c. Aspek-aspek Minat
Terdapat beberapa aspek-aspek minat kerja. Hurlock 2000: 116, menyebutkan bahwa aspek-aspek minat adalah sebagai berikut:
1 Aspek kognitif Didasarkan pada konsep yang dikembangkan siswa mengenai bidang
yang berkaitan dengan minat. 2 Aspek afektif
Bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh
minat. Aspek kognitif berupa konsep yang membangun aspek kognitif
didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari di lingkungan seperti lingkungan praktik kerja industri. Sedangkan aspek afektif berupa rasa
emosional seperti perasaan, keinginan dan sikap. Pendapat lain tentang aspek-aspek minat dikemukakan pula oleh Mc. Clelland Slameto, 2003 : 41
menyatakan beberapa aspek dari minat pada individu, yaitu : 1 Kepercayaan diri, yaitu sikap positif individu tentang dirinya
bahwa ia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukan. 2 Daya tahan terhadap tekanan, yaitu kemampuan individu dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi, agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk terus melangsungkan aktivitas atau
pekerjaan. 3 Mempunyai tanggungjawab dalam menyelesaikan masalah, yaitu
kesediaan individu untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
4 Ketidakputusasaan, yaitu sikap positif individu yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri,
harapan, dan kemampuannya.
5 Menyukai tujuan yang sesuai kemampuan, yaitu kemampuan
individu untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi secara realistik dan aktif, efektif dan efisien.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek minat yaitu konsep yang didasarkan atas pengalaman dan rasa
emosional pada diri seseorang sehingga seseorang memiliki rasa kepercayaan
diri, daya tahan terhadap tekanan, tanggungjawab, sikap yang selalu optimis ketidakputusasaan dan menyukai tujuan sesuai kemampuan.
d. Fungsi Minat
Pada prinsipnya, fungsi utama minat adalah untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu. Menurut Hendra Surya 2003: 6
mengemukakan mengenai fungsi minat, sebagai berikut: 1 Sebagai sebab, yaitu tenaga pendorong yang merangsang
seseorang memperhatikan objek tertentu lebih dari objek lainnya. 2 Sebagai akibat, yaitu berupa pengalaman perasaan yang
menyenangkan yang timbul sebagai akibat dari kehadiran seseorang atau objek tertentu atau sebagai hasil dari partisipasi
seseorang di dalam suatu bentuk kegiatan. Fungsi minat sebagai sebab dapat diartikan juga sebagai kekuatan
pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada subjek atau aktivitas tertentu. Misalnya seseorang dari lulusan SMK Administrasi
Perkantoran, maka ia akan menaruh perhatiannya terhadap aktivitas terkait dengan administrasi. Sedangkan sebagai akibat yaitu pengalaman perasaan
misalnya seseorang yang telah mengalami praktik kerja sebagai seorang sekretaris, maka rasa minat atau kesenangannya untuk menjadi sekretaris
akan timbul. Pendapat lain terkait fungsi minat dinyatakan oleh Witherington,
1999: 136 adalah sebagai berikut: “Minat sangat berfungsi bagi manusia karena dapat mengarahkan
seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga dapat membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang
bermanfaat dalam dirinya karena timbulnya kesadaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Selain
itu minat juga dapat memberikan pandangan hidup seseorang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat berfungsi sebagai pendorong untuk merangsang seseorang untuk
memperhatikan objek dan dapat berupa pengalaman perasaan yang menyenangkan bagi seseorang. Dengan memiliki minat, maka seseorang
dapat memiliki arah untuk mencapai tujuan hidupnya.
e. Pengertian Minat Kerja
Kerja adalah suatu aktivitas yang mengeluarkan energi yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kerja juga dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan. Pengertian kerja menurut B. Renita 2006: 125 sebagai berikut.
kerja dipandang dari sudut sosial yaitu kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama bagi
orang-orang terdekat keluarga dan masyarakat, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan dari
sudut rohanireligius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, bekerja merupakan suatu
komitmen hidup yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Dalam pandangan modern sekarang ini mengenai kerja dikatakan
bahwa kerja merupakan bagian yang paling mendasar atau esensial dari kehidupan manusia. Sebagai bagian yang paling dasar, kerja akan memberikan
status dari masyarakat yang ada di lingkungan. Minat kerja adalah suatu keinginan atau kecenderungan yang
mengarahkan individu untuk melakukan aktivitas-aktivitaspekerjan tertentu guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Moh As’ad Darul Ridwan, 2004:18
memandang bahwa bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi karena bekerja juga merupakan aktivitas baik fisik maupun mental yang pada
dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapat kepuasan.