Kerangka Teori Promo BCA Treat A Friends “Buy One Get One Free” Terhadap Minat Beli Konsumen (Study Korelasional Hubungan Promo Kartu Kredit BCA Treat A Friends “Buy One Get One Free” terhadap minat beli konsumen Starbucks Coffee Cambridge City Square Med

I.5 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu untuk menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti Nawawi, 1997: 40 Teori menurut F.M Kerlinger dalam Rakhmat, 2002: 6 merupakan himpunan konsep, definisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Dengan adanya kerangka teori peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Teori –teori yang relevan dengan penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi pemasaran dan promosi penjualan, teori minat beli, kartu kredit dan model AIDDA.

I.5.1. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti sama. Sama disini diartikan adalah sama makna. Jadi apabila ada dua orang terlibat dalam suatu bentuk komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam perbincangan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya saling mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Effendy, 2005 : 9. Menurut Lasswell, komunikasi yang efektif itu harus memiliki lima unsur yang tertera dalam pertanyaan: “wo says what in which channel to whom with what effect?”. Adapun kelima unsur tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara Who : komunikator source, sender Says what : pesan message In which channel : saluran media To whom : komunikan receiver With what effect : efek dampak I. 5.2. Komunikasi Pemasaran dan Promosi Penjualan I.5.2.1 Komunikasi Pemasaran Pemasaran Kotler Armstrong 2001: 7 merupakan sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi, komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide, dan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Komunikasi Pemasaran menurut William G. Nickles dalam Swastha Irawan, 1990: 345 adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk lebih baik.

I.5.2.2 Promosi Penjualan

Promosi Penjualan Sales Promotion merupakan bentukan-bentukan yang biasa ditempuh atau dilakukan dalam kegiatan komunikasi pemasaran dan merupakan bauran promotion the promotion mix. Menurut Jhon F Luick dan William L Zielger dalam Winardi, 1992 : 115 promosi penjualan Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah aktivitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang langsung, yang menawarkan nilai tambah atau insentif untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali resellers para tenaga penjual dan para pelanggan. Promosi penjualan menggambarkan insentif insentif dan hadiah-hadiah untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan sekarang ketimbang nanti. Jika iklan adalah alat jangka panjang untuk membentuk perilaku pasar terhadap suatu merek, promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat jangka pendek untuk memicu terjadinya tindakan pembelian Kotler, 2003: 179.

I.5.3 Teori Minat Beli.

Minat digambarkan sebagai sebuah situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakannya. Effendy mengungapkan minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan 1999: 10. Lebih lanjut Effendy mengemukakan bahwa minat muncul karena adanya stimulus motif yang menimbulkan motivasi. Motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari sesuatu kepuasan atau mencapai tujuan. Sedangkan motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil tindakan yang dikehendaki. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor: a. perhatian terhadap stimulus b. mengerti atau tidaknya audiens terhadap stimulus c. penerimaan terhadap stimulus itu serta frekuensi stimulus tersebut.

I.5.4. Kartu Kredit

Universitas Sumatera Utara Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang simpel, efisien, dan memberikan nilai lebih bagi pemegang kartu. Merupakan jenis penyelesaian transaksi ritel yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan dalam membayar suatu transaksi. Yaitu pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kewajiban ekonomi, termasuk transaksi pembayaran atau untuk melakukan penarikan tunai dengan kewajiban melakukan pelunasanpembayaran pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus chargecard atau secara angsuran. Dengan kata lain, kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk membeli segala keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang. Dalam dunia usaha, kartu kredit merupakan sebuah bentuk pinjaman yang berasal dari kepercayaan dari terpinjam dalam hal ini lembaga bank atau lembaga keuangan lainnya terhadap peminjam karena mempunyai sikap amanah serta jujur. Oleh sebab itu, kartu kredit memberikan dana dalam bentuk pinjaman untuk dibayar secara tertunda. Dengan kartu kredit, transaksi akan ditalangi terlebih dahulu oleh bank penerbit kartu. Setiap bulannya pemegang kartu kredit diharuskan membayar tagihan dari berapa jumlah pemakaian berupa transaksi yang dilakukan terhadap kartu kredit tersebut.

I.5.5 Model AIDDA

Dalam komunikasi, peran komunikator sebagai penyampai pesan berperan penting. Strategi komunikasi yang dilakukan juga harus tepat sesuai dengan isi pesan yang disampaikan sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Onong Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi 2003:304 menyebutkan bahwa para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A Prosedure atau Universitas Sumatera Utara from Attention to Action. A-A procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu rangkaian proses yang disingkat AIDDA untuk lebih jelasnya AIDDA tersebut adalah sebagai berikut: A – Attention – Perhatian I – Interest – Minat D – Desire – Hasrat D – Decision – Keputusan A – Action – Tindakan Rangkaian proses dalam teori AIDDA dimulai dari sebuah perhatian attention, tanpa adanya perhatian dari komunikan terhadap pesan yang disampaikn komunikator maka komunikasi tersebut tidak akan berjalan. Apabila sebuah perhatian attention dapat dibangun maka proses berikutnya adalah menumbuhkan sebuah minat interest sehingga timbuk sebuah hasrat desire untuk memenuhi apa yang disajikan oleh persuader. Dari sini timbul keputusan decision untuk melakukan tindakan action sebagaimana yang diinginkan oleh persuader.

I.6 Kerangka Konsep