BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai persiapan, pelaksanaan serta hasil penelitian yang dilakukan mengenai promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” terhadap minat beli konsumen
Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari riset lapangan berupa penyebaran kuesioner kepada 93 orang yang telah dijadikan
responden berdasarkan teknik penarikan sampel pada bab III.
IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Dalam proses ini, ada beberapa tahap pengumpulan data yang peneliti lakukan yakni: IV. 1.1. Tahap Awal
Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian yaitu Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari pihak Starbucks Coffee Cambridge City Square
Medan dan juga melakukan observasi kecil mengenai pelaksanaan promo tersebut. Setelah itu, peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada Bagian Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Politik FISIP USU. Surat izin penelitian peneliti keluar tertanggal 18 Juli 2011 dengan nomor 2071UN.5.2.1.9.1PPM2011.
IV.1.2 Pengumpulan Data Mulai tanggal 12-14 Juli 2011, peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden. Berdasarkan
proses penarikan sampel, maka kuesioner disebar sebanyak 93 buah kepada 93 responden konsumen Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan.
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner tersebut berisi 23 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden, dimana terdiri dari 4 pertanyaan untuk karakteristik responden, 9 pertanyaan mengenai Promo BCA “Treat A
Friend Buy One Get One Free”, dan 10 pertanyaan untuk minat beli konsumen Starbucks Coffee Cambridge City Square. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti juga menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti responden, cara menjawab serta memastikan agar tidak ada satu pun pertanyaan yang terlewatkan.
I.V.1.3 Proses Pengolahan Data Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 93 responden, maka pengolahan data akan
dimulai. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1.
Penomoran kuesioner. Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal 01-093.
2. Editing. Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban
yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan pengisian data dalam kode yang disediakan.
3. Coding. Peneliti memindahkan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak-kotak
kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score untuk mempermudah pengisian pada Foltron Cobol.
4. Inventarisasi Variabel. Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC
sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan dan terbagi atas tabel tunggal dan tabel silang.
5. Analisa Data. Data yang sebelumnya disusun dalam tabel tunggal dan tabel silang
kemudian dianalisa dan diinterpretasikan. Untuk melakukan hal ini peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Product and System Solution versi 16.0
Universitas Sumatera Utara
6. Uji Hipotesis. Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data
yang diajukan dapat diterima dan ditolak. Pengolahan data ini juga menggunakan piranti lunak SPSS 16.0.
IV. 2 Analisa Tabel Tunggal
Merupakan analisa yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam
menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal yang dianalisis dengen menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 16.0 terdiri dari: A.
Data Responden B.
Promo Kartu Kredit BCA Treat A Friend “Buy One Get One Free” C.
Minat Beli Konsumen Starbucks Coffee Cambridge City Squre Medan.
IV .2.1 Data Responden Tabel 4
Usia Responden
NO USIA FREKUENSI
PERSENTASE 1
25 Tahun Ke Bawah 57
61.3 2
26 – 34 Tahun 26
28.0 3
Diatas 35 Tahun 10
10.8 Total
93 100
Sumber: P.1FC.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 57 responden 61.3 yang berusia 25 tahun ke bawah dan merupakan yang paling banyak mendominasi sebagai konsumen atau pengunjung Starbucks Coffee,
perolahan kedua sebanyak 26 responden 28.0 yang berusia 26-34 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden ialah remaja dengan range umur 25 tahun ke bawah yang lebih banyak yang
menjadi narasumber dalam penelitian.
Tabel 5 Jenis Kelamin Responden
NO. Keterangan Frekuensi
Presentasi 1
Pria 40
43.0 2
Wanita 53
57.0 Jumlah
93 100
Sumber: P.2FC.4 Perolehan data pada tabel 2 menggambarkan data dari jenis kelamin responden. Responden pria
berjumlah 40 orang 43.0, sedangkan wanita berjumlah 53 57.0. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah pengunjung pada saat peneliti melakukan penelitian lebih banyak dipenuhi wanita ketimbang
pria. Tabel 6 Pekerjaan Responden
NO KETERANGAN FREKUENSI
PERSENTASE 1
Pegawai Negeri 5
5.4 2
Pegawai Swasta 28
30.1 3
Wiraswasta 20
21.5
Universitas Sumatera Utara
4 Lain-lain
40 43.0
Jumlah 93
100 Sumber: P.3FC.5
Tabel 3 menggambarkan pekerjaan responden. Perolehan data pada tabel menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang paling banyak dominan adalah lain-lain dengan jumlah 40 orang 43.0.
