Ilmu Pengetahuan Alam
249
lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dan
benua akan berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan astenosfer dan batuan vulkanik. Akibatnya, sedimen menumpuk pada sisi benua,
sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Tumbukan lempeng benua dan benua merupakan
proses pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural. Dalam proses
epirogenesis terjadi gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini disebut juga gerakan
radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat Bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas, sehingga prosesnya lebih lambat
dibandingkan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah
graben dan dataran tinggi horts merupakan salah satu contoh proses epirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi, yaitu berkisar antara 45 - 450 juta tahun yang lalu. Misalnya
pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 juta
tahun yang lalu. Gunung Api sendiri adalah suatu gunung yang masih aktif dalam
artian sewaktu-waktu dapat mengeluarkan magma. Gunung berapi ini sendiri adalah gunung yang memiliki kawah di atasnya berbentuk
lingkaran yang berisi batuan cair atau magma yang bersifat panas, Sewaktu-waktu magma dapat keluar dari bagian bawah karena memiliki
massa jenis yang lebih kecil daripada bebatuan yang ada diatasnya. Ketika gunung api meletus atau erupsi, maka gunung tersebut akan
mengeluarkan berbagai macam material yang dapat berupa padat, cair, dan gas. Selain itu, juga dapat menyebabkan bencana karena sifat dari
materi tersebut yang memiliki daya penghancur dan biasanya beracun untuk sementara waktu.
Buku Guru Kelas VII SMPMTs 250
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah suatu gambar, video, atau lash terkait dengan gunung api. Guru membawa
siswa masuk ke dalam topik bahasan tentang gunung api.
Inti
1. Guru menjelaskan konsep dari gunung api, proses terbentuknya dan
bahaya yang dapat terjadi akibat erupsi dari gunung api tersebut. 2.
Guru meminta peserta didik mencoba kegiatan “erupsi” untuk melihat apakah peserta didik sudah memahami konsep erupsi.
Penutup
Guru bersama peserta didik melakukan review berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan. Lakukan juga releksi dengan pemberian tugas rumah untuk
mencari gunung api yang aktif yang ada di Indonesia serta bencana yang pernah ditimbulkan oleh gunung api tersebut
6. Pertemuan VI : Konsep Hidrosfer dan Pengurangan Risikonya 3 JP
a. Materi untuk Guru
Pertemuan VI dimaksudkan untuk melatih peserta didik tentang konsep Hidrosfer dan pengurangan risikonya. Istilah Hidrosfer berasal
dari kata hidros yang berarti air dan sphaira yang berarti selimut, sehingga dapat dikatakan bahwa Hidrosfer adalah lapisan yang berupa
air yang menyelimuti bumi. Kadar air di bumi memiliki jumlah yang tetap, hanya bentuknya yang berbeda, dikarenakan air memiliki suatu
siklus yang dinamakan siklus hidrologi, dimana air dapat berdaur ulang. Siklus air bermula dari evaporasi menuju ke pengembunan dan
akan membentuk awan. Awan tersebut kemudian akan berjalan sesuai dengan arah hembusan angin. Penguapan yang terjadi setiap hari
Ilmu Pengetahuan Alam
251
mengakibatkan uap yang menjadi awan semakin banyak. Jika awan sudah tidak dapat menampung uap dari evaporasi, maka uap air di
awan akan turun sebagai hujan. Namun, terkadang jumlah air akan menggenang dalam suatu tempat
atau wilayah dan dapat menjadi suatu bencana yang dinamakan banjir. Permasalahannya biasanya karena kelalaian dari manusia sendiri atau
suhu yang terlalu tinggi yang menyebabkan carangan air berupa es dapat mencair dan menambah kuantitas air tersebut.
Karena kerusakan yang terjadi karena banjir, manusia biasanya melakukan suatu tindakan pengurangan suatu bencana yang berupa
antisipasi tindakan sebelum bencana. Selain itu, juga melakukan tindakan aksi tindakan ketika terjadi bencana dan setelah bencana
banjir tersebut.
b. Kegiatan Pembelajaran