pada saat penanaman menyebabkan menurunnya vigor dan angka perkecambahan McGee, 1983
.
Pengujian daya berkecambah merupakan pengujian yang diterima secara luas oleh industri benih. Pengujian daya
berkecambah dianggap mampu menduga nilai penanaman planting value dan potensi pertanaman di lapang potensial field stand dengan
reprodusibilitas yang tinggi. Tingginya reprodusibilitas pada uji daya berkecambah disebabkan metode yang digunakan memiliki parameter yang
dapat diukur dan distandarisasikan seperti kelembaban, suhu, cahaya, jenis substrat, periode pengujian dan metode pengamatan. Parameter-parameter
yang diterapkan pada pengujian daya berkecambah berada pada kondisi optimum sehingga menghasilkan perkecambahan maksimal.
Menurut definisi ISTA 2004 yang dimaksud dengan daya berkecambah di dalam
pengujian laboratorium adalah muncul dan berkembangnya kecambah sampai suatu tahap dimana struktur esensialnya mengindikasikan dapat tidaknya
berkembang lebih lanjut menjadi tanaman yang memuaskan pada kondisi tanah yang sesuai. Pada kenyataaannya kondisi penanaman di lapang lebih
sering tidak seoptimum kondisi di laboratorium sehingga lot benih yang mempunyai persentase daya berkecambah lebih tinggi dapat memiliki nilai
pemunculan kecambah field emergence yang rendah di lapang.
Dalam perdagangan benih, adanya aturan baku merupakan hal penting. Pembeli dan penjual harus mempunyai interpretasi yang sama tentang mutu
benih. Dengan alasan untuk mencapai konsistensi keseragaman dalam pengujian mutu benih, maka pengujian dilakukan pada kondisi optimum
sehingga akan menghasilkan potensi perkecambahan maksimal. Apabila pengujian dilakukan sesuai kondisi di lapang, maka konsistensi dan
keseragaman sukar dicapai, meskipun cara pengujian ini berkorelasi lebih tinggi Bradford, 2004.
C. Dormansi Benih Pepaya
Peningkatan produksi pepaya harus diawali dengan penyediaan benih yang bermutu, terjangkau dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Pepaya
commit to user
merupakan tanaman monokotil yang hanya dapat dikembangkan dengan biji, sehingga diperlukan benih yang bermutu guna menunjang produksi yang baik
dilapangan. Mutu benih tersebut meliputi mutu genetik, fisologis, dan fisik. Disisi lain benih pepaya memiliki masa dormansi hingga 12-15 hari. Hal ini
disebabkan karena adanya Aril dan senyawa fenolik dalam aril benih. Konsumsi oksigen yang tinggi oleh senyawa fenolik pada kulit benih selama
proses perkecambahan dapat membatasi suplai oksigen ke dalam embrio, dan dapat membentuk lapisan yang mengganggu permeabilitas benih, serta
menghambat efektifitas masuknya zat-zat stimulasi perkecambahan sehingga benih menjadi dorman Sari, et al.,2005.
Dormansi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada hasil perkecambahan. Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih
hidup yang telah masak secara fisiologis gagal berkecambah meskipun dalam kondisi yang optimum untuk perkecambahannya. Bila diduga benih masih
dorman, maka perlu dilakukan pematahan dormansi. Jika pada evaluasi terakhir terdapat 5 atau lebih benih segar, maka benih segar tersebut harus
diverifikasi viabilitasnya atau dilakukan pengujian ulang dengan aplikasi pematahan dormansi ISTA, 2014.
Dormansi pada benih bisa berlangsung selama beberapa hari, semusim, atau bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman
dan tipe dari dormansinya. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan suatu perlakuan
khusus terhadap benih tersebut.
Metode untuk mematahkan dormansi fisiologis dapat dilakukan dengan cara pendinginan pendahuluan prechilling,
pemanasan pendahuluan preheating, pre-storage penyimpanan kering, cahaya, dibungkus rapat dengan kantong plastik polietilen, perendaman
dengan asam giberelat GA3, perendaman dengan potassium nitrat KNO
3
, skarifikasi asam dan skarifikasi mekanik ISTA, 2014.
Dias et al. 2010 menambahkan bahwa benih segar pepaya dapat mengalami dormansi pascapanen yang dimana akan pecah setelah enam bulan
penyimpanan. Adanya kandungan senyawa fenolik yang tinggi pada perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
sarkotesta benih pepaya dapat menghalangi benih untuk tumbuh berkecambah. Pengaruh Giberelin terhadap biji dapat mendorong pemanjangan sel sehingga
radikula dapat menembus endosperm kulit biji atau kulit buah yang membatasi pertumbuhannya Salisbury and Ross, 1995.
GA3 dapat mempercepat perkecambahan biji duku Pinta et al., 2008 dan bibit kina
Mayerni, 2008.
D. Uji Tetrazolium