12 Fe
2
O
3
7,8, CaO 3,4, MgO 0,3, K
2
O 8,2, P
2
O
5
3,0 dan MnO 0,2 Sriatun, dkk., 2015: 35.
3. Silika
Secara umum rumus kimia silika gel adalah SiO
2
.xH
2
O.  Silika  gel merupakan  silika  amorf  yang  terdiri  dari  globula-globula  SiO
4
tetrahedral yang tersusun secara tidak teratur dan beragregasi membentuk kerangka tiga
dimensi yang lebih besar sekitar 1-25μ m. Sriyanti, dkk., 2005: 2. Menurut Oscik  1982: 188,  struktur  satuan  mineral  silika  gel  pada  dasarnya
mengandung  kation  Si
4+
yang  terkoordinasi  secara  tetrahedral  dengan  anion O
2-
. Namun  demikian,  susunan  tetrahedral  SiO
4
pada  silika  gel  tidak beraturan. Struktur kimia dari silika gel dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur silika gel Di  alam  senyawa  silika  ditemukan  dalam  beberapa  bahan  alam
seperti  pasir,  kuarsa,  gelas,  dan  sebagainya.  Silika  sebagai  senyawa  yang terdapat  di  alam  berstruktur  kristalin,  sedangkan  sebagai  senyawa  sintetis
adalah amorf Sulastri dan Kristianingrum, 2010: 211. Silika gel merupakan salah satu padatan anorganik yang dapat digunakan untuk keperluan adsorpsi
13 karena  memiliki  gugus  silanol  ≡Si-OH  dan  gugus  siloksan  ≡Si-O-Si≡
yang  merupakan  sisi  aktif  pada  permukaannya.  Menurut  Sulastri  dan Kristianingrum  2010:  212,  gugus  siloksan  ada  dua  macam  yaitu  Si-O-Si
rantai  lurus  dan  gugus  siloksan  yang  membentuk  struktur  lingkar  dengan empat anggota. Jenis pertama tidak reaktif dengan pereaksi pada umumnya,
tetapi  sangat  reaktif  terhadap  senyawa  logam  alkali.  Jenis  gugus  siloksan yang membentuk lingkar dengan empat anggota mempunyai reaktivitas yang
tinggi,  dapat  mengadakan  kemisorpsi  dengan  air,  amoniak  dan  metanol. Reaksi  dengan  air  akan  menghasilkan  dua  gugus  Si-OH,  reaksi  dengan
amoniak  akan  menghasilkan  gugus  Si-NH
2
dan  silanol,  sedangkan  reaksi dengan metanol akan menghasilkan gugus silanol dan Si-O-CH
3
. Disamping itu  silika  gel  mempunyai  pori-pori  yang  luas,  berbagai  ukuran partikel
dan  area  permukaan  yang  khas Kristianingrum, 2011: 282. Selain itu, silika gel memiliki karakteristik yang unik, yaitu porositas
tinggi 80-90,  densitas  rendah  0,003-0,35  gramcm3,  konduktivitas termal  rendah  0,005  WmK,  indeks  bias  rendah  ~1.05  dan  luas
permukaan  yang tinggi  500-1600 m2gram. Silika mampu untuk mengikat sorbat melalui proses penyerapan adsorpsi, silika juga memiliki kemampuan
melepaskan  kembali  sorbat  yang  diikatnya.  Silika  gel  dapat  digunakan sebagai  adsorben.  Hal  ini  dikarenakan  silika  gel  mudah  di  produksi,  sangat
inert, hidrofilik, mempunyai kestabilan termal dan mekanik yang tinggi, serta relatif  tidak  mengembang  dalam  pelarut  organik  jika  dibandingkan  dengan
padatan  resin  polimer  organik  Sulastri,  2009:  367.  Menurut  Sriyanti,  dkk.
14 2005: 2, silika gel memiliki kelebihan sifat, yaitu memiliki kestabilan tinggi
terhadap  pengaruh  mekanik,  temperatur,  dan kondisi  keasaman.  Kelebihan sifat  silika  gel  ini  menyebabkan  silika  gel  banyak  digunakan  sebagai
adsorben, material pendukung katalis, dan lain-lain. Sebagai adsorben silika gel memiliki kelemahan yaitu, rendahnya efektivitas adsorpsi silika terhadap
ion logam,  ini  disebabkan  oleh  rendahnya  kemampuan  oksigen  silanol  dan siloksan  sebagai  donor  pasangan  elektron,  yang  berakibat  lemahnya  ikatan
ion logam pada permukaan silika. Buhani dan Sunarso, 2010: 177 Sifat  silika  gel  ditentukan  oleh  orientasi  dari ujung  tempat  gugus
hidroksil  berkombinasi.  Oleh  karena  ketidak-teraturan  susunan  permukaan SiO
4
tetrahedral,  maka  jumlah  distribusinya  per  unit  area  bukan  menjadi ukuran kemampuan adsorpsi silika gel, meskipun gugus silanol dan siloksan
terdapat  pada  permukaan  silika  gel.  Kemampuan  adsorpsi  ternyata  tidak sebanding  dengan  jumlah  gugus  silanol  dan  gugus  siloksan  yang  ada  pada
permukaan silika gel, tetapi tergantung pada distribusi gugus OH per unit area adsorben Oscik, 1982; 188
4. Metode Sol-Gel