46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu
Penelitian ini dilakukan dengan mensintesis silika gel dari bagasse tebu. Sintesis silika gel dilakukan dengan melakukan pengasaman dan penetralan
larutan natrium silkat dari bagasse tebu. Kemudian mengekstraksinya hingga terbentuk silika gel. Hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6. Silika Gel Hasil Sintesis Dari Bagasse Tebu Hasil sintesis silika dari bagasse tebu tersebut selanjutnya dikarakterisasi
secara difraksi sinar X dan spektoskopi FTIR.
2. Hasil Analisis Secara Difraksi Sinar-X XRD
Setelah selesai dilakukan sintesis, silika gel dari bagasse tebu yang dihasilkan dianalisis menggunakan XRD. Karakerisasi atau analisis secara
XRD bertujuan untuk mengetahui struktur silika hasil sintesis. Dari hasil penelitian diperoleh silika hasil sintesis berupa padatan yang mempunyai
47 struktur amorf. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai struktur silika
hasil sintesis dapat dilihat pada Gambar 7.
2-theta deg Int
ensit y
cps
20 40
60 500
1000 1500
2000
Gambar 7. Difraktogram sinar X silika gel hasil sintesis dari bagasse tebu
3. Hasil Analisis secara Spektroskopi FTIR
Selain dianalisis menggunakan XRD, hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu juga perlu untuk dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR. Dimana
analisis tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat pada silika hasil sintesis dan juga untuk memastikan keberhasilan dari proses
sintesis yang dilakukan. Jika gugus fungsi yang diharapkan telah muncul pada spektra hasil analisis FTIR maka dapat dipastikan bahwa sintesis yang
dilakukan telah berhasil dengan pembanding yang digunakan yaitu kiesel gel
48 dengan tipe 60 dari Merck. Hasil analisis spektroskopi FTIR ditunjukkan oleh
Gambar 8.
Gambar 8 . a Hasil analisis FTIR silika gel hasil penelitian dan b Hasil analisis FTIR kiesel gel 60 Merck
4. Hasil Adsorpsi Kation Ca
2+
oleh Silika Gel pada Variasi Suhu
Proses adsorpsi dilakukan dengan memvariasi suhu adsorpsi untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap adsorpsi kation Ca
2+
dengan adsorben yang berupa silika gel dari bagasse tebu. Analisis dilakukan dengan menggunkan instrumen AAS.
Data hasil AAS ditunjukkan oleh Tabel 4.
49 Tabel 4. Data Hasil AAS Proses Adsorpsi
Suhu °C 10 ppm
20 ppm Konsentrasi
Absorbansi Konsentrasi
Absorbansi awal
10,1291 0,7162
9,6223 0,6823
27 3,4575
0,2700 7,1253
0,5153 32
3,5144 0,2738
7,5051 0,5407
37 5,1486
0,3831 7,0909
0,5130 42
4,9871 0,3723
7,1148 0,5146
47 4,4862
0,3388 7,3511
0,5304 52
4,1947 0,3193
6,9100 0,5009
Konsentrasi yang digunakan yaitu 10 ppm dan 20 ppm. Pengaruh suhu terhadap adsorpsi dapat dilihat dari Gambar 9.
Gambar 9. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Absorbansi Analisis untuk perhitungan terikat kation Ca
2+
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan =
x 100
50 Hasil perhitungan dapat dilihat dari grafik hubungan antara kation Ca
2+
yang terikat dengan suhu °C seperti pada Gambar 10.
Gambar 10. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Terikat
B. PEMBAHASAN