Komponen Budaya Hukum Legal Culture

dari peraturan bersama tersebut dapat diwujudkan dan menjadi tanggung jawab bersama.

c. Komponen Budaya Hukum Legal Culture

Budaya hukum mencakup sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum, kepercayaan, nilai, pemikiran serta harapannya. Kesadaran masyarakat untuk memahami hukum dan budaya hukum harus terus dikembangkan. Agar hukum dan sistem hukum dapat berjalan dengan baik. Tujuan peningkatan kesadaran hukum dan pengembangan budaya hukum adalah untuk meningkatkan kembali kesadaran dan kepatuhan hukum baik bagi masyarakat maupun aparat penyelenggara negara secara keseluruhan dan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap peran dan fungsi aparat penegak hukum yang diharapkan akan menciptakan budaya hukum yang baik di semua lapisan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas tentu harus dapat dijawab pemerintah dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang baik dan ditunjang dengan tenaga pendidik atau guru yang profesional. Kualitas profesionalisme guru merupakan faktor yang paling kuat terhadap prestasi belajar siswa sebagai indikator hasil pendidikan. Oleh karena itu guru harus dapat bekerja dengan maksimal dan selalu berusaha meningkatkan kompetensi dirinya. Pemerintah sudah berupaya memberikan kesejahteraan yang cukup kepada guru agar dapat menunjukkan kinerjanya yang terbaik. Hal ini ditunjukkan oleh pemerintah dengan memberikan tunjangan sertifikasi maupun pemberian diklat agar kompetensi guru semakin baik. Ketika pemerintah mengalami kesulitan dengan masalah belanja pegawai tentu pemerintah harus menghentikan sementara pengangkatan pegawai baru. Sementara pegawai yang memasuki masa pensiun juga tidak sedikit. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan guru yang masih kurang di daerah-daerah maka pemerintah melakukan penataan dan pemerataan guru dengan menetapkan Peraturan Bersama Lima Menteri Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil. Kebijakan yang diambil pemerintah pusat tersebut secara kultur hukum dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi harapan masyarakat tentang pendidikan yang baik bagi masa depan bangsa ini. Dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang baik dan guru yang cukup tentu proses belajar mengajar pada satuan pendidikan hingga pelosok tanah air ini dapat berjalan dengan lancar. Pendidikan yang berkualitas harus diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang ada di perkotaan maupun di pelosok pedesaan. Guru harus bersedia ditempatkan dimanapun satuan pendidikan yang membutuhkan jasanya. Anggapan yang berkembang di kalangan guru maupun masyarakat bahwa guru yang mengajar di sekolah favorit tentu merupakan guru pilihan yang memiliki kompetensi bagus. Pemikiran maupun anggapan tersebut tentu membuat guru pada sekolah favorit akan merasa status sosialnya turun apabila harus mengajar pada sekolah yang ada di pelosok pedesaan, sehingga guru pada sekolah di kota yang maju berusaha agar posisi kerjanya tetap bertahan dan tidak dimutasi. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pola pikir dan kultur budaya masyarakat sangat berpengaruh terhadap budaya hukum, hal ini tentu berpengaruh pada pelaksanaan atau implementasi dari Peraturan Bersama Lima Menteri Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil. Dalam pelaksanaan peraturan bersama tersebut tidak sedikit guru yang terkena kebijakan mutasi merasa bahwa dirinya mendapat “hukuman” karena di mutasi ke sekolah-sekolah pinggiran sehingga tujuan dari ditetapkannya peraturan bersama tersebut menjadi kabur atau tidak terwujud. Padahal jika guru sebagai objek kebijakan mempunyai pola pikir bahwa kebijakan mutasi merupakan sebuah tujuan mulia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas maka guru tersebut akan menerima dengan senang hati kebijakan mutasi yang telah dilakukan. Kultur budaya masyarakat juga harus diubah karena hal ini mempunyai pengaruh yang nyata terhadap semua kebijakan dan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan, dalam masyarakat harus dikembangkan sebuah pola pikir ataupun kultur bahwa kebijakan dan peraturan yang ditetapkan pemerintah adalah suatu kebijakan dan peraturan yang baik dan mempunyai tujuan yang mulia, sehingga seluruh komponen masyarakat yang menjadi objek dari sebuah peraturan ataupun kebijakan bisa menerima dan mendukung ditetapkannya peraturan atau kebijakan tersebut.

2. Kendala yang Terjadi dalam Implementasi Peraturan Bersama Lima