Variabel Leverage X Variabel Cash Conversion Cycle X

49 0,1175556. Nilai rata-rata mean lebih kecil dari standar deviasi yaitu 0,116724 0,1175556, berarti Growth Opportunity memiliki sebaran data yang tidak baik. Perusahaan property dan real estate yang memiliki Growth Opportunity terbesar adalah Modernland Realty Tbk. pada tahun 2013 dengan nilai maksimum sebesar 0,5240 sedangkan perusahaan dengan nilai Growth Opportunity terkecil adalah Sentul City Tbk. pada tahun 2014 dengan nilai minimum sebesar -0,0888.

5. Variabel Leverage X

4 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa mean atau nilai rata- rata variabel Leverage pada perusahaan property dan real estate dari tahun 2013-2015 adalah sebesar 0,354546 dan nilai standar deviasinya sebesar 0,1419504. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,354546 0,1419504, berarti Leverage memiliki sebaran data yang baik. Perusahaan property dan real estate yang memiliki Leverage terbesar adalah Alam Sutera Reality Tbk. pada tahun 2015 dengan nilai maksimum sebesar 0,6471 sedangkan perusahaan dengan nilai Leverage terkecil adalah Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk. pada tahun 2015 dengan nilai minimum sebesar 0,0771.

6. Variabel Cash Conversion Cycle X

5 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa mean atau nilai rata- rata variabel Cash Conversion Cycle pada perusahaan property dan real estate dari tahun 2013-2015 adalah sebesar 1563,43 dan nilai standar deviasinya sebesar 1282,582. Nilai rata-rata mean lebih besar dari 50 standar deviasi yaitu 1563,43 1282,582, berarti Cash Conversion Cycle memiliki sebaran data yang baik. Perusahaan property dan real estate yang memiliki Cash Conversion Cycle terbesar adalah Fortune Mate Indonesia Tbk. pada tahun 2014 dengan nilai maksimum sebesar 5572 sedangkan perusahaan dengan nilai Cash Conversion Cycle terkecil adalah Kawasan Industri Jababeka Tbk. pada tahun 2013 dengan nilai minimum sebesar 136.

B. Hasil Penelitian

Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum melaksanakan analisis regresi. Uji prasyarat analisis ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah analisis regresi dapat dilakukan atau tidak. Apabila prasyarat tersebut terpenuhi maka analisis regresi dapat digunakan. Jika prasyarat tersebut tidak terpenuhi maka analisis regresi tidak dapat digunakan berarti bahwa penelitian yang dilakukan harus menggunakan alat analisis yang lain. Uji prasyarat analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas.

1. Uji Asumsi Klasik