Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara.

(1)

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PENGGUNA LAYANAN INTERNET DALAM UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PADA BADAN

PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk Memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh;

CHRISTINA REGINA RUTH NAPITUPULU 060709006

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Napitupulu, Christina Regina Ruth. 2010. : Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Medan. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada layanan internet Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ( BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh pengguna yang ada pada layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menyebarkan kuesioner kepada 98 responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunan internet sebagai sumber informasi oleh masyarakat sudah tergolong baik. Hal ini dilihat dari cara mereka memperoleh informasi melalui internet. Sebagian besar masyarakat menggunakan internet sebagai sumber informasi yang efektif dan efisien. Informasi didapatkan dengan menggunakan teknik penelusuran. Search engine yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah google, hal ini disebabkan banyak terdapat fasilitas di google yang memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan penelusuran informasi. Informasi-informasi yang telah didapatkan melalui internet digunakan masyarakat sebagai penunjang kegiatan akademik, kegiatan belajar, tugas profesi dan sarana hiburan.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang telah diberikan Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah : Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, baik dari segi penulisan maupun isi skripsi ini. Dalam hal ini dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari orang–orang yang membaca skripsi ini sebagai bahan masukan bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan penulis dalam membuat karya tulis di kesempatan mendatang.

Dalam menghasilkan skripsi ini penulis telah sangat banyak di bantu oleh orang-orang yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan support serta bimbingan kepada penulis. Dengan demikian penulis ingin mengucapkan ungkapan terima kasih mereka. Dari hati yang paling dalam dan dengan penuh rasa bangga penulis mengucapkan terima kasih yang khusus kepada Opung yang sudah penulis anggap sebagai mama penulis Ny. Sofia Manurung yang telah sangat banyak membantu dan membimbing penulis dalam segala hal mulai jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi seperti sekarang ini. Kepada kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ishak, SS, M.Hum, selaku dosen pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Hotlan Siahaan, S.sos. selaku pembimbing II penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, sebagai ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Dan selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

4. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis dan untuk


(4)

Bang Yudi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam urusan surat menyurat.

5. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA. selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak pimpinan dan seluruh staf Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, yang telah memberikan informasi yang penulis butuhkan selama penelitian.

7. Para Responden di BPAD yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini. 8. Spesial kepada sahabatku Shella yang selalu memberikan semangat dan bantuan

kepada penulis, dan khususnya kepada Sariman Lonihard Siregar yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Kepada teman-temanku stambuk 2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungan, bantuan serta doanya.

10. Kepada adik-adik stambuk 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk kebersamaannya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Agustus 2010 Penulis,

Christina Regina R. Napitupu lu NIM : 060709006


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ... ………i

KATA PENGANTAR ... ……….ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan umum ... 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 7

2.1.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum ... 9

2.1.4 Jenis layanan Perpustakaan Umum ... 10

2.2 Perilaku Pencarian Informasi ... 12

2.2.1 Pengertian Perilaku Pencarian Informasi ... 12

2.2.2 Model Perilaku Pencarian Informasi ... 13

2.2.3 Kebutuhan Informasi ... 16

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 17

2.2.5 Karakteristik Kebutuhan Informasi ... 19

2.3 Sumber Daya Informasi Internet ... 20

2.3.1 Jenis Sumber Daya Informasi di Internet ... 20

2.3.2 Penelusuran Informasi di Internet ... 21

2.3.3 Pola Penelusuran Informasi di Internet... 22

2.3.4 Strategi Pencarian Informasi di Internet ... 23

2.4 Internet dan layanan perpustakaan... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 26

3.2 Lokasi Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 26

3.3.1 Populasi ... 26

3.3.2 Sampel ... 26

3.4 Instrumen Penelitian ... 28

3.4.1 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.7 Analisis Data... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Responden ... 31

4.2 Perilaku pencarian informas ... 32


(6)

4.2.2 Frekuensi Penggunaan Layanan Internet BPAD ... 34

4.2.3 Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet BPAD ... 36

4.2.4 Sumber Informasi Internet ... 38

4.2.5 Pola Pencarian Informasi ... 40

4.2.6 Strategi Pencarian Informasi... 42

4.2.7 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN 1 ... 52

LAMPIRAN 2 ... 56


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Definisi operasional variabel ... 28

Tabel 2 : Gambaran umum responden ... 31

Tabel 3 : Fasilitas layanan internet ... 32

Tabel 4 : Biaya yang dikenakan dalam memanfaatkan layanan internet BPAD ... 33

Tabel 5 : Frekuensi kunjungan ke layanan internet dalam 1 minggu ... 34

Tabel 6 : Durasi penggunaan layanan internet ... 35

Tabel 7 : Tujuan pemanfaatan layanan internet ... 36

Tabel 8 : Alasan pemanfaatan layanan internet ... 37

Tabel 9 :Sumber informasi internet ... 38

Tabel 10 : Search engine yang dimanfaatkan pengguna ... 49

Tabel 11 : Penggunaan kata kunci ... 40

Tabel 12 : Penentuan kata kunci ... 41

Tabel 13 : Teknik penelusuran ... 42

Tabel 14 : Penentuan sumber informasi ... 43

Tabel 15 : Bentuk informasi ... 44

Tabel 16 : Kesesuaian yang diperoleh dengan informasi yang dibutuhkan ... 45


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Model perilaku pencarian informasi Wilson ... 13 Gambar 2: Model perilaku pencarian informasi Elis ... 14 Gambar 3: Faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi ... 17


