Pembangunan Kebun Bibit Penguatan Kelembagaan Petani

47

2.2.7. Pembangunan Kebun Bibit

Pembangunan Kebun Bibit, merupakan satu rangkaian kegiatan Bongkar Ratoon. Tanpa persiapan kebun bibit yang baik, kegiatan tidak akan berjalan dengan baik. Pembangunan Kebun Bibit melalui penjenjangan mulai dari KBPU Kebun Bibit Pokot Utama dilanjutkan dengan KBP Kebun Bibit Pokok pelaksanaan dilakukan oleh Lembaga Peneliti yaitu P3GI Pusat Penelitian dan Pengembangan Gula Indonesia yang berlokasi di Pasuruan. Untuk KBN Kebun Bibit Nenek, KBI Kebun Bibit Induk dan KBD Kebun Bibit Datar dilaksanakan oleh Pabrik Gula PG. Sebagian KBD oleh petani, dengan pembinaan teknis dari Pabrik Gula. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan lokasi KTG Kebun Tebu Giling dengan sumber bibit dari KBD sekitar kebun. Umur masing masing jenjang pembibitan sekitar 6 bulan, dengan rasio penangkaran masing masing sebagai berikut : a. Rasio penangkaran KBPU menjadi KBP minimal= 1 : 6 1 Hektar KBPU menjadi 6 Hektar KBP b. Rasio penangkaran KBP menjadi KBN minimal= 1 : 7 1 Hektar KBP menjadi 7 Hektar KBN c. Rasio penangkaran KBN menjadi KBI minimal = 1 : 6 1 Hektar KBN menjadi 6 Hektar KBI d. Rasio penangkaran KBI menjadi KBD minimal = 1 : 7 1 Hektar KBI menjadi 7 Hektar KBD Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 48 e. Rasio penangkaran KBD menjadi KTG minimal= 1 : 8 1 Hektar KBD menjadi 8 Hektar KTG

2.2.8. Penguatan Kelembagaan Petani

Penguatan kelembagaan dilakukan mulai dari kelompok kelompok tani di wilayah Pabrik Gula yang anggotanya adalah petani petani tebu, bergabung dalam satu Gapoktan Gabungan Kelompok Tani. Untuk memperkuat Gapoktan dari sisi hukum maka terbentuklah suatu Koperasi yang memiliki Badan Hukum. Karena Koperasi merupakan lembaga perekonomian kerakyatan maka melalui Koperasi ini Pemerintah memberikan Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok PMUK berupa Program Bongkar Raton, yang sumber dananya dari APBN. Koperasi Petani Tebu Rakyat KPTR yang ada di daerah disebut dengan Koperasi Primer. Koperasi Primer yang tersebar di Jawa Timur bergabung dalam satu wadah Koperasi Sekunder yang berdomisili di Surabaya. Koperasi Sekunder bernama KUBP Koperasi Usaha Bersama Pergulaan Rosan Kencana. Untuk memperkuat kelembagaan petani, pemerintah melakukan pendampingan dan pembinaan pada Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder. Pendampingan berupa pelatihan administrasi keuangan dan teknis, outbound guna membangun kebersamaan, studi banding ke provinsi lain dll. Pembinaan dilakukan pada bersama sama dengan Pabrik Gula pada saat persiapan lahan dan petani CPCL, penanaman, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 49 pemeliharaan, tebang angkut, pembayaran oleh PG kepada petani. Penguatan Modal Usaha Kelompok bisa terjadi bila ketiga unsur yaitu Petani, Pemerintah dan Pabrik Gula bersama sama untuk koordinasi setiap kegiatan yang ada. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 50

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS