Subjek dan Objek Penelitian Variabel Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Teknik Analisis Data

39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah adsorben silika gel dari bagasse tebu. 2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah pengaruh suhu pada adsorpsi kation Ca 2+ oleh silika dari bagasse tebu.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas Variasi suhu yang digunakan selama proses adsorpsi adalah 27 o C, 32 o C, 37 o C, 42 o C, 47 o C dan 52 o C. 2. Variabel Kontrol Variabel kendali dalam penelitian ini adalah tekanan yang digunakan selama proses adsorpsi yakni 1 atm, pH yang digunakan yaitu 5 serta waktu adsorpsi yang digunakan yaitu 15 menit. 3. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah kation Ca 2+ yang terikat oleh silika dari bagasse tebu. 40

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA-7000 b. Spektrofotometer FTIR Thermo Nicolet Avatar 360 c. Difraktometer Sinar X Rigaku Miniflex 600 d. Oven e. Neraca massa f. Crush g. pH indikator universal h. Thermometer i. Magnetic stirrer dan pemanas j. Muffle furnace k. Ayakan 200 mesh l. Perangkat penyaring Buchner m. Teflon n. Alat centrifuge o. Alat-alat gelas: tabung reaksi, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet volum, beker glass, labu ukur, pipet tetes, kaca arloji, spatula dll. 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a Bagasse tebu b HCl dan NaOH untuk pemisahan silika 41 c Aquadest d Larutan HCl dan NaOH untuk penyesuaian pH e Ca NO 3 2. 4H 2 O sebagai sumber Ca 2+ f Air demineralisata g Kertas saring h Indikator pH

D. Prosedur Kerja

Propsedur kerja dari penelitian ini mengadopsi dari jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Jaslin Ikhsan 2015

1. Preparasi Sampel Bagasse tebu

1 Sampel bagasse tebu dikeringkan dan dibersihkan. 2 Sampel bagasse tebu dibakar dan ditumbuk sampai halus. 3 Sampel dikalsinasi di dalam muffle furnace pada suhu 600 o C selama 5 jam. 4 Sampel hasil kalsinasi ditumbuk dan diayak pada ukuran 200 mesh hingga diperoleh abu bagasse yang halus.

2. Sintesis Silika Gel dari Abu Bagasse Tebu

a. Pembuatan Natrium Silikat dari abu bagasse 1 Sebanyak 20 gram abu bagasse yang telah halus dimasukkan dalam teflon kemudian ditambahkan 1 L larutan HCl 0,1 M. 42 2 Campuran diaduk dengan magnetik stirer selama 2 jam, dan dibiarkan semalam, disaring dengan penyaring Buchner dan dicuci dengan aquades sampai netral. 3 Hasil pencucian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C sampai massa konstan. 4 Hasil abu yang telah kering direaksikan dengan larutan 1 M NaOH yaitu 6 g abu200 mL NaOH dalam wadah teflon 5 Campuran tersebut dipanaskan sampai mendidih selama 1 jam sambil diaduk dengan magnetic stirrer. 6 Filtrat dipisahkan dari endapannya dengan menyaring campuran menggunakan kertas saring Whatman no.42. Diperoleh larutan Na 2 SiO 3 berwarna bening kekuningan. b. Pembuatan silika gel 1 Larutan Na 2 SiO 3 hasil sintesis, ditambah dengan HCl 1 M tetes demi tetes sambil diaduk hingga pH netral dan dibiarkan selama 18 jam. 2 Endapan dipisahkan dari larutannya menggunakan penyaring Buchner dengan kertas saring Whatman no.42 kemudian dicuci dengan aquades sampai netral sehingga diperoleh silika gel. 3 Gel silika yang diperoleh, dioven pada suhu 80 o C sampai massa konstan, kemudian ditimbang. 4 Hasil akhir ini adalah silika hasil pemisahan dari bagasse tebu SG. 43

3. Karakterisasi

a. Spektroskopi FTIR Pengukuran spektrum inframerah dilakukan menggunakan instrumen spektroskopi FTIR. Sampel di scanning pada daerah panjang gelombang 300-4000 cm-1 dengan spektorfotometer FTIR Thermo Nicolet Avatar 360. b. XRD Pengukuran difraksi sinar-X menggunakan instrumen Rigaku Miniflex 600. Sampel diletakkan pada sample holder dalam alat difraktometer sinar-X. Sampel kemudian disinari menggunakan sinar X, dimana selama proses penyinaran sampel dirotasi dengan kecepatan 60 rpm. Sudut pembacaan dalam pengukuran difraksi sinar-X diperoleh grafik intensitas versus sudut difraksi θ.

