Pengertian, Proses, Unsur dan Faktor Pemicu Fraud

G. Pengertian, Proses, Unsur dan Faktor Pemicu Fraud

Dalam Kamus Inggris-Indonesia echols dkk:2003, fraud berarti 1 penipuan, 2 seorang penipu atau gadungan 3 kecurangan, 4 penggelapan. Proses fraud biasanya terdiri dari 3 macam, yaitu pencurian theft dari sesuatu yang berharga cash, inventory, tools, supplies, equipment atau data, konversi conversion asset yang dicuri kedalam cash dan pengelabuhanpenutupan concealment tindakan kriminal agar tidak dapat terdeteksi. Unsur-unsur fraud antara lain sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak collussion, tindakan penggelapanpenghilangan atau false representation dilakukan dengan sengaja, menimbulkan kerugian nyata atau potensial atas tindakan pelaku fraud. Meskipun perusahaan secara hukum dapat menuntut pelaku fraud, ternyata tidak mudah usaha untuk menangkap para pelaku fraud, mengingat pembuktiannya relatif sulit. Dalam SPAP 2001 kesalahan pencatatan akuntansi bisa dikategorikan menjadi dua: kelalaian dan kecurangan. Kelalaian error mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar akuntansi. Kecurangan fraud mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan meyesatkan pembacapengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan dengan motivasi negatif guna mengambil keuntungan sebagian pihak. Singkatnya, kedua kategori kesalahan akuntansi di atas dibedakan oleh motif tujuannya, apakah tidak sengaja unintentional atau disengaja intentional. Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah terlalu patut untuk dirisaukan, yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan akuntansi yang disengaja fraud yang selanjutnya akan kita sebut sebagai kesalahan akuntansi. Berdasarkan tipe transaksinya, kecurangan akuntansi dapat dibagi menjadi: menjual lebih banyak selling more, pembebanan lebih sedikit costing less, memiliki lebih banyak owning more, memiliki lebih sedikit owning less, menyajikan lebih baik presenting it better dan tipe lain kecurangan akuntansi others.

H. Jenis-jenis fraud

Dokumen yang terkait

PERANAN ETIKA PROFESI DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bandung)

0 4 1

PENGARUH KESADARAN ETIS DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PENGARUH KESADARAN ETIS DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta

0 0 11

Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme Akuntan Publik.

0 0 25

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 88

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

Peran Profesi Akuntan Publik Dalam Perek

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 28

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur)

0 0 17