Kebiasaan Belajar di Rumah
65
Tabel 10. Perbandingan prestasi hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap KKM
Kelompok Tes
Jumlah Sisw a
Kriteria Kelulusan Minimum KKM 76
Presentase Kelulusan
Lulus Belum
lulus
Kontrol Pretest
25 siswa 1
24 4
Posttest 25 siswa
13 12
52 Eksperimen
Pretest 25 siswa
1 24
4 Posttest
25 siswa 19
11 76
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa siswa yang lulus KKM pada kelas eksperimen sebanyak 76 sedangkan siswa yang lulus KKM pada kelas kontrol
hanya sebanyak 52 . Penilitian ini dilakukan dengan menilai perbedaan prestasi hasil belajar dari nilai yang diperoleh dari siswa. Hasil prestasi belajar dari
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen berbeda, dimana prestasi hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, hal ini dilihat
dengan menggunakan perbandingan nilai yang didapat dari selisih rata-rata posttest dan pretest pada tiap kelompok. Nilai yang didapat dari kelompok
eksperimen adalah 18,52 dari nilai rerata posttest 79,2 dan nilai rerata pretest
60,68 sedangkan nilai dari kelompok kontrol adalah 12,12 dari nilai rerata posttest 73 dan nilai rerata pretest 60,88 sehingga dapat dilihat bahwa ada
66
selisih perbedaan prestasi sebesar 6,4 18,52 - 12,12 100 dari kelompok eksperimen terhadap kelompok kontrol.
Gambar 8. Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Prestest dan Posttest Pembelajaran menggunakan
mind mapping terhadap mata pelajaran pneumatic di SMK N 2 Klaten merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi
siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Mind mapping dalam pembelajarannya
membuat siswa menjadi lebih aktif dan menjadi lebih cepat paham akan materi yang disampaikan.
Mind mapping dalam penggunaannya juga dapat mempersingkat waktu dalam penyampaian materi sehingga materi yang
seharusnya disampaikan pada pertemuan berikutnya dapat disampaikan pada hari itu juga. Hasil penelitian dibuktikan dari data yang sudah disebutkan diatas,
dimana peranan pembelajaran menggunakan mind mapping berpengaruh
terhadap prestasi hasil belajar siswa dan ditunjukkan dengan hasil perhitungan sumbangan efektif dan relative lampiran 5.p sebesar 10,5 dipengaruhi oleh
pembelajaran menggunakan mind mapping sumbangan efektif dan sisanya 80,95 dipengaruhi oleh faktor lain sumbangan relatif.
67
Sumbangan relatif yang tentu diharapkan adalah kebiasaan belajar siswa di rumah, namun dalam realitanya kebiasaan belajar di rumah tidak mempunyai
pengaruh apapun terhadap prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai
R square = 0.001 yang memiliki arti variabel bebas kebiasaan belajar siswa di rumah hanya memiliki pengaruh 0.1 terhadap variabel terikat
prestasi belajar siswa serta rumus regresi Y = 80.537 + -0.028X menunjukkan ketika poin kebiasaan penambahannya sangat sedikit sekali bahkan
minus, sehingga dapat dikatakan bahwa kebiasaan belajar di rumah tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan prestasi siswa. Tidak ada pengaruh
kebiasaan belajar siswa dirumah, seperti yang telah diuraikan diatas disebabkan karena tidak sesuai dengan kajian pustaka yang digunakan pada penelitian ini.
Slameto 2013 menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar di rumah adalah : a Cara Orang Tua Mendidik, b Relasi Antara Anggota
Keluarga, c Suasana Rumah, d Keadaan ekonomi keluarga, e Pengetian orang tua, f Latar belakang kebudayaan. Empat dari enam faktor tersebut tidak
terpenuhi pada kondisi di lapangan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh kebiasaan belajar siswa di rumah terhadap prestasi belajar
dikarenakan faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar tersebut tidak terpenuhi. Kebiasaan belajar siswa di rumah dapat berpengaruh terhadap
prestasi apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi ataupun siswa berusaha untuk memenuhinya serta memiliki kepedulian untuk mencukupi hal tersebut.