan maksimal pada konsentrasi 80 dengan aktivitas sebesar 33.606 Uml. Tidak terdeteksinya aktivitas xilanase pada konsentrasi 90 aseton dan recovery pemulihan aktivitas xilanase sebesar 96 pada 80 aseton menunjukkan bahwa xilanase sebagian besar telah mengendap pada 80 aseton. Aktivitas xilanase hasil pengendapan 80 aseton meningkat 4.8 kali dibandingkan dengan larutan enzim kasar 7.015 Uml.

4.1.3 Pemisahan Xilanase dengan Polimer Eudragit S100