Ketelitian Peramalan Pengujian Pola Peramalan

2. Pola Musiman Seasonal

Perkataan musim menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap periode.Komponen musim dapat dijabarkan ke dalam bentuk faktor cuaca, libur, atau kecenderungan perdagangan.Pola musiman berguna dalam meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Pola data ini terjadi bila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya permintaan bahan baku jagung untuk makanan ternak ayam pada pabrik pakan ternak selama satu tahun. Selama musim panen harga jagung akan menjadi turun karena jumlah jagung yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang besar.

3. Pola Horizontal

Pola data ini terjadi apabila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata.

4. Pola Trend

Pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus menerus.

2.1.5 Ketelitian Peramalan

Bila x i adalah data yang sebenarnya pada periode I dan Fi adalah hasil peramalan pada periode yang sama maka penyimpangan yang terjadi dapat didefinisikan sebagai berikut: e i = x i – F i sehingga bila terdapat n periode pengamatan, maka akan terdapat sejumlah n penyimpangan. Berikut ini akan diberikan beberapa rumus yang dapat digunakan untuk mengukur ketelitian peramalan: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Mean Error ME = ∑ 2. Mean Absolute Error MAE = ∑ | | 3. Sum of Squared Errors SSE = ∑ 4. Mean Squared Error MSE = ∑ 5. Standard Deviation Errors SDE = ∑

2.1.6 Pengujian Pola Peramalan

Setelah dipilih metode peramalan sesuai dengan pola data dan faktor-faktor lainnya, maka hasil ramalan yang diperoleh perlu diuji apakah penyimpangan yang terdapat dalam peramalan tersebut bersifat random atau tidak.Metode peramalan yang baik adalah bila penyimpangan yang terjadi bersifat random. Metode yang digunakan untuk pengujian ini adalah metode Box-Pierce Test dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Q = ∑ r k = ∑ [ ̅ ̅ ] ∑ dimana: r k = koefisien autokorelasi pada time lag ke-k e i = penyimpangan periode ke-i ̅ = rata-rata penyimpangan n = banyaknnya data Setelah harga Q diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai x 2 . Jika Q x 2 tabel berarti penyimpangan yang terjadi bersifat random.

2.2 Goal Programming

2.2.1 Gambaran Umum Goal Programming

Goal programming adalah bentuk khusus atau modifikasi dari linear programming.Goal programming ditujukan untuk mengatasi masalah dengan lebih dari satu tujuan.Tujuan-tujuan tersebut bisa saling berkaitan dan bisa juga saling bertentangan. Ketika tujuan yang satu berkaitan dengan tujuan lain, maka solusi terhadap satu tujuan menguntungkan tujuan yang lain. Tetapi pada kondisi nyata tidak jarang ditemukan tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dimana ketika mencoba mengoptimalkan tujuan yang satu maka akan menyebabkan kerugian pada tujuan yang lain. Dalam hal ini benar-benar diperlukan suatu metode yang bisa merangkum tujuan- tujuan yang saling bertentangan tersebut dan mencari solusi optimal dari seluruh tujuan yang ingin dicapai secara simultan. Analisa goal programming bertujuan untuk meminimumkan penyimpangan- penyimpangan atau deviasi terhadap tujuan, target, atau sasaran yang telah ditetapkan, dengan usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang tersedia, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara