Waktu dan Tempat Penelitian Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BKPH Subah KPH Kendal, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2008. Alasan pemilihan lokasi penelitian di BKPH Subah adalah sebagai berikut: a. Kemudahan akses terhadap kawasan hutan BKPH Subah, karena dilalui oleh jalan Pantura. b. Topografi Bagian Hutan Subah memiliki konfigurasi lapangan datar yang lebih luas dibandingkan Bagian Hutan Kalibodri dan Bagian Hutan Mangkang, sehingga pengumpulan data di lapangan lebih mudah. Bagian Hutan Subah memiliki konfigurasi lapangan 31,4 datar, 37,2 berombak, 23,8 miring dan 7,6 curam berupa jurang, bukit dan lereng. Bagian Hutan Kalibodri memiliki konfigurasi lapangan 16 datar, 37 berombak, 40 miring dan 7 curam. Sedangkan Bagian Hutan Kaliwungu memiliki konfigurasi lapangan 7 datar, 65 berombak, 20 miring dan 8 curam SPH, 1998. c. BKPH Subah memiliki sebaran potensi kelas hutan yang merata. Data sebaran potensi tegakan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Sebaran Potensi Kelas Hutan BKPH Subah, KPH Kendal No. RPH KU I ha KU II ha KU III ha KU IV ha KU V ha KU VI ha 1 Pucung Kerep 100,4 62,0 104,6 155,8 78,4 75,8 2 Subah 94,6 252,4 136,1 185,8 73,5 0,0 3 Jatisari Selatan 38,0 68,4 66,4 167,9 119,7 36,0 4 Jatisari Utata 108,3 4,0 63,0 177,9 0,0 79,1 Sumber: Rekapitulasi Data Potensi SDH Tahun 2007-2016, KPH Kendal

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, baik berupa pengukuran langsung maupun informasi dari pihak-pihak terkait. Untuk mengetahui volume dan pertumbuhan pohon dilakukan pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran dilakukan dengan mengambil 10 plot contoh pada setiap kelas umur tanaman. Masing-masing plot berukuran 30 x 30 m yang mewakili 1 hektar areal tanaman yang seumur. Data yang dikumpulkan adalah diameter setinggi dada, tinggi pohon, dan jumlah pohon per hektar. Diameter pohon dihitung menggunakan pita ukur, sedangkan tinggi pohon diukur dengan alat Haga hypsometer. Untuk mengetahui kegiatan penanaman yang mereka lakukan meliputi waktu penanaman, luas penanaman, termasuk biaya yang telah dikeluarkan didekati dengan menggunakan data yang telah tersedia pada tarif upah kegiatan pengelolaan hutan yang berlaku di KPH Kendal. Data hasil pengumpulan di lapangan yang berupa data teknis pertumbuhan ditabulasi. Pertumbuhan diprediksi dengan membangun persamaan yang didasarkan data di lapangan dan mengadaptasi model pertumbuhan yang ada.

3.3 Pengumpulan Data