xlii
b. Staf Medik Fungsional
1. Staf medik fungsional merupakan dokter yang bekerja di instalasi dalam
jabatan fungsional dan bertanggung jawab kepada ketua komite medik. 2.
Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan. 3.
Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional dikelompokkan berdasarkan keahlian.
4. Kelompok staf medik sebagaimana dimaksud ayat 3 dipimpin oleh seorang
ketua yang dipilih oleh seorang ketua yang dipilih anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu.
5. Jumlah besaran staf medik fungsional ditetapkan dengan keputusan kepala
daerah. 6.
Ketua kelompok staf medik fungsional diangkat dan ditetapkan dengan keputusan direktur.
Staf medik fungsional terdiri dari: 1.
Staf Medik Fungsional Penyakit Anak 2.
Staf Medik Fungsional Kebidanan dan Penyakit Kandungan 3.
Staf Medik Fungsional Bedah 4.
Staf Medik Fungsional Penyakit Dalam 5.
Staf Medik Fungsional Anestesi 6.
Staf Medik Fungsional Radiologi 7.
Staf Medik Fungsional Patologi Klinik
xliii
8. Staf Medik Fungsional Neurologi
9. Staf Medik Fungsional Mata
10. Staf Medik Fungsional Telinga, Hidung, dan Tenggorokan THT
11. Staf Medik Fungsional Dokter Umum
12. Staf Medik Fungsional Dokter Gigi
c. Komite Keperawatan
1. Komite Keperawatan merupakan kelompok profesi perawatbidan yang
anggotanya terdiri dari perawatbidan. 2.
Komite keperawatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur
3. Komite keperawatan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh
anggotanya. 4.
Komite keperawatan mempunyai tugas membantu direktur dalam menyusun standar keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan, melaksanakan
pembina etika profesi keperawatan. 5.
Ketua komite keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan keputusan direktur.
d. Instalasi
1. Instalasi merupakan unit penyelenggara pelayanan fungsional Rumah Sakit
Umum Daerah. 2.
Instalasi dipimpin oleh seorang kepala dalam jabatan fungsional. 3.
Instalasi mempunyai tugas membantu direktur dan penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
xliv
4. Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
Rumah Sakit ditetapkan dengan keputusan kepala daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Kepala instalasi diangkat dan ditetapkan dengan keputusan direktur
Instalasi terdiri dari: 1.
Instalasi Rawat Jalan 2.
Instalasi Rawat Inap 3.
Instalasi Rawat Darurat 4.
Instalasi Bedah Sentral 5.
Instalasi Anestesi dan ICU 6.
Instalasi Hemodyalisis 7.
Instalasi Radiologi 8.
Instalasi Farmasi 9.
Instalasi Gizi 10.
Instalasi Laboratorium 11.
Instalasi Rehabilitasi Medik 12.
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 13.
Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi 14.
Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit 15.
Instalasi Laundry
xlv
4.2. Hasil Penelitian