4. Adsorspsi tepi untuk menentukan suhu optimal a. Pembuatan larutan CaNO

3 2 1 Larutan Ca 2+ 10 ppm Sebanyak 0,059 gram kristal CaNO 3 2 .4H 2 O dilarutkan dalam air demineralisata dan diencerkan hingga tanda batas dengan labu takar 1000 mL. 2 Larutan Ca 2+ 20 ppm 44 Sebanyak 0,118 gram kristal CaNO 3 2 .4H 2 O dilarutkan dalam air demineralisata dan diencerkan hingga tanda batas dengan labu takar 1000 mL.

b. Uji Pengaruh Suhu pada Adsorpsi Kation Ca

2+ oleh Silika Gel a. Sebanyak 0,2 gram sorben silika gel dilarutkan ke dalam 200 mL larutan CaNO 3 2 10 ppm dan larutan CaNO 3 2 20 ppm larutan CaNO 3 2 b. Dipanaskan dan diaduk campuran suspensi dengan magnetic stirrer. c. pH dipertahankan konstan yaitu pH 5 dan waktu 15 menit untuk setiap kenaikan suhu. d. Pemanasan dilakukan untuk menaikkan suhu hingga 53 ºC dari 27 o C, 32 o C, 37 o C, 42 o C, 47 o C dan 52 o C. e. Sebanyak 5 mL sampel diambil dan dipusingkan dengan centrifuge, dan filtratnya kemudian dianalisis dengan spektrofotometer Serapan Atom SSA untuk mengetahui konsentrasi Ca 2+ . Perbedaan konsentrasi awal dan sisa kation merupakan jumlah Ca 2+ yang teradsorp oleh silika gel Melakukan hal yang sama untuk suhu 32 o C, 37 o C, 42 o C, 47 o C dan 52 o C. 45

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, analisis data yang dilakukan dengan metode spektrofotometer, yaitu: a. Penentuan konsentrasi larutan CaII Untuk menentukan konsentrasi larutan Ca 2+ setelah proses adsorpsi dapat dilakukan dengan mensubstitusikan pada persamaan garis regresi linier yang sudah diperoleh. Selanjutnya masing-masing harga absorbansi dari larutan sampel disubstitusikan ke dalam persamaan: Y= aX + b Berdasarkan persamaan di atas maka konsentrasi larutan Ca 2+ dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh program komputerisasi dari alat AAS. b. Penentuan jumlah Ca 2+ terikat Jumlah Ca 2+ terikat dihitung dengan menggunakan data konsentrasi sisa tersebut. terikat dihitung dengan persamaan berikut: terikat = x 100 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu

Penelitian ini dilakukan dengan mensintesis silika gel dari bagasse tebu. Sintesis silika gel dilakukan dengan melakukan pengasaman dan penetralan larutan natrium silkat dari bagasse tebu. Kemudian mengekstraksinya hingga terbentuk silika gel. Hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Silika Gel Hasil Sintesis Dari Bagasse Tebu Hasil sintesis silika dari bagasse tebu tersebut selanjutnya dikarakterisasi secara difraksi sinar X dan spektoskopi FTIR.

2. Hasil Analisis Secara Difraksi Sinar-X XRD

Setelah selesai dilakukan sintesis, silika gel dari bagasse tebu yang dihasilkan dianalisis menggunakan XRD. Karakerisasi atau analisis secara XRD bertujuan untuk mengetahui struktur silika hasil sintesis. Dari hasil penelitian diperoleh silika hasil sintesis berupa padatan yang mempunyai