Lain-lain disini dapat disimpulkan adalah seorang mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu rumah tangga sesuai perolehan tabel sebelumnya dan pada saat penyebaran kuesioner di lokasi penelitian. Terbanyak kedua
adalah pegawai swasta sebanyak 28 orang 30.1.
Tabel 7 Penghasilan Responden Perbulan
NO Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Kurang dari 3 juta 46
49.5 2
3 juta – 5 juta 26
28.0 3
Diatas 5 juta 21
22.6 Jumlah
93 100
Sumber: P.4FC.6 Analisis data yang ditunjukkan pada tabel ini menunjukkan sebanyak 46 orang responden
49.5 berpenghasilan kurang dari 3juta per bulannya, sebanyak 26 orang responden 28 berpenghasilan 3juta-5juta per bulannnya. Sisanya sebanyak 21 orang responden 22.6 menyatakan
berpenghasilan diatas 5juta perbulannya. Berdasarkan data responden yang telah peneliti peroleh, sebagian besar pengunjung adalah
eksekutif muda dan mahasiswa yang hampir sebagian sudah berpenghasilan. Dari hasil wawancara
Universitas Sumatera Utara
dengan beberapa responden mengatakan bahwa sebagian dari mereka di fasilitasi oleh orang tuanya kartu kredit. Kartu kredit yang mayoritas digunakan adalah kartu kredit Visa Master BCA edisi
Tasmanian Devil dan Batman.
IV.2.2 Promo Kartu Kredit BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Tabel 8
Pernah Mendengar promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”
NO Keterangan
Frekuensi Presentasi
1 Tidak Pernah
12 12.9
2 Jarang
15 16.1
3 Pernah
66 71.0
Jumlah 93
100 Sumber: P.5FC.7
Tabel 5 diatas menunjukkan pernah tidaknya responden mendengar promo kartu kredit BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”. Sebanyak 66 responden 71.0 menyatakan sering mendengar
promo tersebut, sedangkan sisanya sebanyak 15 responden 16.1 jarang mendengar bahkan 12 responden 12.9 tidak pernah mendengar promo itu.
Hasil wawancara dengan responden yang mengaku tidak pernah mendengar dikarenakan sebagian dari mereka tidak terlalu peduli dengan promo penjualan, hanya datang untuk bertemu
dengan rekan bisnis atau teman sejawat bersosialisasi dan menikmati suasana yang ada. Sebagian juga beralasan bahwa mereka datang untuk sebuah suguhan minuman yang ada bukan penawaran promosi
penjualan, dan mereka bukan pengguna kartu kredit BCA. Sebanyak 66 orang responden 71 yang
Universitas Sumatera Utara
menyatakan pernah mendengar promo tersebut menyatakan bahwa promo tersebut merupakan daya tarik untuk datang ke Starbucks Coffee sehingga tidak asing bagi mereka.
Tabel 9 Berapa Kali Dalam Setahun Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Diadakan
NO Keterangan Frekuensi
Presentasi 1
Tidak Tahu 8
8.6 2
3 Kali Dalam Setahun 48
51.6 3
6 Kali Dalam Setahun 28
30.1 4
8 Kali Dalam Setahun 9
9.7 Jumlah
93 100
Sumber: P.6FC.8 Perolehan data pada tabel 6 berikut menunjukan seberapa sering promo tersebut di dengar oleh
responden dan sebanyak 48 responden mengatakan bahwa promo tersebut diadakan 3 kali dalam setahun. Perolehan kedua sebanyak 28 responden mengatakan promo itu diadakan 6 kali dalam setahun
bahkan sebanyak 8 responden mengatakan melalui observasi ke lapangan tidak begitu mengingat seberapa sering promo tersebut kecuali diberi tahu oleh karyawan yang bersangkutan.
Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden mengingat promo tersebut diadakan 3 kali dalam setahun. Perolehan hasil wawancara dengan responden menyebutkan bahwa
dalam setahun promo tersebut sering diadakan di Bulan Januari, Juni, launching minuman baru, dan perayaan-perayaan hari besar keagamaan seperti Bulan Ramadhan, Idul Fitri atau Natal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 Waktu Pelaksanaa Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One”
NO Keterangan Frekunesi
Presentasi 1
Tidak Sesuai 22
23.7 2
Sesuai 59
63.4 3
Sangat Sesuai 12
12.9 Jumlah
93 100
Sumber: P.7FC.9 Tabel 7 menggambarkan bagaimana tanggapan responden mengenai waktu pelaksanaan promo
tersebut berdasarkan kebutuhan mereka untuk sebuah promosi penjualan. Sebanyak 59 responden 63.4 menyatakan waktu disaat pelaksanaan promo tersebut sesuai dengan kebutuhannya, 12
responden 12.9 menganggap sangat sesuai sekali dengan kebutuhannya, sedangkan sisanya sebanyak 22 responden 23.7 menyatakan promo tersebut tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Dari salah seorang responden seorang wanita karir melalui hasil wawancara mengatakan bahwa Starbucks Coffee mengadakan promo penjualan dengan kartu kredit BCA seperti BCA “Treat A
Friend Buy One Get One Free” ini selalu berdekatan dengan season dimana banyak orang menghabiskan waktu luang di luar rumah seperti berbelanja ke sejumlah pusat perbelanjaan. Menurut sebagian dari
responden promo tersebut tidak sesuai dengan kebutuhannya dikarenakan promo tersebut
Universitas Sumatera Utara
mengkhususkan bagi pengguna kartu kredit BCA saja, sehingga menurut mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tabel 11 Merasa Tertarik Dengan Hal Yang Ditawarkan Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”
NO Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Tidak Tertarik 12
12.9 2
Tertarik 68
73.1 3
Sangat Tertarik 13
14.0 Jumlah
93 100
Sumber: P.8FC.10 Pada tabel 8 menunjukkan ketertarikan responden mengenai promo yang ditawarkan. Hasil
yang di peroleh sebanyak 68 responden 73.1 menyatakan tertarik dengan promo yang di tawarkan oleh pramuniaga, sebanyak 13 responden 14.0 menyatakan sangat tertarik dan sudah dipastikan
responden tersebut sangat menantikan promo ini dan sebanyak 12 responden 12.9 menyatakan tidak tertarik dengan promo yang ditawarkan.
Hampir seluruh responden mengatakan ketertarikan mereka dengan promo penjualan tersebut adalah pilihan minuman yang ditawarkan menggugah selera dan merupakan minuman yang paling
banyak dilirik oleh seluruh konsumen yaitu frappucino beverage blended beverage. Faktor lain dimana
Universitas Sumatera Utara
responden merasa promo tersebut menguntungkan bagi mereka menjadi hal mengapa responden merasa tertarik.
Tabel 12 Pesan Pada Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Untuk Mengikuti Promo
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Mempengaruhi
26 28.0
2 Mempengaruhi
59 63.4
3 Sangat Mempengaruhi
8 8.6
Jumlah 93
100 Sumber: P:9FC:11
Perolehan pada tabel 9 menyatakan bahwa sebanyak 59 responden 63.4 promo tersebut mempengaruhinya untuk mengikutinya, sebanyak 26 responden 28.0 menyatakan tidak
mempengaruhinya untuk mengikuti promo yang ada, sisanya sebanyak 8 responden 8.6 menyatakan sangat mempengaruhinya untuk mengikuti promo yang ditawarkan.
Dari uraian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa promo penjualan ternyata memiliki pengaruh dalam menentukan minat beli konsumen, akan tetapi sebagian kecil lagi tidak bergantung dengan
promo penjualan yang ada. Dari hasil observasi peneliti di lapangan, ternyata faktor “brand loyalty
Universitas Sumatera Utara
users” dan kelas sosial seseorang merupakan alasan sebagian kecil responden tidak bergantung dengan promo penjualan yang ada.
