3.5.2 Standardisasi Alat Tangkap
Beragamnya alat tangkap yang digunakan nelayan di Pemangkat memungkinkan ikan dapat tertangkap oleh beberapa jenis alat tangkap. Setiap alat
tangkap mempunyai kemampuan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan standardisasi alat tangkap untuk penyeragaman.
Alat tangkap yang dijadikan standar adalah alat tangkap yang paling banyak atau dominan menangkap ikan yang didaratkan di PPN Pemangkat atau
mempunyai nilai rata-rata CPUE terbesar pada suatu periode waktu dan memiliki nilai faktor daya tangkap Fishing Power Indeks sama dengan satu. Rumus yang
digunakan untuk menstandardisasi upaya penangkapan adalah sebagai berikut Gulland JA 1983 :
1 Menghitung Fishing Power Indeks FPI=
s i
CPUE CPUE
…………………………………………..1 Keterangan :
FPI = Fishing Power Indeks
CPUE
i
= CPUE alat tangkap yang akan distandardisasi kg per trip CPUE
s
= CPUE alat tangkap standar kg per trip. 2 Menghitung upaya standar
f
s
=FPIx f
i
………………………………………………..2 Keterangan :
f
s
= upaya penangkapan hasil standardisasi trip f
i
= upaya penangkapan yang akan distandardisasi trip.
3.5.3 Standarisasi Biaya per Unit Upaya
Standarisasi biaya per unit upaya dalam penelitian ini mengikuti pola standarisasi yang digunakan Anna S 2003 yang secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎜ ⎜
⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎟ ⎠
⎞ +
∏ =
∑ ∑
∑
= =
n i
t t
j i
it n
t i
i et
CPI h
h h
E TC
n C
1 1
1
100 1
..................................3
dimana: C
et
= biaya per unit upaya pada periode t
1 1
h h
D
e
δ
φ
+ =
TC
i
= biaya total untuk alat tangkap i untuk i = 1,2
E
i
= total standarized effort untuk alat tangkap i h
it
= produksi alat tangkap i pada waktu t
∑
+
j i
h h
= total produksi ikan untuk seluruh alat tangkap n = jumlah alat tangkap
CPI
t
= indeks harga konsumen pada periode t
3.5.4 Analisis Laju Degradasi Sumberdaya Perikanan
Sumberdaya perikanan
merupakan salah satu sumberdaya yang mempunyai kompleksitas tinggi dan rentan terdegradasi akibat adanya aktivitas
ekonomi penangkapan. Degradasi sumberdaya perikanan ini secara matematis dapat ditentukan laju dan prosentasenya dengan memanfaatkan hasil riset Anna
2003 tentang ”Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan– Pencemaran”. Berdasarkan hasil riset tersebut didesain suatu model penentuan
koefisien atau laju degradasi ø
D
untuk sumberdaya perikanan sebagai berikut:
............................................4
Keterangan: h
δ
adalah produksi lestari, h adalah produksi aktual dan
ø
D
merupakan koefisien laju degradasi. Model tersebut di atas dapat menunjukkan adanya perubahan mendasar
dari keadaan sumberdaya perikanan di suatu kawasan. Dalam hal ini, produksi lestari dijadikan sebagai tolak ukur penentuan laju dan prosentase degradasi
sumberdaya perikanan. Oleh karena perhitungan model tersebut melibatkan perhitungan produksi lestari, maka secara sederhana tetap dapat diestimasi dengan
menggunakan model Schaefer 1954.
3.5.5 Analisis Biologi