29 kepadatan merupakan parameter penting dalam menjelaskan kebebsan bermanuer
dari kendaraan.
II.2 Komposisi Lalu Lintas
Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997, Nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas dalam
satuan mobil penumpang smp. Semua nilai arus lalu lintas per arah dan total diubah menjadi satuan mobil penumpang smp dengan menggunakan ekivalensi
mobil penumpang smp yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut :
Tabel 2.1. Tabel Klasifikasi Kendaraan
Klasifikasi Kendaraan
Definisi Jenis-jenis kendaraan
Kendaraan Ringan
Kendaraan ringan LV=Light Vehicle
Kendaraan bermotor dua as beroda empat dengan
jarak as 2-3 m Mobil pribadi, mikrobis, oplet,
pick-up, truk kecil, angkutan penumpang dengan jumlah
penumpang maksimum 10 orang termasuk pengemudi
Kendaraan Umum
Kendaraanumum HV=HeavyVehicle
Kendaraanbermotor dengan lebih dari 4 roda
Bus, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem
klasifikasi Bina Marga, angkutan penumpang dengan jumlah
tempat duduk 20 buah termasuk pengemudi.
Universitas Sumatera Utara
30
Sepeda Motor Sepeda motor
motorcycle Kendaraan bermotor dengan dua atau
tiga roda Sepeda motor dan kendaraan
beroda tiga sesuai sistem klasifikasi Bina Marga
Kendaraan tak Bermotor
UM=unmotor cycle Kendaraan beroda yang
menggunakan tenaga manusia atau hewan
Sepeda, becak, kereta kuda, kereta dorong
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 MKJI 1997 Ekivalen mobil penumpang emp untuk masing-masing tipe kendaraan
tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kendjam. Semua nilai emp untuk kendaraan yang berbeda ditunjukkan dalam tabel dibawah
ini. Tabel 2.2 Nilai Emp Untuk Jalan Perkotaan Terbagi
Tipe jalan: Jalan satu arah dan
jalan terbagi Arus lalu-
lintas per lajur
kendjam emp
HV MC
Dua-lajur satu-
arah21 dan
Empat-lajur terbagi42
≥
1050
1,3 1,2
0,40 0.25
Tiga-lajur satu-arah
31 dan
Enam-lajur terbagi
62D ≥
1100
1,3 1,2
0,40 0.25
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 MKJI 1997
Universitas Sumatera Utara
31
II.3. Karakteristik Kendaraan