Tabel 13 Memahami Isi Pesan Yan Disampaikan Dalam Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”
NO Keterangan Frekuensi
Presentase 1
Tidak Memahami 13
14.0 2
Memahami 70
75.3 3
Sangat Memahami 10
10.8 Jumlah
93 100
Sumber: P.10FC.12 Pada tabel 10 menjelaskan tanggapan responden mengenai kejelasan dari isi pesan yang
disampaikan dalam promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” di Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan. Sebanyak 70 responden 75.3 menyatakan memahami pesan yang disampaikan
dalam promo tersebut, 10 responden 10.8 menyatakan sangat memahami kejelasan isi pesan yang disampaikan, namun sebanyak 13 responden menyatakan tidak memahami isi pesan yang disampaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden yang mewakili bahwa isi pesan yang disampaikan dalam promo tersebut tidak dipahami, mereka beralasan bahwa penggunaan beberapa
Universitas Sumatera Utara
istilah bahasa asing menjadi kendala dalam memahami maksud dari promo tersebut. Penggunaan isitilah “Enjoy Pay One For Two” with BCA credit card diistilah oleh beberapa responden bayar satu
minuman dapat dua minuman, namun pernyataan yang tepat adalah dapat dua minuman bayar seharga satu minuman saja. Sebanyak 70 orang responden 73.5 menyatakan isi pesan yang disampaikan
dalam promo tersebut sangat jelas untuk dimengerti maksudnya. Salah satu alasan mudah dimengerti adalah promo tersebut hampir sudah sering dilaksanakan dan juga sebagian dari mereke merupakan
“brand loyalty users” dari Starbucks Coffee.
Tabel 14 Mudah Memahami Isi Pesan Yang Disampaikan Dalam Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One
Free”
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Mudah
14 15.1
2 Mudah
67 72.0
3 Sangat Mudah
12 12.9
Jumlah 93
100 Sumber: P.11FC.13
Perolehan data pada tabel 11 menunjukkan bagaimana tanggapan responden mengenai mudah atau tidaknya memahami isi pesan yang disampaikan dalam promo BCA “Treat A Friend Buy One Get
One Free” tersebut. Sebanyak 67 responden 72.0 mudah untuk memahami isi pesan yang disampaikan, perolehan kedua sebanyak 14 responden 15.1 tidak mudah untuk memahami isi pesan
yang disampaikan dan sebanyak 12 responden 12.9 menyatakan sangat mudah untuk memahami isi pesan yang disampaikan dalam promo tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Salah seorang responden ibu rumah tangga melalui hasil wawancara singkat mengatakan tidak mudah untuk memahami isi pesan dalam promo tersebut dikarenakan adanya syarat dan ketentuan
yang berlaku yang sifatnya menjerat sehingga menjadi kendala menentukan mudah atau tidak mudah dalam memahami isi pesan tersebut seperti promo ini di khususkan bagi pengguna kartu kredit BCA saja
dan hanya untuk BCA edisi Gold ke atas, tidak seluruh edisi kartu kredit BCA. Namun, beberapa responden yang menyatakan mudah untuk memahami isi pesan dalam promo tersebut dikarenakan
faktor sosial yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Tabel 15 Bahasa Yang Digunakan Dalam Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Dapat Dimengerti
I Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Mengerti
4 4.3
2 Mengerti
71 76.3
3 Sangat Mengerti
18 19.4
Jumlah 93
100 Sumber: P.12FC.14
Tabel 12 menunjukkan bagaimana penggunaan bahasa yang digunakan dalam promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”. Dari perolehan data diatas, dapat disimpulkan bahwa hampir
keseluruhan responden tidak terlalu bermasalah dengan penggunaan bahasa yang digunakan dalam promo tersebut. Sebanyak 71 responden 76.3 menyatakan sangat mengerti dengan penggunaan
bahasa yang digunakan dalam promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”, sebanyak 18 responden 19.4 menyatakan sangat mengerti dengan tampilan bahasa yang digunakan dalam promo
tersebut, namun sebanyak 4 responden menyatakan tidak mengerti dengan tampilan bahasa yang digunakan dalam promo tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan observasi di lapangan, peneliti menyimpulkan bahwa hampir kesemua responden tersebut adalah termasuk orang-orang kelas sosial menengah ke atas dengan penghasilan yang mapan
dan dengan pendidikan yang tinggi. Jadi, penggunaan bahasa asing Bahasa Inggris dalam promosi penjualan tersebut tidak menjadi kendala sama sekali. Namun masih ada sebagian kecil responden yang
menyatakan tidak mengerti. Faktor usia dan faktor sosial merupakan alasan dari semunya. Dari hasil wawancara, responden tersebut adalah termasuk ke dalam konsumen yang tidak tetap dengan satu
merek tertentu dan cenderung coba-coba.
