Pendahuluan Deskripsi Lokasi Penelitian Penyajian Data dan Analisis Penutup DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

35 b. Data sekunder yaitu dengan cara penulis mengadakan penelitian dengan mencari data dan informasi melalui buku-buku, literatur dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

9.5. Teknik Analisa Data

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan arah tujuan memberikan gambaran mengenai situasi ataupun kondisi yang terjadi. Data-data yang telah terkumpul, baik data yang berasal dari kepustakaan maupun penelitian lapangan akan diolah dan dieksplorasi secara mendalam, selanjutnya akan menghasilkan suatu kesimpulan yang menjelaskan masalah yang diteliti.

10. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, defenisi konsep, defenisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum dari lokasi penelitian di Masyarakat Desa Batukarang antara lain letak geografis, demografi keadaan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, agama dan lain-lain dan struktur pemerintahan.

BAB III : Penyajian Data dan Analisis

Universitas Sumatera Utara 36 Bab ini memuat data dan analisa data yang akan didapat dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB IV : Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan yang akan diambil dari penelitian serta terdapat saran-saran didalamnya. Universitas Sumatera Utara 37

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

II.1. KEADAAN GEOGRAFIS

Desa Batukarang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Payung dan terletak di wilayah Kabupaten Karo. Desa Batukarang memiliki topografi dataran tinggi dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Secara umum Desa Batukarang beriklim tropis dengan udara sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan dengan tipe- tipe iklim kering. Rata-rata suhu udara sebesar 19,8°C dengan suhu maksimum 25,8°C dengan suhu minimum 14,3°C. Batas-batas Desa Batukarang adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lau Barus  Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rimo Kayu  Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lau Biang  Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jandi Meriah Luas areal kawasan Desa Batukarang adalah 14.000 HA. Panggong Lama 4057 Panggong Mbaru 4057 Pemukiman 847 KebunReba 3503 Lain-Lain 6453 Dengan penggunaan lahan terbesar untuk pertanian. Penggunaan tanah di Desa Batukarang sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian cabe baik pertanian lahan Universitas Sumatera Utara 38 kering maupun pertanian lahan basah sawah. Kesuburan tanahnya menjadikan sebagai kampong yang ideal dan pertanian menjadi sumber kehidupan pokok dan utama bagi penduduknya. Pertanian padi adalah yang utama sehubungan dengan makanan pokok adalah beras. Padi ditanam di lading lahan kering dan disawah Dikenalnya teknologi sawah sangat membantu perbaikan kehidupan rakyat. Air untuk sawah diperoleh dari dibangunnya bendungan sebuah sungai, Lau Boris yang berhulu disebuah danau kecil, Lau Kawar, di kaki Gunung Sinabung. Selain pertanian padi, terutama setelah penduduk kampong masuk kedalam rejim perekonomian uang, tanaman yang dapat dijual dipasar untuk memperoleh uang cash crops menjadi sumber utama yang kedua. Tomat, kentang, wortel, kol, sayur panjang dan sayur pendek, buncis, arcis, cabai, wortel adalah beberapa jenis tanaman untuk memperoleh uang. Didalam hal tanaman yang baru itu sawah menjadi lahan yang ideal, meskipun lahan kering juga dapat dipergunakan. Berdasarkan kesesuaian lahan, serta ciri khas Desa masyarakat Batukarang khususnya, dan Kabupaten Karo umumnya yang dikenal dengan spesifikasi tanaman tertentu, maka penggunaan lahan pertanian terutama pada tanaman holtikultura berupa sayur - sayuran dan beberapa jenis buah - buahan. Buah jeruk merupakan buah yang cukup mandapat perhatian pada kawasan ini, tetapi jika dinilai dari potensi lahan berdasarkan kekuatan dan arah angin. maka komoditi ini tidak dapat dikembangkan secara optimal karena bentuk lahan yang terbuka. Beberapa komoditi primadona Sumatera Utara untuk eksport juga berasal dari kawasan ini, terutama kentang dan kubis. Selain itu, berdasarkan kesesuaian jenis tanah dengan komoditi, terdapat kecocokan terhadap tanaman buah marquisa,dan terong belanda.. Universitas Sumatera Utara 39

II.2. KEADAAN DEMOGRAFIS

Masyarakat Desa Batukarang merupakan komunitas masyarakat yang majemuk yang sebagian besar masyarakatnya adalah suku Karo. Bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa Karo Berdasarkan data yang ada pada Desa Batukarang, penduduk desanya berjumlah 4180 jiwa atau 1194 kepala keluarga yang terdiri dari laki-laki 2059 jiwa dan perempuan 2121 jiwa. Dengan kepadatan penduduk.

