Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas

Tabel 4.9 Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 97 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.88935619 Most Extreme Differences Absolute .063 Positive .041 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .621 Asymp. Sig. 2-tailed .836 a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, data diolahJuni 2014 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig2-tailed dari Store Atmosphere yang melakukan Keputusan Pembelian Konsumen adalah sebesar 0,836 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogrov-Smirnov Z adalah sebesar 0,621 lebih kecil daripada 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Dalam melakukan pengujian heterokedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Universitas Sumatera Utara Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.

1. Pendekatan Scatterplot

Sumber : Output SPSSJuni 2014 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas melalui pendekatan Scatterplot Universitas Sumatera Utara

2. Uji Glejser

Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas malalui pendekatan Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -2.468 2.456 -1.005 .318 Exterior_X 1 .276 .128 .222 2.162 .333 .895 1.117 General Interior_X 2 -.257 .114 -.266 -2.256 .126 .680 1.470 Store Layout_X 3 .370 .163 .262 2.269 .426 .711 1.407 Display_X 4 -.057 .147 -.042 -.388 .699 .792 1.262 a. Dependent Variable: absut Sumber : Output SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen absolut Ut. Dapat dilihat pada kolom Sig. Yang merupakan probabilitas signifikansi variabel, dimana probabilitas signifikansi variabel berada diatas tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi heterokedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation factor VIF dengan membandingkan yaitu VIF5 maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .148 4.141 .036 .972 Exterior_X 1 -.049 .215 -.018 -.226 .822 .895 1.117 General Interior_X 2 .761 .192 .372 3.966 .000 .680 1.470 Store Layout_X 3 .826 .275 .276 3.002 .003 .711 1.407 Display_X 4 .581 .248 .204 2.339 .021 .792 1.262 a. Dependent Variable: Keputusan.Pembelian_Y Sumber: Output SPSS Juni 2014 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat dari nilai tolerance dari semua variabel independen 0,1 dan VIF 5, sehingga data tidak terkena multikolinearitas.

4.4 Analisis Statistik Analisis Regresi Linier Berganda