10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kontrol 160 240
480 720
Daya Watt Su
hu
o
C
Pemanasan 60 detik Pemanasan 90 detik
Pemanasan 120 detik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Suhu dan Kadar Air Bahan
Suhu permukaan beras mengalami perubahan akibat perlakuan oven gelombang mikro dengan variasi daya dan waktu.
Gambar 15. Pengaruh perlakuan daya dan waktu oven gelombang mikro terhadap suhu permukaan beras
Histogram di atas menunjukkan bahwa suhu permukaan beras meningkat pada setiap kenaikan daya dengan waktu yang sama. Pada waktu 60 detik,
suhu permukaan mencapai 39
o
C pada daya 160 Watt, 41
o
C pada daya 240 Watt, 57
o
C pada daya 480 Watt dan 71
o
C pada daya 720 Watt. Suhu permukaan beras meningkat pada setiap penambahan waktu dengan daya yang
sama. Pada daya 160 Watt, suhu permukaan mencapai
39
o
C pada waktu 60 detik,
41
o
C pada waktu 90 detik dan
49
o
C pada 120 detik. Pada perlakuan oven gelombang mikro, kenaikan suhu permukaan
disebabkan rotasi dua kutub molekul air pada beras yang mempunyai struktur dua kutub yang ditempatkan dalam medan osilasi listrik. Molekul air
mendapat energi rotasional sesuai dengan arah medan. Ketika medan tersebut dipasang, seluruh molekul akan berada sesuai dengan arah medan awal.
29 Ketika medan dibalikkan maka molekul akan berputar terbalik dan
menimbulkan tumbukan lebih lanjut dengan molekul yang ada di sekitarnya. Energi tumbukan ini akan menimbulkan peningkatan temperatur
Buffler, 1993. Dengan penambahan waktu dan daya maka gelombang elektromagnetik yang dihasilkan semakin banyak dan menyebabkan suhu
bahan semakin tinggi karena intensitas tumbukan antar molekul air meningkat. Melalui uji duncan didapatkan bahwa daya dan waktu berpengaruh
nyata terhadap perubahan suhu permukaan beras dengan nilai lebih kecil dari 5 .
Hasil penelitian Fitriyah 2005, yang menggunakan beras sebagai media menunjukkan peningkatan suhu dengan penambahan daya dan waktu oven
gelombang mikro. Akan tetapi, dengan daya dan waktu yang sama suhu permukaan yang dicapai lebih tinggi 720 Watt; 120 detik; 107.3
o
C. Pada hasil penelitian Sandewi 2005, yang menggunakan jagung sebagai media
menunjukkan peningkatan suhu dengan penambahan daya dan waktu oven gelombang mikro 720 Watt; 120 detik; 104.73
o
C. Suhu yang dicapai juga lebih tinggi dengan perlakuan daya dan waktu yang sama. Begitu pula dengan
selisih kenaikan suhu permukaan suhu setelah perlakuan dikurangi suhu kontrol, pada kadar air awal yang lebih rendah, selisih kenaikan suhu
permukaan lebih tinggi. Pada perlakuan daya 720 Watt dengan waktu 120 detik, Fitriyah 2005 dengan kadar air awal 13.67 mencapai selisih
kenaikan suhu 75.3
o
C, Sandewi 2005 dengan kadar air awal 13.81 mencapai selisih kenaikan suhu 75.2
o
C dan pada hasil penelitian ini, dengan kadar air awal 15.75 mencapai selisih kenaikan suhu sebesar 69
o
C. Hal ini disebabkan kadar air awal yang lebih rendah akan mengakibatkan intensitas
tumbukan antar molekul dan suhu permukaan lebih tinggi dengan jumlah gelombang elektromagnetik yang sama. Suhu permukaan yang dicapai pada
hasil penelitian Fitriyah 2005 lebih tinggi dari Sandewi 2005, hal ini disebabkan kadar awal yang lebih rendah. Dari hasil perbandingan ini dapat
disimpulkan bahwa jenis media tidak berpengaruh pada suhu permukaan yang dicapai setelah perlakuan karena gelombang mikro hanya berinteraksi dengan
30
2 4
6 8
10 12
14 16
18
kontrol 160 240
480 720
Daya Watt K
a d
a r
a ir
Pemanasan 60 detik Pemanasan 90 detik
Pemanasan 120 detik molekul air. Kadar air beras mengalami perubahan akibat perlakuan oven
gelombang mikro dengan variasi daya dan waktu gambar 14.
Gambar 16. Pengaruh perlakuan daya dan waktu oven gelombang mikro terhadap kadar air beras
Histogram di atas menunjukkan bahwa kadar air menurun dengan penambahan daya dan waktu perlakuan. Semakin besar daya dan waktu
perlakuan, semakin menurun kadar air beras. Kadar air mengalami penurunan dari 15.75 pada perlakuan kontrol hingga 12.31 pada perlakuan dengan
daya 720 Watt selama 120 detik. Kadar air beras maksimal 14 BULOG, 2006 dihasilkan pada perlakuan dengan daya 480 Watt pada waktu
120 detik sedangkan dengan daya 720 Watt yaitu pada waktu 90 detik dan 120 detik.
Kadar air menurun disebabkan tekanan uap air dalam bahan lebih tinggi daripada tekanan udara luar akibat naiknya suhu bahan, sehingga uap air
keluar dari pori-pori beras. Semakin besar daya dan waktu perlakuan, maka semakin besar perbedaan tekanan uap air bahan dan udara luar sehingga kadar
air beras semakin menurun. Pada hasil penelitian Yulianawati 2003, kadar air benih paprika semakin menurun dengan penambahan daya dan waktu
perlakuan. Dengan menggunakan daya dan waktu perlakuan yang sama, Fitriyah 2005 dan Sandewi 2005 mencapai kadar air yang lebih rendah.
31
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kontrol 160 240
480 720
Daya Watt
M o
rt a
li ta
s
Pemanasan 60 detik Pemanasan 90 detik
Pemanasan 120 detik Perbedaan kadar air awal mengakibatkan perbedaan selisih penurunan
kadar air kadar air setelah perlakuan dikurangi kadar air kontrol. Pada perlakuan daya 720 Watt dengan waktu 120 detik, Fitriyah 2005 dengan
kadar air awal 13.67 mencapai selisih penurunan kadar air 3.67 , Sandewi 2005 dengan kadar air awal 13.81 mencapai selisih penurunan kadar air
3.46 dan pada hasil penelitian ini, dengan kadar air awal 15.75 mencapai selisih penurunan kadar air sebesar 3.44 .
Hal ini disebabkan perbedaan tekanan uap dalam dan luar bahan dipengaruhi oleh suhu bahan. Sedangkan suhu bahan dipengaruhi oleh kadar
air awal. Hasil ini sesuai dengan pembahasan kenaikan suhu akibat perlakuan daya dan waktu oven gelombang mikro. Hasil Uji duncan menunjukkan
bahwa daya dan waktu berpengaruh nyata terhadap kadar air beras dengan nilai kurang dari 5 .
B. Mortalitas Serangga Imago Sitophilus zeamais