Tabel 16 Bentuk Aktivitas Promosi Penjualan Memudahkan Dalam Mengikuti Promo BCA “Treat A Friend Buy
One Get One Free”
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Memudahkan
6 6.5
2 Memudahkan
71 76.3
3 Sangat Memudahkan
16 17.2
Jumlah 93
100 Sumber: P.13FC.15
Uraian pada tabel 13 menunjukkan bagaimana tanggapan responden mengenai aktivitas-aktivitas promosi penjualan yang dilakukan oleh Starbucks Coffee seperti pemasangan banner, display-display
dalam toko serta sampling minuman memudahkan responden dalam mengetahui dan mengikuti promo yang ada. Sebanyak 71 responden 76.3 menyatakan aktivitas tersebut memudahkannya dalam
mengikut promo yang ada, dan terdapat 16 responden 17.2 yang berpendapat aktivitas yang dilakukan Starbuks Coffee sangat memudahkannya dalam mengikuti promo yang ada.
Universitas Sumatera Utara
IV.2.3 Minat Beli Konsumen Starbucks Coffee Company Cabang Cambridge City Square Medan Tabel 17
Memperhatikan Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” di Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan.
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Memperhatikan
30 32.3
2 Memperhatikan
60 64.5
3 Sangat Memperhatikan
3 3.2
Jumlah 93
100 Sumber: P.14FC.16
Berdasarkan analisis tabel tunggal diatas sebanyak 60 orang responden 64.5 menyatakan memperhatikan promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” yang ada di Starbucks Coffee
Cambridge City Square dan sebanyak 30 orang responden 32.2 yang tidak memperhatikan sama sekali promo yang ditampilkan oleh Starbucks Coffee Cambridge City Square. Dari hasil observasi yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan peneliti, sebagian dari responden datang bersama teman, keluarga atau pasangannya sehingga tidak memperhatikan dengan seksama pengumuman promo yang ditawarkan terkecuali di
tawarkan oleh pramuniaga.
Tabel 18 Informasi Yang Ditawarkan Dalam Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Menarik
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Menarik
12 12.9
2 Menarik
73 78.5
3 Sangat Menarik
8 8.6
Jumlah 93
100 Sumber: P.15FC.17
Berdasarkan analisis tabel tunggal diatas diperoleh hasil sebanyak 73 orang responden 78.5 setuju bahwa informasi yang ditawarkan dalam promo tersebut menarik perhatian mereka. Berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa responden mereka menyatakan bahwa promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” mampu menarik minat beli mereka yang sebagian responden adalah pemegang
kartu kredit BCA. Namun tetap ada juga secara keseluruhan promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” tidak menarik yang berjumlah 12 orang responden12.9. Berdasarkan hasil wawancara
Universitas Sumatera Utara
peneliti dengan seorang responden menyatakan bahwa mereka bukan pemegang kartu kredit BCA dan mereka datang bukan untuk berburu promo penjualan tetapi secangkir kopi dengan pengalaman yang di
tawarkan.
