keuangan perusahaan sudah baik, dan aset lancar sudah menunjukan posisi yang kuat dan cukup untuk melunasi kewajiban lancar perusahaan. Seperti pernyataan
Tay 2009 perusahaan dengan likuiditas memadai tidak perlu meminjam sehingga revaluasi tidak diperlukan. Hipotesis yang diajukan penulis sebagai
berikut H2: Likuiditas berpengaruh negatif terhadap keputusan melakukan revaluasi aset
tetap
2.11.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Revaluasi Aset Tetap
Ukuran perusahaan sebagai proksi faktor politis merupakan faktor penting yang berkaitan dengan keputusan melakukan revaluasi aset tetap Seng dan Su,
2010. Biaya politis yaitu terkait dengan pihak ketiga yang turut berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Lasdi 2009 menyebutkan biaya politis
timbul dari konflik kepentingan antar manajer dengan pemerintah yang merupakan kepanjangan tangan dari masyarakat dengan kewenangan untuk
melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku seperti antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak, tarif,
kekuatan buruh, dan sebagainya. Misalnya jika serikat buruh mengetahui bahwa perusahaan melaporkan laba yang tinggi mungkin serikat buruh akan menuntut
kenaikan gaji. Standish dan Ung 1982 dalam Iatridis dan Kilirgiotis 2012
menyebutkan bahwa perusahaan besar cenderung menghindari pelaporan keuntungan terlalu tinggi. Perusahaan besar dengan penjualan yang tinggi akan
mendapat perhatian yang luas dari kalangan konsumen dan media. Hal ini dapat
memicu timbulnya biaya politik, diantaranya munculnya intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi yang dapat meningkatkan biaya politik.
Konsekuensi tersebut
diprediksi memotivasi
manajemen untuk
melaporkan laba yang lebih rendah dengan cara-cara yang diperbolehkan oleh standar. Hal ini sesuai dengan hipotesis biaya politik dalam teori akuntansi positif,
menyatakan bahwa perusahaan besar lebih mungkin untuk menggunakan pilihan akuntansi yang mengurangi profit yang dilaporkan perusahaan supaya mengurangi
biaya politis Watts dan Zimmerman dalam Lasdi, 2009. Revaluasi aset tetap cenderung dipilih manajemen untuk merealisasi hipotesis biaya politis tersebut
saat dihadapkan pada situasi oportunis yaitu memilih metode pengukuran aset tetap, apakah model revaluasi atau model biaya. Revaluasi akan meningkatkan
biaya depresiasi dan menambah pajak atas selisih lebih penilaian kembali sehingga dapat mengurangi laba yang dilaporkan.
Iatridis dan Kilirgiotis 2012 serta Seng dan Su 2010 berhasil membuktikan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap revaluasi aset
tetap. Sedangkan perusahaan berukuran kecil memiliki jumlah penjualan ataupun aset yang kecil. Revaluasi tidak tepat dilakukan karena penambahan biaya
depresiasi dan pajak atas revaluasi akan semakin memperkecil laba yang dilaporkan. Perusahaan kecil memiliki ketersediaan dana yang terbatas, lebih baik
untuk dialokasikan pada hal lain yang lebih bermanfaat daripada membiaya revaluasi. Penulis berargumen bahwa perusahaan besar lebih mungkin untuk
melakukan revaluasi sebagai sarana memperkecil laba dan perusahaan kecil tidak melakukan revaluasi. Hipotesis penulis adalah sebagai berikut
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan melakukan revaluasi aset tetap
2.11.4. Pengaruh Proporsi Aset terhadap Revaluasi Aset Tetap