(9)

ABSTRAK

Napitupulu, Christina Regina Ruth. 2010. : Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Medan. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada layanan internet Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ( BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh pengguna yang ada pada layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menyebarkan kuesioner kepada 98 responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunan internet sebagai sumber informasi oleh masyarakat sudah tergolong baik. Hal ini dilihat dari cara mereka memperoleh informasi melalui internet. Sebagian besar masyarakat menggunakan internet sebagai sumber informasi yang efektif dan efisien. Informasi didapatkan dengan menggunakan teknik penelusuran. Search engine yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah google, hal ini disebabkan banyak terdapat fasilitas di google yang memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan penelusuran informasi. Informasi-informasi yang telah didapatkan melalui internet digunakan masyarakat sebagai penunjang kegiatan akademik, kegiatan belajar, tugas profesi dan sarana hiburan.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa sekarang ini, informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Informasi dibutuhkan dalam bidang pekerjaan, penelitian, pendidikan, bisnis bahkan sebagai sarana hiburan dan memperluas pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Tidak jarang informasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan suatu keputusan oleh seseorang.

Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada saat ini menciptakan sebuah perubahan besar dalam bidang informasi. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan bentuk dan penyajian informasi. Informasi yang ditemui kini tidak hanya terbatas dalam bentuk tercetak saja, namun juga tersedia dalam bentuk elektronik. Tidak sebatas itu informasi tersebut juga dapat diakses melalui internet sehingga mempermudah para pencari informasi untuk menemukan informasi secara efektif dan efisien.

Internet merupakan jaringan yang menghubungkan jutaan komputer yang ada di seluruh dunia. Internet adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan informasi tentang apa saja, oleh siapa saja dan dari mana saja untuk siapa saja dalam bentuk digital yang ketersediaannya tidak memiliki batasan khusus. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan di internet berasal dari berbagai kalangan: profesional, ilmuwan, pendidik, orang awam, dan berbagai lapisan masyarakat. Ketersediaan informasi yang disajikan bervariasi jenisnya. Sebagian selalu tersedia, sebagian lagi diperbaharui secara berkala, sebagian lain berpindah tempat, dan yang lain mungkin tidak lagi terakses. Banyak orang, terutama mahasiswa cenderung menjadikan internet menjadi sumber informasi pertama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Termasuk untuk mendapatkan berita terkini dalam hitungan detik, maka internet adalah tempat yang tepat. Jurnal merupakan salah satu sumber informasi yang banyak digunakan oleh pengguna, baik jurnal lokal yang bersifat gratis sampai jurnal berlangganan dari luar negeri yang diakses oleh kalangan tertentu. Tidak hanya sebatas itu, artikel, elektronik book (e-book), forum-forum diskusi dapat dijangkau melalui internet tanpa batasan ruang dan waktu.

Hal ini tidak menjadi masalah jika mereka yang menjadikan internet sebagai sumber informasi utama memahami bahwa diperlukan cara dan kemampuan khusus untuk memastikan bahwa informasi yang didapat dan dipilih adalah informasi yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan sumbernya. Namun untuk mendapatkan informasi yang sesuai


(11)

dengan kebutuhannya, apakah yang harus dilakukan pengguna dalam proses pencarian informasi?, tidak semua pengguna mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi yang benar-benar informasi dan bukan sekedar sampah. Karena menurut sebuah tulisan di google hampir 80% yang terkandung dalam internet adalah sampah. Oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam melakukan pencarian informasi di Internet.

