Materi Untuk Guru Pertemuan II dan III: Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan 2 JP dan Praktikum 3JP
Buku Guru Kelas VII SMPMTs 154
proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada tingkat sel. Hal ini dapat digambarkan dengan kegiatan
Peserta Didik sehari-hari, misalnya ketika Peserta Didik melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa sajakah yang bekerja saat
Peserta Didik melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan Peserta Didik
dapat memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel
otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu
hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia
tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringan tersebut akan menyusun organ.
Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah
yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri, memproses
energi, tumbuh, dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya.
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Hanya bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya mempunyai sel eukariotik.
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti “sebelum” dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”.
Sel prokariotik memiliki nukleusinti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti Gambar 1.3. Sel eukariotik Yunani, eu
berarti “sejatisebenarnya” merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti Gambar 1.4.
Ilmu Pengetahuan Alam
155
Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Prokariotik strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik,
karena tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran plasma ini terdapat
dinding sel yang cukup kaku dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki lagela organel
pergerakan, pili struktur pelekatan, atau keduanya yang menonjol
dari permukaannya.
Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh,
sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi Peserta Didik tidak
Sumber: Campbell. 2002. Gambar 1.3. Struktur Sel Prokariotik a Bacillus coagulans
b Dilihat dengan Menggunakan Mikroskop Elektron
Sumber: Campbell. 2002 Gambar: 1.4. Sel Eukariotik, a Sel Hewan b Sel Tumbuhan
Buku Guru Kelas VII SMPMTs 156
dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Peserta Didik membutuhkan alat bantu
berupa mikroskop. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan
fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang
menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1 Robert Hooke 1635-1703
Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat
rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari
rongga tersebut dinamakan sel.
2 Schleiden 1804-1881 dan T. Schwann 1810-1882
Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan.
Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata, dalam pengamatannya tersebut Schwann melihat
bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3 Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung
dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
Ilmu Pengetahuan Alam
157 4 Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian
cairan itu diberi nama protoplasma.
5 Max Schultze 1825-1874
Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar- dasar isik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya
proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain sebagai berikut.
a Sel merupakan unit struktural makhluk hidup; b sel merupakan unit fungsional makhluk hidup; c sel merupakan unit
reproduksi makhluk hidup; dan d sel merupakan unit hereditas. Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel
karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Umumnya sel berukuran mikroskopis Namun ada sel yang berukuran besar yaitu telur burung onta dan sel saraf Zerafah panjangnya lebih
dari 1 meter. Perhatikan Gambar 1.5.
Sumber: Campbell, 2008. Biology dan David Sadava, 2011, Life: The Science of Biology
Gambar 1.5. Kisaran ukuran sel
Buku Guru Kelas VII SMPMTs 158
Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai dengan 100 µm sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Perhatikan skala yang dipakai. Skala dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun, setiap pengukuran di sisi kiri menunjukkan
pengecilan ukuran sepuluh kali.
Pengukuran:
1 centimeter cm = 10
-2
m = 0,4 inci 1 milimeter mm = 10
-3
m 1 mikrometer µm = 10
-3
mm = 10
-6
m 1 nanometer nm = 10
-3
µm = 10
-9
m