H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan melakukan revaluasi aset tetap
2.11.4. Pengaruh Proporsi Aset terhadap Revaluasi Aset Tetap
Proporsi aset tetap merepresentasikan proporsi aset tetap dari keseluruhan aset perusahaan. Aset tetap digunakan untuk produksi barang dan jasa maupun
untuk mendukung operasional perusahaan. Modal yang tertanam dalam bentuk aset tetap jumlahnya cukup besar sehingga menjadi item laporan keuangan yang
mendapat perhatian lebih besar dari principal. Manajemen sebagai agen yang mengelola perusahaan, memiliki informasi yang lebih banyak daripada principal
termasuk informasi alokasi modal untuk mendanai aset tetap. Sesuai dengan teori agensi, manajemen melakukan revaluasi aset tetap sebagai upaya untuk
mengurangi asimetri informasi dengan principal. Revaluasi akan menyajikan aset tetap pada nilai wajar, sehingga principal dan pemakai laporan keuangan dapat
mengetahui posisi terkini aset. Teori akuntansi positif juga diimplementasikan dalam bentuk tindakan
oportunis manajemen saat memilih metode akuntansi untuk mengukur aset tetap setelah pengakuan awalnya. Manajemen berusaha memaksimalkan kegunaan
mereka dengan melakukan analisis biaya dan manfaat dari keputusan revaluasi. Proses dan biaya untuk melakukan revaluasi cukup besar, sehingga keputusan
revaluasi akan berharga ketika aset tetap memiliki porsi yang besar dalam komponen aset. Revaluasi memungkinkan peningkatan yang signifikan pada aset.
Argumennya bahwa aset tetap dapat menggambarkan ekspektasi kas yang akan diterima jika aset tetap itu dijual. Maka, perusahaan dengan proporsi aset tetap
yang besar akan menggunakan metode pengukuran dan pengakuan aset tetap yang lebih mencerminkan nilai aset yang sesungguhnya Manihuruk dan Farahmita,
2015. Kreditur melihat basis aset yang kuat, akan menambah tingkat kepercayaan kreditur sehingga mau melonggarkan kapasitas pinjaman. Pinjaman yang
diperoleh dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Proporsi aset tetap rendah menandakan porsi aset tetap sedikit jumlahnya
dari keseluruhan total aset. Revaluasi tidak cukup berharga dilakukan karena dampak yang ditimbulkan juga tidak besar. Hal ini tidak sebanding dengan biaya
untuk melakukan revaluasi yang cukup mahal. Biaya revaluasi menjadi pertimbangan manajemen untuk tidak melakukan revaluasi saat porsi aset tetap
sedikit. Penulis berargumen, perusahaan dengan kepemilikan aset tetap besar lebih berpotensi untuk melakukan revaluasi aset tetap. Sebaliknya, perusahaan dengan
proporsi aset tetap rendah, kecil potensinya untuk melakukan revaluasi aset tetap. Manihuruk dan Farahmita 2015 serta Tay 2009 berhasil menemukan pengaruh
positif proporsi aset tetap terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut
H4: Proporsi aset tetap berpengaruh positif terhadap keputusan melakukan revaluasi aset tetap.
2.11.5. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Revaluasi Aset Tetap