Tabel 19 Tertarik Untuk Mengikuti Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Yang Ditawarkan
Starbucks Coffee
NO Keterangan Frekuensi
Presentase 1
Tidak Tertarik 16
17.2 2
Tertarik 69
74.2 3
Sangat Tertarik 8
8.6 Jumlah
93 100
Sumber: P.16FC.18 Berdasarkan analisis tabel tunggal diatas diuraikan bahwa sebanyak 69 orang responden 74.2
tertarik dengan promo yang ditawarkan setelah minat yang muncul cukup tinggi pada tabel sebelumnya. Hal ini mengidentifikasikan bahwa setelah minat tersebut muncul, maka ketertarikan sudah dipastikan
akan muncul pula. Hanya saja setelah minat itu tumbuh, sebagian responden masih ada yang tidak tertarik dengan promo tersebut. Kesimpulan yang diperoleh selama proses penyeberan kuesioner,
Universitas Sumatera Utara
ternyata sebagian responden yang tidak tertarik dikarenakan bukan pemegang kartu kredit BCA dan sebagian lagi hanya datang sendiri dan tidak untuk sebuah promo penjualan.
Tabel 20 Berniat Untuk Melakukan Pembelian Dengan Menggunakan Promo
NO Keterangan Frekuensi
Presentase 1
Tidak Berniat 19
20.5 2
Berniat 60
64.5 3
Sangat Berniat 14
15.1 Jumlah
93 100
Sumber: P.17FC.19 Uraian analisis tabel tunggal yang ada pada tabel 17 menunjukkan bahwa sebuah minat akan
tumbuh apabila ada perhatian dan minat yang tinggi baru dilanjutkan dengan niat, maka dalam tabel tersebut menyatakan bahwa 60 orang responden 64.5 berniat untuk melakukan pembelian dengan
memanfaatkan promo tersebut, sisanya sebanyak 19 tidak berniat meskipun memilki minat dan ketertarikan yang cukup tinggi sebelumnya. Faktor seperti tidak terlalu mementingkan promo penjualan
dan syarat promo yang ditawarkan tampaknya masih menjadi kendala utama responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21 Berhasrat Melakukan Pembelian Dengan Adanya Promo Tersebut
NO Keterangan
Frekuensi Presentase
1 Tidak Berhasrat
11 11.8
2 Berhasrat
76 81.7
3 Sangat Berhasrat
6 6.5
Jumlah 93
100 Sumber: P.18FC.20
Perolehan analisis tabel tunggal pada tabel 18 dapat disimpulkan bahwa hasrat yang mencul dalam diri responden cukup kuat terhadap promo penjualan yang ditawarkan oleh Starbucks Coffee
dalam hal ini adalah promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free”. Sebanyak 76 responden 81.7 menyatakan memiliki hasrat yang cukup kuat dengan promo tersebut dan segera berbelanja dengan
promo yang ditawarkan, hanya 11 orang responden saja 11.8 yang tidak terlalu antusias berhasrat dengan promo tersebut.
Tabel 22 Memutuskan Untuk Terus Mengikuti Promo Yang Ditawarkan Oleh Starbucks Coffee Cambridge City
Squre Medan
NO Keterangan Frekuensi
Presentase 1
Tidak Benar 22
23.7 2
Benar 60
64.5 3
Sangat Benar 11
11.8
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 93
100 Sumber: P.19FC.21
Data yang diperoleh dari analisis tabel tunggal 19 menunjukkan bahwa antusias yang cukup kuat dari responden dengan promo penjualan yang diadakan oleh Starbucks Coffee Cambridge City Square.
Sebanyak 60 orang responden menyatakan benar bahwa akan terus mengikuti dan memperhatikan promo yang ditawarkan. Kebalikan dari itu, sebanyak 22 responden 23.7 menyatakan tidak benar
bahwa tidak terlalu mementingkan promo penjualan yang ada. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat dari promosi penjualan bersifat jangka
pendek, segera dan efek yang ditimbulkan bisa langsung dianalisis. Terlihat bahwa hampir setengah dari responden menyatakan akan terus mengupdate info promosi penjualan yang di tawarkan oleh Starbucks
Coffee Cambridge City Square Medan. Akan tetapi, sebagian kecil tidak terlalu permasalahkan ada atau tidaknya promosi penjualan yang ada, dan mereka adalah pelanggan setia dari Starbucks Coffee.
