Pengaruh Kation Terhadap Aktivitas Xilanase Studi Kinetika Xilanase Hidrolisis Substrat Spesifik

xilanase. Nilai aktivitas enzim tersisa dinyatakan dalam persentase dibandingkan dengan kontrol enzim tanpa perlakuan

3.3.9 Pengaruh Kation Terhadap Aktivitas Xilanase

Pengaruh kation terhadap aktivitas xilanase diuji dengan cara menambahkan kation konsentrasi akhir 1 mM ke dalam campuran substrat-bufer-enzim, dan diinkubasikan pada kondisi optimal reaksi enzimatis. Penghambatan atau peningkatan aktivitas xilanase oleh kation dinyatakan dalam persentase aktivitas xilanase dibandingkan dengan kontrolnya tanpa penambahan kation logam. Kation ditambahkan dalam bentuk larutan garam klorida, yaitu KCl, NaCl, BaCl 2 , CaCl 2 , CoCl 2 , CuCl 2 , NiCl 2 , SrCl 2 , ZnCl 2 , FeCl 3 . Selain itu juga diuji pengaruh EDTA terhadap aktivitas xilanase.

3.3.10 Studi Kinetika Xilanase

Studi kinetika dilakukan dengan membuat grafik Lineweaver-Burk double reciprocal untuk menentukan nilai Km dan Vmax reaksi enzimatis dari xilanase Streptomyces sp SKK1-8. Persamaan Lineweaver-Burk : 1 = Km 1 + 1 V Vmax [S] Vmax transformasi linier dari persamaan Michaelis Menten. Grafik double reciprocal diperoleh dari hubungan antara 1 [S] sebagai sumbu X dan 1v sebagai sumbu Y. Kecepatan reaksi v diukur sebagai kecepatan pembentukan produk xilosa persatuan waktu. Sebanyak 0.2 ml larutan enzim ditambahkan ke dalam campuran 2 ml substrat birchwood xilan berbagai konsentrasi dan 1.8 ml 50 mM larutan bufer pH optimum, diinkubasikan selama 40 menit pada suhu optimum reaksi enzimatis. Setiap 5 menit sekali diambil 0.3 ml dan ditambahkan 0.6 ml larutan DNS, dimasukkan ke dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit kemudian didinginkan dalam air. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm dan kadar gula pereduksi dihitung dengan persamaan kurva standar xilosa. Dibuat grafik hubungan antara waktu sumbu X dan kadar xilosa sumbu Y dari berbagai konsentrasi substrat awal dimana nilai kecepatan reaksi v merupakan nilai kemiringan grafik tersebut. Selanjutnya dibuat grafik double reciprocal dan didilakukan penentuan nilai Km dan Vmaxnya.

3.3.11 Hidrolisis Substrat Spesifik

Pengujian hidrolisis substrat spesifik dilakukan dengan cara mereaksikan larutan enzim dengan berbagai substrat spesifik yang merupakan turunan p-nitrofenol, yaitu : p-nitrofenol- α-L-arabinosida substrat untuk α-L-arabinosidase, p-nitrofenol- β-D-xilanopiranosida substrat untuk β-D-xilanopiranosidase, p-nitrofenol-β-D- glukopiranosida substrat untuk β-D-glukopiranosidase, p-nitrofenol-α-D- galaktopiranosida substrat untuk α-D-galaktopiranosidase dan p-nitrofenol-asetat substrat untuk asetil xilan esterase. Sebanyak 100 µl larutan enzim ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 900 µl substrat spesifik dalam 50 mM bufer pada pH optimal, kemudian diinkubasi pada suhu optimal selama 30 menit. Reaksi enzimatis dihentikan dengan penambahan 100 µl Na 2 CO 3 0.4M dan banyaknya p-nitrofenol yang terbentuk dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 405 nm. Satu unit aktivitas enzim dinyatakan sebagai banyaknya enzim yang diperlukan untuk menghasilkan 1 µmol p-nitrofenol dari substrat spesifik permenit pada kondisi seperti tersebut di atas. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Produksi xilanase