2.2. Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisasi Campak
Pengetahuan yang diperlukan seorang ibu tentang pemberian imunisasi campak pada bayi meliputi pengetahuan mengenai penyakit campak dan
imunisasinya. Pengetahuan mengenai penyakit campak meliputi pengertian penyakit campak, penyebab penyakit campak, gejala klinis penyakit campak, cara penularan
penyakit campak, komplikasi penyakit campak.
Pengetahuan mengenai imunisasi campak meliputi pengertian imunisasi, manfaat imunisasi, usia pemberian imunisasi campak pada bayi, dosis dan cara
pemberian imunisasi campak, berapa kali pemberian imunisasi campak pada bayi, kontra indikasi pemberian imunisasi campak pada bayi, efek samping imunisasi
campak dan tempat atau fasilitas yang dapat memberikan pelayanan imunisasi campak.
2.2.1. Penyakit Campak
Pengetahuan yang sebaiknya seorang ibu ketahui tentang penyakit campak meliputi definisi penyakit campak, penyebab penyakit campak, gejala klinis penyakit
campak, cara penularan penyakit campak, dan komplikasi penyakit campak.
2.2.1.1. Definisi Penyakit Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles dengan gejala bercak merah menyeluruh dengan panas dan disertai dengan salah satu gejala atau
lebih dari gejala batuk, pilek dan kemerahan pada mata. Pada mukosa mulut ada bercak koplik. Setelah gejala mereda warna kulit menjadi kehitaman
hiperpigmentasi yang menetap 7-10 hari.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Septenia 2010 yang mengutip Maldorado 1996 Campak merupakan suatu penyakit akut menular yang ditandai oleh 3 stadium: 1. Stadium
inkubasi sekitar 10-12 hari. Disertai dengan sedikit tanda-tanda atau gejala-gejala: 2. Stadium prodromal ditandai dengan bercak koplik pada mukosa bukal dan faring,
demam ringan sampai dengan sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk yang semakin berat: 3. Stadium akhir dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut
pada leher dan muka, tubuh, lengan dan kaki disertai demam yang tinggi.
2.2.1.2. Penyebab Penyakit Campak
Penyebab penyakit campak adalah virus RNA dari Famili Paramixoviridae, genus Morbili virus. Hanya satu tipe antigen yang diketahui. Selama masa prodromal
dan selama masa waktu singkat sesudah ruam campak, Virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat tetap aktif selama sekurang-kurangnya
34 jam dalam suhu kamar ini berdasarkan Septenia 2010 yang mengutip dari
Maldorado 1996. 2.2.1.3. Gejala Klinis Penyakit Campak
a Panas badan biasanya ≥ 38 derajat celcius selama 3 hari atau lebih, disertai salah
satu atau lebih gejala batuk, pilek, mata merah atau mata berair. b
Khas Patognomonis ditemukan Koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam Mucosa Basal.
c Bercak kemerahan rash yang dimulai dari belakang telinga pada tubuh berbentuk
makulo papular selama 3 hari atau lebih, beberapa hari 4-7 hari ke seluruh tubuh. Ruam ini tidak memucat dengan penekanan karena perdarahan kapiler.
Universitas Sumatera Utara
d Bercak kemerahan makulo papular setelah 1 minggu sampai 1 bulan berubah
menjadi kehitaman hiperpigmentasi disertai kulit bersisik. Kasus yang telah menunjukkan hiperpigmentasi kehitaman perlu dilakukan anamnesis dengan
teliti, dan apabila pada masa akut permulaan sakit terdapat gejala-gejala tersebut di atas maka kasus tersebut termasuk kasus campak Depkes RI. 2008.
2.2.1.4. Cara Penularan Penyakit Campak