Latar Belakang Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses produksi setiap perusahaan pasti dihadapkan pada persoalan mengoptimalkan lebih dari satu tujuan. Tujuan-tujuan dari persoalan produksi tersebut ada yang saling berkaitan dan ada juga yang saling bertentangan dimana ketika tujuan yang satu di optimalkan akan mengakibatkan kerugian pada tujuan yang lainnya. Dalam hal ini penting untuk melakukan perencanaan yang cukup matang serta diperlukan metode penyelesaian yang bisa merangkum tujuan-tujuan tersebut sehingga diperoleh kombinasi solusi yang optimal dari faktor-faktor yang tidak bersesuaian. Dalam perencanaan produksi terdapat tiga hal pokok yang menjadi pusat pertimbangan untuk mengambil keputusan yaitu konsumen, produk, dan proses manufaktur. Dari segi konsumen perlu diperhatikan kualitas produk sehingga menambah biaya pengawasan kualitas quality control, dari segi produk perlu diperhatikan kesesuaian banyak produk yang akan dihasilkan dengan permintaan konsumen supaya tidak terjadi kerugian akibat produk yang berlebih sehingga menambah biaya persediaan ataupun produk yang terlalu sedikit sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapat keuntungan maksimal, dari segi proses manufaktur perlu diperhatikan penghematan anggaran biaya produksi sehingga tidak terjadi pemborosan biaya yang dapat mengurangi keuntungan – bahkan dalam kondisi ekstrim menyebabkan kerugian. Ketiga hal pokok tersebut juga menjadi kendala yang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara IV – Pabrik Teh Bah Butong dalam mengoptimalkan produksi teh. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk memenuhi permintaan konsumen dengan berusaha menentukan jumlah produksi yang optimal. Tetapi kendala yang dihadapi 1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara adalah faktor ketersediaan tenaga kerja yang terbatas sehingga harus menambah jam kerja lembur, yang akhirnya menambah biaya kerja lembur, dalam memenuhi permintaan yang berfluktuasi. Kendala yang unik yang jarang dihadapi perusahaan lain adalah masalah ketersediaan bahan baku utama yaitu daun teh yang dihasilkan oleh kebun milik perusahaan tersebut. Dalam kondisi ekstrim perusahaan tidak bisa memenuhi kenaikan permintaan konsumen karena bahan baku yang tersedia terbatas pada hasil kebun itu sendiri. Dari permasalahan diatas penulis mencoba untuk menemukan dan menerapkan metode yang dapat memformulasikan faktor-faktor tersebut untuk mencapai hasil yang optimum.Salah satu metode yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah metode goal programming.Goal programming adalah model khusus sebagai pengembangan dari linear programming. Linear programming merupakan suatu cara untuk menyelesaikan persoalan- persoalan pegalokasian sumber-sumber yang terbatas, seperti tenaga kerja, bahan baku, jam kerja mesin, dan sebagainya, dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan sehingga diperoleh maksimasi yang mungkin berupa maksimasi keuntungan atau minimasi yang dapat berupa minimasi biaya Tjuju, 2002. Program tujuan ganda – yang lebih dikenal sebagai goal programming – merupakan bentuk khusus dari program linier atau yang dikenal dengan istilah linear programming. Dalam persoalan dimana terdapat banyak tujuan yang akan dicapai maka program linier tidak dapat dengan maksimal digunakan. Dengan demikian program linier tersebut perlu dimodifikasi menjadi goal programming supaya dapat menjawab persoalan yang memiliki banyak tujuan disertai informasi yang kurang lengkap. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah