Pencegahan dan pendeteksian fraud

sangat merugikan berbagai pihak. Dua tipe salah saji yang relevan menjadi pertimbangan auditor atas fraud adalah: 1. Salah saji yang timbul dari fraudulent pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan yang disengaja atas jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang ditujukan untuk memperdaya pengguna atas jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang ditujukan untuk memperdaya pengguna laporan keuangan dimana efek yang timbul adalah ketidaksesuaian laporan keuangan, dalam semua hal yang material, dengan prinsip akuntansi berlaku umum PABU fraudulent pelaporan keuangan dapat disebabkan. 2. Salah saji yang timbul dari penggelapan aset, termasuk di dalamnya pencurian atas aset perusahaan yang berpengaruh terhaap ketidaksesuaian laporan keuangan, dalam semua hal yang material, dengan PABU. Penggelapan aset dapat terjadi dalam banyak cara, antara lain: penggelapan penerimaan, pencurian aset, atau menyebabkan perusahaan harus membayar atas barang atau jasa yang tidak pernah diterima.

J. Pencegahan dan pendeteksian fraud

Mengingat fraud merupakan problem yang sangat serius, maka perusahaan harus mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memproteksi sistem informasinya. Metode yang paling efektif untuk memperoleh security system yang mencukupi adalah terletak pada integritas integrity karyawan perusahaan. Menurut Effendi 2006 perusahaan dapat mengambil langkah untuk meningkatkan integritas karyawan dan mengurangi kemungkinan karyawan melakukan fraud dengan memperhatikan : 1. Hiring firing practices. Dalam melakukan penerimaan dan pemecatan karyawan harus dilakukan dengan hati-hati dan selektif. 2. Managing disgruntled employees. Banyak karyawan yang melakukan fraud adalah dalam rangka mencari pembalasan atau justice terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah ditimpakan kepada mereka. 3. Employee training. Fraud jauh lebih sedikit akan terjadi dalam lingkungan dimana para karyawan percaya bahwa keamanan security merupakan tanggung jawab bersama, baik karyawan maupun manajemen. Salah satu cara untuk mencegah timbulnya fraud adalah dengan merancang sebuah sistem yang dilengkapi dengan internal control yang cukup memadai sehingga fraud sukar dilakukan oleh pihak luar maupun orang dalam perusahaan. The National Commission On Fraudulent Financial Reporting The Treadway Commission dalam Effendi 2006 merekomendasikan 4 empat tindakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya fraudulent financial reporting, yaitu: 1. Membentuk lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas proses pelaporan keuanganfinancial reporting. 2. Mengidentifikasi dan memahami faktor- faktor yang mengarah ke fraudulent financial reporting. 3. Menilai resiko fraudulent financial reporting di dalam perusahaan. 4. Mendisain dan mengimplementasikan internal control yang memadai untuk financial reporting. K. Kerangka Pemikiran Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan penelitian pada beberapa kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1 Model Hubungan Profesionalisme Akuntan Publik Terhadap Peran Akuntan Publik Dalam Pengungkapan Kecurangan X 1 X 3 X 4 X 5 X 2 Y Keterangan: Y : Peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan X 1 : Pengabdian pada profesi X 2 : Kewajiban sosial X 3 : Kemandirian X 4 : Keyakinan profesi X 5 : Hubungan dengan sesama profesi

L. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PERANAN ETIKA PROFESI DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bandung)

0 4 1

PENGARUH KESADARAN ETIS DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PENGARUH KESADARAN ETIS DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta

0 0 11

Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme Akuntan Publik.

0 0 25

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 89

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur).

0 0 88

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

Peran Profesi Akuntan Publik Dalam Perek

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 28

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya Timur)

0 0 17