Analisis Secara Difraksi Sinar-X XRD

60 digunakan dalam proses adsorpsi, xerogel terlebih dahulu digerus menggunakan mortar untuk memperkecil ukuran dan memperluas permukaan pori silika. Penggerusan tersebut juga untuk memudahkan proses pencampuran silika agar ukurannya lebih homogen. Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan abu bagasse netral sebanyak 12 gram didapatkan hasil 105 ml larutan natrium silikat yang telah disintesis, dan hasil akhir silika gel kering sebanyak 4,0633 gram.

2. Analisis Secara Difraksi Sinar-X XRD

Analisis dengan menggunakan difraksi sinar x bertujuan untuk mengetahui struktur silika hasil sintesis, apakah berstruktur amorf atau berstruktur kristalin. Selain itu XRD juga dapat digunakan untuk mengetahui kemurnian dari silika. Dalam penelitian ini, uji XRD dilakukan dengan maksud untuk memastikan bahwa silika yang berasal dari bagasse tebu berstruktur amorf. Struktur dari bahan yang dianalisis sangat dipengaruhi oleh suhu pada saat proses kalsinasi. Menurut Govindarajan dan Jayalakshmi 2011, abu bagasse tebu berstruktur amorf pada suhu 500-700°C dan kristalin pada suhu 1000°C. Prinsip dari analisis XRD didasarkan pada atom-atom dalam suatu struktur bahan terdifraksi pada panjang gelombang tertentu dan sudut θ tertentu, sedangkan sistem kerja XRD didasarkan pada hukum Bragg. Interferensi berupa puncak- puncak sebagai hasil difraksi, terjadi interaksi antara sinar-X dengan atom- atom pada bidang kristal Cullity, 1978: 8. Berdasarkan hasil yang didapatkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8, menunjukkan bahwa hasil analisis silika dengan menggunakan difraksi sinar 61 X merupakan padatan yang berstruktur amorf. Hal tersebut terlihat dari munculnya puncak lebar pada sudut difraksi 2θ yaitu pada 22,0132°. Hasil dari analisis menggunakan XRD pada penelitian ini telah sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nuryono dan Narsito 2005: 28, yang menyatahan bahwa hasil analisis silika gel dari natrium silikat murni dengan variasi konsentrasi asam sitrat memberikan 1 puncak yang melebar pada 2θ sekitar 22° yang dinyatakan hasil berstruktur amorf. Kalapathy et al. 2000: 100, juga telah berhasil mensintesis silika amorf dari abu sekam padi dengan puncak yang dihasilkan pada sudut difraksi 2θ = 22,159 o . Menurut Kalaphaty munculnya puncak disekitar sudut difraksi ±20 o -22 o menunjukkan bahwa puncak tersebut untuk silika. Hasil analisis XRD penelitian ini juga sesuai dengan hasil XRD dari penelitian yang dilakukan Hariharan dan Sivakumar 2013: 1264 yang mendapatkan puncak kuat pada sudut difraksi 2θ 22° yang menunjukkan silika berstruktur amorf.

3. Analisis secara Spektroskopi FTIR