27
6.5. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dari kegiatan masyarakat yang merupakan kumpulan dari individu-individu untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Karena melalui pendidikan akan terbina kepribadian dan kemampuan manusia, baik kemempuan jasmani maupun kemampuan rohani untuk dapat mempertahankan dan
mengembangkan hidup serta kelangsungan hidup masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Taufik Abdullah sebagai masyarakat berikut:
“ Pendidikan adalah usaha untuk membina kepribadian dan kemampuan manusia baik kemampuan jasmani maupun kemampuan rohani yang dilakukan dalam
rumah tangga, sekolah dan dalam masyarakat agar dengan kemampuan dapat mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kelangsungan hidup masyarakat
“.
34
Jadi pelaksana pendidikan itu dapat berlangsung dalam keluarga, perguruan dan masyarakat luas. Di pandang dari sudut perguruan, maka ada pendidikan formal, non
formal dan informal. Untuk jelasnya dibawah ini diuraikan bentuk-bentukpendidikan yang menurut S. Sudarmi ada tiga bentuk pendidikan:
1. Pendidikan formal yaitu yang kita kenal dengan pendidikan di sekolah yang diatur
bertingkat dan mengikuti syarat-syarat yang jelas. 2.
Pendidikan non formal yaitu pendidikan yang teratur dan sadar dilaksanakan tetapi perlu mengikuti peraturan ketat dan tetap.
3. Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh sesorang dengan
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak lahir sampai mati, didalam pergaulan sehari-hari.
35
34
Taufik Abdullah, Agama dan Perubahan Sosial, Jakarta: PT. Rajawali, 1987, hal. 327.
35
S. Sudarmi, Pendidikan Nonformal Dalam Rangka Pembangunan Sumber Tenaga Manusia Usia Muda, Jakarta: LP3ES, 1989, hal. 45.
Universitas Sumatera Utara
28 Pendapat S. Sudarmi di atas, lebih lanjut dapat dijabarkan yaitu: pendidikan
formal yaitu seluruh yang terorganisir, yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, kepribadian seseorang, yang diperoleh dalam lembaga-lembaga pendidikan
seperti SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Pendidikan nonformal juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadian seseorang yang diperolah dalam
bentuk kursus-kursus. Sedangkan pendidikan informal lebih dimaksudkan sebagai hasil yang diperoleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, yang juga berpengaruh terhadap
pengembangan pengetahuan dan kepribadian seorang anggota masyarakat. Menurut Sanafiah Faisal pendidikan memberikan sejumlah pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang banyak dari padanya tidak bisa segera dilihat hasil atau dampaknya, baik seorang anggota masyarakat.
36
Pendapat diatas menunjukkan bahwa pendidikan yang diperoleh seseorang akan menambah pengetahuan dan keterampilannya, mengubah dan nilai-nilai yang dianutnya,
yang pada dasarnya akan terlihat dalam waktu yang agak lama misalnya setelah seseorang itu memasuki sesuatu organisasi dan dalam hubungan dengan masyarakat.
Dari defenisi diatas dijelaskan bahwa dengan pendidikan akan diperoleh manfaat yang besar, yaitu pengembangan atau peningkatan kualitas manusia Indonesia yang
cakap dan terampil diberbagai bidang yang diperlukan dalam pembangunan. Dari beberapa defenisi diatas, dapat kita lihat bahwa pendidikan tersebut dapat
diperoleh tidak hanya melalui jalur formal saja, melainkan juga diperoleh melalui pendidikan informal. Pendidikan informal ini turut mendukung pendidikan formal yang
telah diperoleh seseorang, ada kalanya seseorang itu tidak mendapatkan pengetahuan dan
36
Sanafiah Faisal , Sosiologi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, hal. 104.
Universitas Sumatera Utara
29 keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan lingkungannya, disinilah peranan
pendidikan informal dibutuhkan. Pendidikan disekolah mempunyai peranan utama dalam aspek intelektual dan
fisik, sedangkan dalam keluarga berperan dalam aspek mental dan karakter. Karena besarnya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia, maka
pendidikan intelektual bangsa makin menjadi penting. Harus diusahakan agar sebanyak mungkin rakyat pernah mengalami pendidikan sekolah. Makin tinggi pendidikan sekolah
dinikmati rakyat makin baik untuk perkembangan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
30
7. DEFENISI KONSEP
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting yang merupakan defenisi yang dipakai para peneliti untuk menggambarkan sacara abstrak suatu fenomena sosial atau
fenomena alam.
37
Untuk menghindari kesalahan maupun kekaburan didalam pengertian konsep yang digunakan, maka perlu ditegaskan batasan-batasan yang dipergunakan
dalam tulisan ini. Adapun defenisi konsep yang dikemukakan disini adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan adalah usaha untuk membina kepribadian dan kemampuan manusia baik kemampuan jasmani maupun rohani yang dilakukan dalam rumah tangga, sekolah dan
dalam masyarakat agar dengan kemampuannya dapat mempertahankan dan mengembangkan hidup dan kelangsungan hidup masyarakat.
2. Partisipasi Politik adalah kegiatan warga masyarakat melaui mana mereka mnegambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses pembentukan kebijakan umum. 3. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi politik adalah semakin tinggi tingkat
pendidikan, semakin tinggi partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan kepala daerah.
Universitas Sumatera Utara