II.3. KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI

1. Mata Pencaharian Pada umumnya penduduk Desa Batukarang bermata pencaharian dari pertanian dengan bercocok tanam tanaman holtikultura berupa sayur-sayuran dan beberapa jenis buah-buahan karena dari struktur pertanahannya yang basah dan sejuk. Secara lebih rinci dan jelas komposisi penduduk Desa Batukarang menurut mata pencahariannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 3 Komposisi Mata pencaharian No. Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani 3669 2. PNS 209 3. Pegawai Swasta 42 4. Jasa 19 5. Wiraswasta 196 6. Pensiunan 39 7. TNIPOLRI 6 Total 4180 Sumber : Data statistik masyarakat desa Batukarang 2. Agama Dari segi agama, penduduk desa masyarakat batukarang terbagi ke dalam tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Khatolik. Tetapi dari ketiga agama tersebut, yang terbesar dianut oleh penduduk desa masyarakat batukarang adalah agama Kristen Protestan yaitu sebanyak 1981 orang. Berikut komposisi penduduk menurut agama yang dianutnya Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4 Komposisi Penduduk Menurut Agama No. AGAMA JUMLAH 1. Kristen Protestan 1981 2. Islam 418 3. Kristen Khatolik 1672 4. Lain-lain 109 TOTAL 4180 Sumber: Data statistik masyarakat desa Batukarang 3. Prasarana Desa a. Pendidikan Dari segi pendidikan, masyarakat desa Batukarang hanya terdapat lembaga pendidikan formal dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Sarana pendidikan yang lebih banyak adalah sarana pendidikan untuk Sekolah Dasar. Adapun prasarana pendidikan yang ada, sebagai berikut: 1. TK : 1 unit 2. SD Negeri : 4 unit 3. SD Bertingkat : 1 unit 4. SMP Negeri : 1 unit 5. MADRASYAH : 1 Unit Universitas Sumatera Utara 42 b. Kesehatan Masyarakat desa Batukarang dapat dikatakan telah peduli tentang kesehatan. Dapat dilihat melalui penyediaan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Prasarana- prasarana kesehatan yang ada, sebagai berikut: 1. BPU : 1 unit 2. BKIA : 1 unit 3. Polindes : 4 unit c. Rumah Ibadah Prasarana rumah ibadah yang tersedia di Desa Batukarang adalah sebagai berikut: 1. Gereja : 8 unit 2. Mesjid : 1 unit d. Perdagangan dan Jasa Keadaan sarana perdagangan dan jasa di Desa Batukarang sangat banyak, yakni sebagai berikut: 1. Kedai Kelontong sampah : 60 unit 2. Kedai Kopi : 40 unit 3. Kedai Warung nasi : 10 unit 4. Kedai Kios pupuk : 5 unit 5. Wartel : 5 unit 6. Tukang pangkas salon : 5 unit 7. Gilingan Padi : 2 unit e. Pemukiman Penduduk Universitas Sumatera Utara 43 Banyaknya jumlah bangunan rumah yang terdapat di Desa Rumah Berastagi adalah sebagai berikut : 1. Rumah Permanen : 1258 unit 2. Rumah Semi Permanen : 42 unit

II.4. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

Bagan 1 KEPALA DESA SEKRETARIS DESA KEPALA URUSAN PMERINTAHAN KEPALA URUSAN UMUM KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN Universitas Sumatera Utara 44

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Politik Organisasi Pemuda Tingkat Lokal: Kasus Keterlibatan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 di Kota Medan

5 116 193

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Etnisitas dan Perilaku Politik : Studi Kasus: Preferensi Politik Masyarakat Etnis Batak Toba Pada pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Karo 2005

1 48 97

Media Massa Dan Tindakan Memilih ( Studi Deskriptif Peran Media Massa Terhadap Tindakan Memilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karo Periode 2010-2015 Di Desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe)

1 59 118

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEPADA KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI POLITIK (Studi Pada Masyarakat Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran)

3 21 148

KAJIAN TENTANG PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi Deskriptif Terhadap Masyarakat Desa Mendelem Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang)

0 2 15