IPB 6 Sukma, IPB 8, IPB 9 Callina, dan IPB 10 Wulung Bogor. Salah satu jenis pepaya yang saat ini mulai banyak dikebunkan adalah jenis Pepaya
Callina. Pepaya Callina yang merupakan buah lokal asli Indonesia merupakan petemuan Prof Dr Ir Sriani Sujiprihati MS dari Institut Pertanian
Bogor. Kini banyak ditanam para petani di berbagai daerah karena berbagai keunggulannya dan tingginya permintaan pasar. Pepaya berukuran kecil
dengan bobot rata-rata 1,3 kg per buah ini banyak dijual di supermarket- supermarket, dan di label dengan nama pepaya california.
Pepaya california dengan ukuran antara 0,8 – 2 kgbuah, berkulit tebal, berbentuk lonjong buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah
kenyal dan tebal. Pepaya california termasuk jenis unggul dan berumur genjah, batangnya lebih pendek dibanding jenis pepaya lain, tinggi tanaman
sekitar 2 meter dan sudah bisa dipanen setelah berumur 7 hingga 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun. Dalam satu bulan bisa
dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon Pepaya california dapat menghsilkan 10 hingga 20 buah. Dengan sekali panen setiap minggu
bisa mencapai 2 ton per hektar Isnawan, 2014.
Benih pepaya yang diproses dari buah masak pohon akan memiliki viabilitas dan vigor yang tinggi. Benih pepaya yang berasal dari buah matang
atau buah lewat matang adalah yang paling tepat untuk perbanyakan Sangakkara, 1995. Sementara Lubangaol 2008 menyatakan bahwa benih
yang berasal dari buah pepaya mengkal yang telah diperam selama 0 hari memiliki viabilitas dan vigor benih yang rendah. Pemeraman buah pepaya
mengkal dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Pemeraman buah pepaya mengkal selama 4 dan 7 hari menghasilkan viabilitas dan vigor yang
sama baiknya dengan benih yang berasal dari buah pepaya matang pohon dengan semburat kuning 80 - 85 .
B. Daya Berkecambah
Benih dari beberapa spesies tanaman memiliki kemampuan berkecambah segera setelah fertilisasi, namun ada pula spesies yang
commit to user
memerlukan periode istirahat atau perkembangan pasca panen sebelum terjadinya perkecambahan. Selama periode istirahat benih berada pada tahap
tidak aktif dan mempunyai kecepatan metabolisme yang rendah. Kondisi benih tersebut dikatakan dalam tahap istirahat atau dorman. Akhir periode
istirahat embrio diakhiri dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah proses perubahan bentuk dari embrio benih menjadi tanaman yang dapat
melakukan fotosintesis sendiri ISTA , 2014.
Daya berkecambah adalah kemampuan benih untuk berkecambah dan berproduksi normal dalam kondisi optimum, dengan kriteria kecambah
normal yaitu akar primer dan hipokotil tumbuh lurus dan panjang, daun pertama tumbuh normal serta tidak ada akar sekunder. Pengamatan pertama
perkecambahan benih pepaya pada hari ke-14 dan pengamatan akhir pada hari ke-21 Sari, 2005.
Perkecambahan yang terjadi pada benih dipengaruhi oleh faktor yang bersifat eksternal maupun internal. Faktor eksternal meliputu faktor
lingkungan perkecambahan, sedangkan faktir internal berhubungan dengan apa yang dialami benih selama pembentukannya. Faktor-faktor utama adalah
air, kondisi udara, suhu dan cahaya. Faktor-faktor lain yang berpengaruh adalah defisiensi kimia, kondisi cuaca selama perkecambahan benih,
ketidakmasakan benih immaturity, kerusakan mekanis, kerusakan akibat panas, pengaruh bahan kimia, serangga dan tungau, penyakit tanaman dan
periode hidup benih seed longevity BBPPMBTPH, 2012.
Diketahui bahwa perlakuan priming dapat memberikan pengaruh positif pada benih. Priming merupakan salah satu teknik sederhana yang
dapat meningkatkan vigor dan terjadinya perkecambahan, sehingga meningkatkan efisiensi tanaman di lapang. Beberapa laporan menunjukkan
bahwa priming menyebabkan transkripsi DNA dan sintesis RNA dan protein terjadi lebih awal yang dapat memperbaiki bagian benih yang mengalami
kerusakan dan mengurangi metabolisme eksudat Entesari et. al., 2013.
Khan 2007 menyatakan bahwa perlakuan priming pada benih dapat meningkatkan respon fisiologi dibawah kondisi stres lingkungan dan
commit to user
meningkatkan toleransi benih terhadap stres lingkungan. Erinnovita et al. 2008 menambahkan bahwa dua perlakuan invigorasi, masing-masing
perlakuan priming dengan pasir dan perlakuan perendaman air merupakan metode yang efektif dan disarankan untuk memperbaiki perkecambahan
benih kacang panjang pada kondisi cekaman salinitas.
Benih pepaya yang dikeringkan dengan sinar matahari menunjukkan daya berkecambah yang paling tinggi dalam kondisi gelap dibandingkan
dengan benih lainnya. Hal ini disebabkan karena intensitas cahaya yang diterima embrio pada saat benih dikeringkan lebih tinggi dibandingkan
perlakuan lainnya, bahkan pada benih yang tidak dikeringkan atau dikeringkan dengan oven 40
o
C hampir tak ada cahaya yang mencapai embrio Suwarno, 1984. Metode perkecambahan pada tanaman budidaya dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Metode perkecambahan untuk benih tanaman budidaya
Spesies Nama
Indonesia Rincian untuk
Petunjuk tambahan
Subtrat Suhu
o
C Evaluasi
I hari Evaluasi
Akhir hari
Alium cepa Bawang
Bombay TP;BP;S
20; 15 6
12 Prechill
Amaranthus sp.
Bayam TP
20-30; 20
4-5 14
Prechill, KNO
3
Capsicum sp. Cabai
TP;BP;S 20-30
7 14
KNO
3
Oryza sativa Padi
TP;BP;S 20-30;
25 5
14 Preheat
50
o
C, rendam air
atau KNO
3
24 jam Vigna
unguiculata Kacang
tunggak BP; BS
20-30; 25
5 8
- Zea mays
Jagung BP; TPS;S 20-30;
25;20 4
7 -
Sumber : ISTA, 2014
Benih yang ditanam adalah produk akhir dari serangkaian langkah yang meliputi pertumbuhan, panen,
pengeringan, penyimpanan dan penanaman. Selama tahap ini, biji mengalami proses deteriorasi, sehingga
commit to user
pada saat penanaman menyebabkan menurunnya vigor dan angka perkecambahan McGee, 1983
.
Pengujian daya berkecambah merupakan pengujian yang diterima secara luas oleh industri benih. Pengujian daya
berkecambah dianggap mampu menduga nilai penanaman planting value dan potensi pertanaman di lapang potensial field stand dengan
reprodusibilitas yang tinggi. Tingginya reprodusibilitas pada uji daya berkecambah disebabkan metode yang digunakan memiliki parameter yang
dapat diukur dan distandarisasikan seperti kelembaban, suhu, cahaya, jenis substrat, periode pengujian dan metode pengamatan. Parameter-parameter
yang diterapkan pada pengujian daya berkecambah berada pada kondisi optimum sehingga menghasilkan perkecambahan maksimal.
Menurut definisi ISTA 2004 yang dimaksud dengan daya berkecambah di dalam
pengujian laboratorium adalah muncul dan berkembangnya kecambah sampai suatu tahap dimana struktur esensialnya mengindikasikan dapat tidaknya
berkembang lebih lanjut menjadi tanaman yang memuaskan pada kondisi tanah yang sesuai. Pada kenyataaannya kondisi penanaman di lapang lebih
sering tidak seoptimum kondisi di laboratorium sehingga lot benih yang mempunyai persentase daya berkecambah lebih tinggi dapat memiliki nilai
pemunculan kecambah field emergence yang rendah di lapang.
Dalam perdagangan benih, adanya aturan baku merupakan hal penting. Pembeli dan penjual harus mempunyai interpretasi yang sama tentang mutu
benih. Dengan alasan untuk mencapai konsistensi keseragaman dalam pengujian mutu benih, maka pengujian dilakukan pada kondisi optimum
sehingga akan menghasilkan potensi perkecambahan maksimal. Apabila pengujian dilakukan sesuai kondisi di lapang, maka konsistensi dan
keseragaman sukar dicapai, meskipun cara pengujian ini berkorelasi lebih tinggi Bradford, 2004.
C. Dormansi Benih Pepaya