Preparasi Sampel Bagasse tebu Sintesis Silika Gel dari Abu Bagasse Tebu Karakterisasi

41 c Aquadest d Larutan HCl dan NaOH untuk penyesuaian pH e Ca NO 3 2. 4H 2 O sebagai sumber Ca 2+ f Air demineralisata g Kertas saring h Indikator pH

D. Prosedur Kerja

Propsedur kerja dari penelitian ini mengadopsi dari jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Jaslin Ikhsan 2015

1. Preparasi Sampel Bagasse tebu

1 Sampel bagasse tebu dikeringkan dan dibersihkan. 2 Sampel bagasse tebu dibakar dan ditumbuk sampai halus. 3 Sampel dikalsinasi di dalam muffle furnace pada suhu 600 o C selama 5 jam. 4 Sampel hasil kalsinasi ditumbuk dan diayak pada ukuran 200 mesh hingga diperoleh abu bagasse yang halus.

2. Sintesis Silika Gel dari Abu Bagasse Tebu

a. Pembuatan Natrium Silikat dari abu bagasse 1 Sebanyak 20 gram abu bagasse yang telah halus dimasukkan dalam teflon kemudian ditambahkan 1 L larutan HCl 0,1 M. 42 2 Campuran diaduk dengan magnetik stirer selama 2 jam, dan dibiarkan semalam, disaring dengan penyaring Buchner dan dicuci dengan aquades sampai netral. 3 Hasil pencucian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C sampai massa konstan. 4 Hasil abu yang telah kering direaksikan dengan larutan 1 M NaOH yaitu 6 g abu200 mL NaOH dalam wadah teflon 5 Campuran tersebut dipanaskan sampai mendidih selama 1 jam sambil diaduk dengan magnetic stirrer. 6 Filtrat dipisahkan dari endapannya dengan menyaring campuran menggunakan kertas saring Whatman no.42. Diperoleh larutan Na 2 SiO 3 berwarna bening kekuningan. b. Pembuatan silika gel 1 Larutan Na 2 SiO 3 hasil sintesis, ditambah dengan HCl 1 M tetes demi tetes sambil diaduk hingga pH netral dan dibiarkan selama 18 jam. 2 Endapan dipisahkan dari larutannya menggunakan penyaring Buchner dengan kertas saring Whatman no.42 kemudian dicuci dengan aquades sampai netral sehingga diperoleh silika gel. 3 Gel silika yang diperoleh, dioven pada suhu 80 o C sampai massa konstan, kemudian ditimbang. 4 Hasil akhir ini adalah silika hasil pemisahan dari bagasse tebu SG. 43

3. Karakterisasi

a. Spektroskopi FTIR Pengukuran spektrum inframerah dilakukan menggunakan instrumen spektroskopi FTIR. Sampel di scanning pada daerah panjang gelombang 300-4000 cm-1 dengan spektorfotometer FTIR Thermo Nicolet Avatar 360. b. XRD Pengukuran difraksi sinar-X menggunakan instrumen Rigaku Miniflex 600. Sampel diletakkan pada sample holder dalam alat difraktometer sinar-X. Sampel kemudian disinari menggunakan sinar X, dimana selama proses penyinaran sampel dirotasi dengan kecepatan 60 rpm. Sudut pembacaan dalam pengukuran difraksi sinar-X diperoleh grafik intensitas versus sudut difraksi θ.

4. Adsorspsi tepi untuk menentukan suhu optimal a. Pembuatan larutan CaNO