Kependudukan Situasi Derajat Kependidikan dan Ekonomi Situasi Kesehatan

• Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia

4.1.2 Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2010 adalah 359.225 jiwa. Jumlah laki-laki sebanyak 175,616 dan perempuan 166,921 jiwa dengan perbandingan jenis kelamin sex ratio 105,21 sedangkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4,26. Tingkat kelahiran kasar CBR pada tahun 2010 masih sama dengan tahun 2009 yakni sebesar 19. Tingkat dependency ratio tahun 2009 sebesar 54,5 yang berarti bahwa setiap 100 jiwa penduduk usia produktif harus menanggung 54 jiwa penduduk tidak produktif.

4.1.3 Situasi Derajat Kependidikan dan Ekonomi

Tingkat pendidikan rata-rata penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Aceh Besar tergolong rendah oleh karena 22,43 penduduk hanya menyelesaikan Sekolah Dasar sedangkan yang mencapai Sekolah Lanjutan Atas SLTA sebesar 28,67 dan mencapai perguruan tinggi hanya 9,2. Pada tahun 2010 persentase penduduk yang melek huruf sudah setara dengan 98,0. Oleh karena tingkat pendidikan rata-rata penduduk yang rendah, maka tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga rendah sehingga kebanyakan penduduk hanya mendapatkan pekerjaan di sektor pertanian tradisional. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani penggarap dan pedagang, situasi ini menyebabkan jumlah penduduk miskin di kabupaten ini tetap tinggi. Pada tahun 2008 Universitas Sumatera Utara jumlah penduduk miskin menurut proyeksi BPS sebanyak 21,52, menurun jadi 20,09 pada 2009 sedangkan pada 2010 sebesar 18,8 atau 65.842 jiwa.

4.1.4 Situasi Kesehatan

Situasi derajat kesehatan Kabupaten Aceh Besar, antara lain angka kematian bayi sebesar 1 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka kematian Ibu di Kabupaten Aceh Besar mencapai 87100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Indek Pembangunan Manusia IPM dapat diukur dari 3 variabel yakni rata- rata usia harapan hidup, proporsi penduduk melek huruf dan standar hidup purchasing power parity. Menurut laporan UNDP 2009, IPM Propinsi Aceh berada pada peringkat 17 nasional. Tingkat konsumsi kalori dan protein masyarakat rata-rata perkapita berada di bawah angka kecukupan nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa ada permasalahan serius dengan status gizi masyarakat di kawasan ini. Dari laporan Riskesdas 2007 diketahui jumlah kasus stunting 32. Pada tahun 2010 jumlah kasus BBLR sebanyak 13 dari 6.899 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 dari 31.735 jumlah balita hanya 58,79 yang timbang dengan jumlah balita dengan gizi buruk sebanyak 423 kasus atau 2,27, lebih rendah dari rata-rata nasional.

4.1.5 Situasi Unit Pelayanan Kesehatan