Tabel 23 Selalu Melakukan Pembelian Di Starbucks Coffee Setiap Kali Ada Promo BCA “Treat A Friend Buy One
Get One Free”
NO Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Tidak Pernah 22
23.7 2
Jarang 49
52.7 3
Sering 22
23.7 Jumlah
93 100
Sumber:P.20FC.22
Universitas Sumatera Utara
Uraian analisis tabel tunggal diatas menyatakan sebanyak 49 orang responden 52.7 menyatakan jarang melakukan pembelian dengan menggunakan promo BCA “Treat A Friend Buy One
Get One Free”, masing-masing sebanyak 22 orang responden 23.7 menyatakan sering melakukan pembelian dengan promo tersebut dan tidak pernah melakukan pembelian dengan promo tersebut.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari analisis tabel tunggal tersebut menyatakan bahwa brand loyalty dan brand awareness dari sebuah merek produkjasa oleh konsumennya cukup kuat dan
membedakannya dengan produkjasa sejenis. Hanya saja promo penjualan tersebut bisa dikatakan sebagai penarik bagi konsumen baru dan alat yang bisa mempererat hubungan dari sebuah produk
dengan pelanggannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diperoleh data bahwa sebagian dari mereka datang hanya untuk menikmati suasana dan suguhan minuman yang ada terlepas ada atau
tidaknya promo tersebut.
Tabel 24 Pengaruh Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One Free” Dengan Minat Beli
NO Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Tidak Berpengaruh 25
26.9 2
Berpengaruh 56
60.2 3
Sangat Berpengaruh 12
12.9 Jumlah
93 100
Sumber: P.21FC.23 Tabel 21 menunjukkan bahwa sebanyak 56 orang responden 60.2 menyatakan promo BCA
“Treat A Friend Buy One Get One Free” berpengaruh dengan minat untuk membeli, sebanyak 25 orang responden 26.9 menyatakan promo tersebut tidak berpengaruh dengan minatnya untuk membeli.
Universitas Sumatera Utara
Perolehan data diatas dapat dikatakan bahwa promo tersebut dapat menjadi daya tarik disamping dari kualitas produk tersebut sehingga antara kualitas dan pemasaran sejalan.
Tabel 25 Memutuskan Untuk Terus Melakukan Pembelian Setelah Promo BCA “Treat A Friend Buy One Get One
Free” Berakhir
Sumber: P.22FC.24 Tabel di atas menunjukkan sebanyak 68 orang responden 73.1 menyatakan benar akan terus
melakukan pembelian di Starburks Coffee Cambridge City Square, namun sebanyak 16 orang responden 17.2 menyatakan tidak benar dan memutuskan tidak akan melakukan pembelian di Starbucks Coffee
Cambridge City Square setelah promo ini berakhir. NO
Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Tidak Benar 16
17.2 2
Benar 68
73.1 3
Sangat Benar 9
9.7 Jumlah
93 100
Universitas Sumatera Utara
Dari kesimpulan tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh responden yang diteliti adalah konsumen pelanggan yang setia. Sedangkan yang lainnya adalah termasuk konsumen dengan tipikal
konsumen coba-coba yang bosan dengan satu merek sejenis.
Tabel 26 Sebarapa Sering Melakukan Pembelian di Starbucks Coffee Setiap Bulan
NO Keterangan Frekuensi
Persentase 1
Kurang dari 2 kali Sebulan 10
10.8 2
2- 6 kali Sebulan 52
55.9 3
Lebih dari 6 kali Sebulan 31
33.3 Jumlah
93 100
Sumber: P.23FC.25 Tabel 23 menunjukkan frekuensi kedatangan konsumen untuk melakukan pembelian di
Starbucks Coffee setiap bulannya. Sebanyak 52 orang konsumen 55.9 mengatakan 2 sampai 6 kali dalam sebulan, sebanyak 31 orang responden 33.3 mengatakan lebih dari 6 kali sebulan dan
sebagian kecil sebanyak 10 orang responden 10.8 mengatakan kurang dari 2 kali sebulan. Perolehan dari uraian diatas tidak jauh berbeda dengan tabel sebelumnya dan sudah bisa dipastikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
konsumen Starbucks Coffee Cambridge City Square yang peneliti jadikan responden mayoritas adalah pelanggan setia dari Starbucks Coffee Cambridge City Square Medan.
IV.3 Analisis Tabel Silang