Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

1.2 Perumusan Masalah

Tiga hal pokok yang menjadi pusat pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah konsumen, produk, dan proses manufaktur. PT Perkebunan Nusantara IV – Pabrik Teh Bah Butong juga menghadapi kendala tersebut dimana perusahaan harus mengoptimalkan produksi untuk memaksimalkan pendapatan penjualan sementara ketersediaan tenaga kerja dan kapasitas produksi terbatas. Dari ketiga faktor tersebut maka rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar jumlah produksi dan kesesuaiannya dengan permintaan konsumen. 2. Seberapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk teh. 3. Bagaimana pengalokasian sumber daya yang tersedia khususnya dalam hal efisiensi jam kerja.

1.3 Batasan Masalah

1. Permasalahan optimasi produksi dalam penelitian ini dibatasi pada kendala- kendala sebagai berikut: a. Jumlah produksi b. Ketersediaan jam kerja c. Pendapatan langsung dari penjualan 2. Data yang diambil adalah data satu tahun terakhir 3. Kondisi perusahaan dianggap dalam keadaan normal serta faktor-faktor yang lain dianggap tidak mempengaruhi proses produksi

1.4 Tinjauan Pustaka

Nasution, 1999 dalam bukunyaPerencanaan dan Pengendalian Produksimenyatakan bahwa perencanaan produksi adalah suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan produk yang akan dihasilkan. 3 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sedangkan, Hendra Kusuma, 1999 dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi memaparkan bahwa tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah merencanakan dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan keluar pabrik sehingga posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai. Pengendalian produksi dimaksudkan untuk mendayagunakan sumber daya produksi yang terbatas secara efektif, terutama dalam usaha memenuhi permintaan konsumen dan menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Yang dimaksudkan dengan sumber daya mencakup fasilitas produksi, tenaga kerja, dan bahan baku. Kendala yang dihadapi mencakup ketersediaan sumber daya, waktu pengiriman produk, kebijaksanaan manajemen, dan lain sebagainya.Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian produksi mengevaluasi perkembangan permintaan konsumen, posisi modal, kapasitas produksi, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Sri Mulyono, 2002 dalam bukunya yang berjudul Linear Programming menyatakan bahwa program linier merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling luas dan diketahui dengan baik, serta berupa metode matematik, yang berfungsi mengalokasikan sumber daya yang langka, untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Program linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, industri, militer, dan sosial.Program linier berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan dan sistem kendala linier. Goal programming merupakan pengembangan dari linear programming.Goal programming diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper pada awal tahun enam puluhan.Teknik ini disempurnakan dan diperluas oleh Ijiri pada pertengahan tahun enam puluhan, dan penjelasan yang lengkap dengan beberapa aplikasi dikembangkan oleh Ignizio dan Lee pada tahun tujuh puluhan.Dalam goal programming semua tujuan digabungkan dalam sebuah fungsi tujuan.Ini dilakukan dengan mengekspresikan tujuan tersebut dalam bentuk sebuah kendala goal constraint, memasukkan suatu variabel simpangan deviation variable dalam kendala tersebut, dan menggabungkan variabel simpangan dalam fungsi tujuan.Tujuan dari goal 4 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara programming adalah meminimumkan penyimpangan-penyimpangan dari tujuan- tujuan tertentu. Mulyono, 2004 Model umum dari goal programming tanpa faktor prioritas di dalam strukturnya adalah sebagai berikut: Minimumkan Z = ∑ = ∑ Syarat ikatan: ∑ untuk i = 1, 2, …, n tujuan ∑ untuk k = 1, 2, …, p kendala fungsional; j = 1, 2, …,n dan = 0 di mana: = jumlah unit deviasi yang kekurangan - atau kelebihan + terhadap tujuan = timbangan atau penalty ordinal atau kardinal yang diberikan terhadap suatu unit deviasi = koefisien teknologi fungsi kendala tujuan, yaitu yang berhubungan dengan tujuan peubah pengambilan keputusan = peubah pengambilan keputusan atau kegiatan yang kini dinamakan sebagai sub tujuan = tujuan atau target yang ingin dicapai = koefisien teknologi fungsi kendala biasa = jumlah sumber daya k yang tersedia 5 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Model tersebut menyatakan tentang persoalan pengoptimuman yang dihadapi sebagai suatu usaha untuk meminimumkan jumlah agregat dari semua deviasi positif dan negatif yang individual dari tujuan yang telah ditetapkan.Namun seringkali pada pengambilan keputusan terkendala pada kondisi dimana satu tujuan dengan tujuan lainnya saling bertentangan multiple and conflicting goals.Maka perlu ditentukan mana dari antara tujuan-tujuan tersebut yang terlebih dahulu diutamakan atau diprioritaskan. Model untuk persoalan tujuan ganda dengan struktur timbangan pengutamaan pre-emptive weights adalah sebagai berikut: Minimumkan Z = ∑ Syarat ikatan ∑ untuki = 1, 2, …, n tujuan ∑ untuk k = 1, 2, …, p kendala fungsional dan j = 1, 2, …, n dan di mana: = deviasi plus dan minus dari tujuan atau target ke-i = faktor-faktor prioritas = timbangan relatif dari dalam urutan rangking ke-y = timbangan relatif dari dalam urutan rangking ke-s, dan terdapat m buah tujuan, p kendala fungsional, dan n peubah pengambilan keputusan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

1.5 Tujuan Penelitian