Kebutuhan Informasi Pendekatan Kebutuhan Informasi

Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah BAPERASDA, 2009. Pendapat diatas dapat diartikan sebagai berikut ”Dengan menggunakan pendekatan ini kita mengidentifikasi tiga kegunaan utama dari kata informasi: 1. Informasi sebagai proses: Sewaktu seseorang diberitahukan, apa yang mereka ketahui telah berubah. Dalam hal ini informasi adalah Tindakan yang memberi tahu...; komunikasi dari pengetahuan atau `berita’ dari beberapa kejadian atau fakta; tindakan dari menceritakan atau fakta dari sesuatu ditandakan Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944. 2. Informasi sebagai pengetahuan: Informasi juga digunakan untuk menujukan mana yang dirasa ”informasi sebagai proses: pengetahuan bercerita mengenai beberapa fakta tertentu, topik bahasan, atau peristiwa; dimana salah satunya dikabarkan atau diberitahukan; kecerdasan, berita. Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 944. Dugaan dari informasi yang mengurangi ketidak-pastian dapat dipandang sebagai suatu kasus yang khusus dari informasi sebagai pengetahuan. Kadang-kadang informasi meningkatkan ketidak-pastian. 3. Informasi sebagai alat: Istilah informasi juga digunakan secara atributif kepada sasaran, seperti dokumen dan data, yang dikenal sebagai informasi sebab mereka dianggap sebagai hal yang informatif, seperti memiliki mutu dalam menyampaikan pengetahuan atau menyampaikan informasi; yang mengandung pelajaran. Oxford English Dictionary, 1989, vol. 7, p. 946.” Secara umum penjelasan-penjelasan di atas menyatakan hal yang sama, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah keterangan yang mempunyai arti, pesan atau bisa juga sesuatu putusan yang dapat berupa suara, atau cahaya, juga dapat sebagai proses, pengetahuan atau alat yang dengan cara tertentu akan diterima oleh sipenerima, bisa manusia ataupun mesin.

2.2.2 Kebutuhan Informasi

Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya, dengan demikian tanpa disengaja seseorang membutuhkan informasi untuk memenuhi rasa keingintahuan tersebut. Jika rasa keingintahuan tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendesak, maka sesuatu tersebut akan terus dicari sampai didapat Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah BAPERASDA, 2009. informasi yang benar-benar sesuai dengan keinginan. Kebanyakan orang dengan kebutuhan informasi yang mendesak menjadikan Perpustakaan sebagai acuan yang tepat, sebab Perpustakaan merupakan gudangnya informasi. Ishak 2006: 91 menyatakan ”Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang. Sehingga kebutuhan informasi dapat diartikan sebagai informasi yang harus dimiliki seseorang.” Belkin dalam Ishak 2006: 91 memberi batasan kebutuhan informasi yaitu: ”when aperson recognize something wrong in his or her state of knowledge and wishes to resolve the anomaly”, yang berarti ”kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi keinginan tersebut.” Kebutuhan manusia akan informasi akan selalu berkembang bahkan akan berubah sehingga sangat sulit untuk memahami kebutuhan informasi seseorang, hal yang demikian memacu para pekerja di pusat informasi di dalam memahami kebutuhan informasi penggunanya. Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Moores dalam Ishak 2006: 92 yang menyatakan: ”…They have customer’s needs that are changing all the time. Understanding how these nedds are changing is obviously an essential element when designing future service”, yang artinya “…Perpustakaan memiliki pemakai yang kebutuhannya terus berubah. Memahami bagaimana kebutuhan itu berubah merupakan unsur penting dalam perencanaan layanan informasi di masa mendatang.” Pada wikipedia dinyatakan bahwa kebutuhan informasi yaitu: “Information need is an individual or groups desire to locate and obtain information to satisfy a conscious or unconscious need. The ‘information’ and ‘need’ in ‘information need’ are inseparable interconnection. Needs and interests call forth information. The objectives of studying information needs are: 1. The explanation of observed phenomena of information use or expressed need; 2. The prediction of instances of information uses; 3. The control and thereby improvement of the utilization of information manipulation of essentials conditions. Tiaman Gusti Erfina Sitorus : Pemanfaatan Layanan Internet Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah BAPERASDA, 2009. Artinya kebutuhan informasi adalah keinginan seseorang atau keinginan kelompok untuk mendapatkan dan memperoleh informasi di dalam memenuhi kebutuhan secara sadar atau tidak sadar. ‘Informasi’ dan ‘kebutuhan’ pada kalimat ‘kebutuhan informasi’ adalah hubungan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Kebutuhan dan keinginan menimbulkan informasi. Tujuan mempelajari kebutuhan informasi adalah: 1. Menjelaskan tentang gejala yang diamati mengenai kegunaan informasi atau menjelaskan suatu kebutuhan; 2. Memprediksikan kejadian dari kegunaan informasi; 3. Membatasi dengan memperbaiki peningkatan memanipulasi informasi dari suatu kondisi yang penting. Selain uraian di atas dalam Harisanty 2008: 1 Belkin 1986 menyatakan Perilaku penemuan informasi dimulai dari adanya kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan informasi yang diperlukannya dalam diri pencari informasi. Dan Kuhltau 1991 juga memberikan pernyataan ”dengan munculnya kesenjangan dalam diri seseorang tersebut akhirnya mendorong orang untuk mencari informasi guna mengatasi permasalahan yang dihadapinya”. Dengan menelaah penjelasan-penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan yang muncul setelah seseorang atau sekelompok orang merasa ada kekurangan didalam dirinya, dalam artian kekurangan akan pengetahuan tentang sesuatu hal, yang memicu keinginan untuk mencari tahu apa kekurangan tersebut sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan yang di inginkannya. Akan tetapi tidak jarang juga informasi yang di dapat malah menimbulkan pertanyaan yang lainnya lagi, sehingga menimbulkan kebutuhan lain.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi