xviii
1. Fase Rapid Eye Movement REM disebut juga active sleep.
2. Fase Nonrapid Eye Movement NREM disebut juga quiet sleep Riadi dkk,
2010. 1. REM
Rapid Eye Movement
Setelah beberapa waktu mulai terjadi perubahan besar, dimana bola mata bergerak-gerak dengan cepat dan EEG menunjukkan aktivitas yang sama seperti saat
bangun. Ini adalah tanda seseorang mamasuki tahap tidur REM dan hanyut dalam mimpi. Akan tetapi tubuh tidak dapat merespon aktifitas otak karena semua tonus
tegangan otot manghilang sama sekali Anonim, 2006. Setelah tahapan REM selama kurang lebih 10 menit, akan kembali ke tahap 2
dan seterusnya hingga satu siklun terpenuhi. Sepanjang malam, siklus ini akan berulang-ulang dialami. Mendekati pagi hari hormon kortisol dilepaskan untuk
mempersiapkan diri menghadapi hari baru dengan segar Anonim, 2006. Saat tidur, seseorang akan melewati 4-6 siklus tidur yang lengkap dimana
setiap 1 siklus terdiri dari 4 stadium NREM dan 1 tahapan REM. Siklus tidur biasanya akan meningkat dari stadium 1 sampai stadium 4 ke stadium 2 dan diakhiri
dengan periode tahapan tidur REM. Dengan 1 siklus yang berurutan, stadium 3 dan stadium 4 akan memendek dan tahapan tidur REM memanjang. Siklus tidur pada
setiap orang berbeda karena memiliki total waktu tidur yang berbeda pula Potter Perry, 2003 dalam Wahyuni, 2007. Dari satu siklus sampai tiga siklus pertama,
stadium 3 dan stadium 4 mendominasi sementara pada akhir siklus ketiga stadium 2 dan tahapan tidur REM mendominasi dan stadium 4 NREM dapat tidak muncul
Craven Hirnle, 2001.
xix
2. NREM Non Rapid Eye Movement
Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium , lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi
secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jamhari, anak-anak 10-12 jamhari, kemudian menurun 9-10 jamhari pada umur
diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam pada orang dewasa Japardi, 2002. Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:
1. Tahap Satu
Merupakan tahap drowsiness, dimana seseorang masih menyadari kondisi di
sekelilingnya sehingga masih merasa belum tidur Anonim, 2006. Pikiran melayang- layang antara gambaran yang terpotong-potong dan dalam keadaan tidur dan tidak
tidur tanpa disadari. Selama pada tahap ini akan dengan mudah terbangun Nicol, 1997.
2. Tahap dua
Pada tahap ini, ambang sadar semakin tinggi sehingga semakin sulit dibangunkan. Akan terbangun dengan sentuhan atau panggilan yang berulang-ulang.
Tahap tidur ini adalah tahap tidur yang paling banyak dialami seseorang, kira-kira 50 dari total tidur satu malam Sleepclinicjakarta, 2006. Pada fase ini didapatkan
bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam daripada fase pertama Japardi, 2002.
xx
3. Tahap tiga
Tahap 3 dan tahap 4 disebut tidur dalam atau tidur slow wave, karena gelombang otak yang semakin lambat slow wave dengan frekuensi yang lebih
rendah. Tahap 3 lebih merupakan masa peralihan ke tahap 4 Anonim, 2006. Tahap 4 adalah tidur yang paling nyenyak, keadaan yang relatif tanpa mimpi dan orang yang
tidur susah terbangun Nicol, 1997. Dari tahap 4 biasanya akan kembali perlahan hingga tahap 2 Anonim, 2006.
2.2. Kualitas tidur