Riset  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  media kuesioner.  Kuesioner  diberikan  kepada  responden  dengan  meminta  izin  dan
membuat  janji  terlebih  dahulu.  Penelitian  ini  dilaksanakan  oleh  peneliti sendiri  dengan  mendatangi  kantor  tempat  penelitian  dan  bertemu  langsung
dengan  objek  penelitian  dalam  hal  ini  auditor  eksternal  yang  bekerja  di Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah DKI Jakarta.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Multikolinearitas  menyatakan  hubungan  antar  sesama variabel  independen.  Model  regresi  yang  baik  tidak  terjadi  korelasi
diantara variabel independen. Santoso 2000: 206 menyatakan bahwa deteksi  adanya  multikolinearitas  dibagi  menjadi  2  yaitu:  a  besaran
VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai  VIF disekitar
angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, serta b besaran korelasi  antar  variabel  independen.  Pedoman  suatu  model  regresi
bebas  multikolinearitas  adalah  koefisien  korelasi  antar  variabel independen haruslah lemah di bawah 0,5.
b. Uji Autokorelasi
Digunakan  untuk  menguji  sebuah  model  regresi  linear terdapat  korelasi  antara  kesalahan  pengganggu.  Jika  terjadi  korelasi,
maka  dinamakan  ada  problem  serial  korelasi.  Ghozali,2005:95 menyatakan  untuk  mendeteksi  autokorelasi  dapat  menggunakan
angka  Durbin-Watson  D-W.  Angka  DW  dibawah  -2  berarti  ada autokorelasi,  angka  DW  dibawah  -2  sampai  dengan  +2 berarti  tidak
ada  autokorelasi,  angka  DW  +2  diatas    berarti  ada  autokorelasi negatif.
c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas  terjadi  jika  varian  dari  residual  suatu pengamatan ke pengamatan lain terjadi ketidaksamaan. Model regresi
yang  baik  adalah  tidak  terjadi  heterokedastisitas.  Untuk  mendeteksi heteroskedastisitas  dapat  melihat  grafik  scatterplot.  Deteksinya
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X  adalah Y  yang telah diprediksi dan  sumbu Y  adalah residual  yang
telah di studendized Santoso, 2000: 210. Dasar  pengambilan keputusan  antara  lain  sebagai  berikut:  a
jika  ada  pola  tertentu,  seperti  titik  yang  ada  membentuk  suatu  pola tertentu  yang  teratur  bergelombang,  melebar,  maka  telah  terjadi
heteroskedastisitas  dan  b  jika  tidak  ada  pola  yang  jelas,  serta  titik menyebar  di  atas  dan  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y,  maka  tidak
terjadi  heteroskedastisitas.  Ghozali,2005:105  menyatakan:  “deteksi heterokedastisitas  dapat  menggunakan  uji  Glejser.  Uji  Glejser
dilakukan  dengan  cara  meregresikan  variabel  independen  dengan residual.  Jika  hasil  uji  Glejser  signifikan,  maka  telah  terjadi
heterokedastisitas.  Sedangkan  jika  hasil  uji  Glejser  tidak  signifikan, maka model regresi tersebut bebas heterokedastisitas.
d. Uji Normalitas
Menguji  dalam  sebuah  model  regresi  berganda  yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi  normal  atau  tidak.  Model  regresi  yang  baik  adalah distribusi  data  normal  atau  mendekati  normal.  Untuk  mendeteksi
normalitas  dapat  melihat  grafik  Normal  P-P  Plot  of  Regression Standardized  Residual,  deteksi  dengan  melihat  penyebaran  data
titik pada sumbu diagonal dari grafik Santoso, 2000:214. Dasar pengambil  keputusan  antara  lain:  1  jika  data  menyebar  disekitar
garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis  diagonal,  maka  model regresi memenuhi asumsi normalitas,  serta 2  jika data menyebar
jauh  dari  garis  diagonal  danatau  tidak  mengikuti  arah  garis diagonal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi  normalitas
Ghozali, 2005:110.
2. Pengujian Hipotesis