Dari sebuah artikelyang didapatkan dari search engine cuil.com terdapat informasi mengenai jumlah situs yang kini terdapat di internet mencapai 1 triliun jumlahnya. Situs-situs tersebut terdiri dari beragam jenis informasi. Tidak hanya jumlah situs yang mencapai angka fantastis tersebut, perkembangan search engine juga menjadi fasilitas penting yang membantu pengguna untuk mengakses informasi secara khusus mengenai suatu subjek maupun bentuk. Internet merupakan alternatif yang dipilih pengguna dalam mendapatkan informasi dalam waktu singkat. Kehadiran layanan internet pada perpustakaan sangat membantu para pencari informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Layanan internet pada perpustakaan dapat menjadi fasilitator dalam memberikan sumber-sumber informasi yang dapat membantu pengguna untuk menemukan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu perpustakaan yang telah memberikan layanan internet bagi penggunanya. Layanan internet pada BPAD mulai dibuka pada 31 Januari 2009. Data statistik pengunjung mencatat jumlah pengunjung layanan internet BPAD sebanyak 5.856 pengunjung sejak Februari 2009 sampai Februari 2010. Layanan ini bertujuan untuk menyebarkan informasi dengan cepat pada masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung dan menggunakan internet sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan penulis, sebelum adanya layanan internet pada BPAD, pengguna melakukan pencarian informasi dengan menggunakan bahan koleksi tercetak seperti buku, jurnal dan majalah. Mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan sebuah informasi. Selain itu, informasi yang didapatkan bukan informasi yang terbaru. Namun, setelah adanya layanan internet BPAD pengguna dimudahkan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Pengunjung menjadi lebih cepat menemukan informasi yang dibutuhkan sehingga dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan waktu yang singkat. Informasi yang didapatkan juga berupa informasi-informasi terbaru. Layanan internet BPAD memiliki pengguna yang beragam dengan tingkat kebutuhan informasi yang beragam. Layanan internet BPAD di kunjungi oleh pengguna yang berasal dari kalangan


(12)

pelajar, SLTP, SLTA, mahasiswa dan kalangan umum. Tentu saja hal itu sangat mempengaruhi perilaku pencarian informasi yang dilakukan pengguna untuk mendapatkan informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Layanan internet pada BPAD dirancang senyaman mungkin oleh pengelola. Ruangan ditata sedemikian rupa dan dilengkapi dengan AC sehingga pengguna seperti berada di lingkungan rumah. Tersedia 10 unit PC yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk mencari informasi. Tersedia juga fasilitas WiFi yang memungkinkan pengguna menggunakan notebook pribadi dan PC mulai pukul 08.00 Wib-16.30 Wib dan begitu juga dengan pengguna PC di ruang layanan internet tersebut. Kecepatan untuk mengakses internet untuk setiap PC 128 Mbps sedangkan untuk akses internet dengan menggunakan WiFi 54 Mbps. Pada ruangan tersebut juga terdapat sebuah cafe mini yang memungkinkan pengguna memesan makanan dan minuman kemudian menikmatinya sembari bermain internet. Terdapat 3 orang pustakawan yang bertugas pada layanan ini.

Pengguna layanan internet pada BPAD dikenakan biaya Rp.3000,-/jam sesuai dengan tarif yang dikeluarkan oleh Pemda Kota Medan. Tetapi pihak BPAD memberikan layanan gratis 1 jam pada pengguna, sehingga dengan membayar Rp.3000,- pengguna dapat memanfaatkan layanan internet selama 2 jam. Tersedia pula jasa print seharga Rp.500,- untuk setiap lembarnya.

Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik untuk: Perilaku Pencarian Informasi Pengguna Layanan Internet Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana perilaku pencarian informasi pada layanan internet BPAD ?

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi pada layanan internet BPAD.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi :


(13)

2. Peneliti, kiranya penelitian ini dapat membantu penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan layanan internet

3. Penulis, yaitu agar menambah pengetahuan penulis dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi khususnya dalam bidang layanan internet.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang perilaku informasi pengguna yang memanfaatkan layanan internet BPAD meliputi penggunaan internet, frekuensi penggunaan, kebutuhan pengguna dan pola pencarian informasi yang dilakukan pengguna dalam menemukan informasi.


(14)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1

Perpustakaan Umum

Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung kegiatan pendidikan. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum sangat penting perannya dalam mencerdaskan bangsa karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya sarana pendidikan yang dapat dijangkau oleh umum. Oleh karena itu “perpustakaan umum diibaratkan sebagai “Universitas Rakyat”’’ (Sutarno, 2006: 37).

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Ada 9 jenis perpustakan umum, salah satunya adalah perpustakaan umum provinsi yang penggunanya berasal dari berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang usia, adat istiadat, jenis kelamin, tingkat pendidikan maupun pekerjaan. Menurut Sjahrial-Pamuntjak dalam Gusti- Tiaman (2009: 16) :

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yamg menghimpun koleksi buku, bahan tercetak serta rekaman lain yang bergua bagi masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagi lembaga yang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan oleh pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi dengan cuma-cuma atau dengan membayar biaya sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut.

Menurut Unesco Public Library Manifesto dalam Sutarno (2006: 38) mendefinisikan perpustakaan umum sebagai berikut :

“The public library is the local centre of information, making all kinds of knowledge and information readily available to its users… The public library, the local gateway to knowledge, provide a basic condition for lifelong learning, independent decision-making and culture development of the individual and social groups.

“" Perpustakaan menjadi pusat informasi yang lokal, membuat bermacam-macam informasi dan pengetahuan siap tersedia ke para pemakai nya… perpustakaan umum, menjadi pintu gerbang yang lokal ke pengetahuan, menyediakan suatu kondisi dasar untuk pelajaran kekal, pengambilan keputusan dan kultur pengembangan mandiri kelompok sosial dan individu.”

Pengertian perpustakaan umum oleh Sulistyo-Basuki (1993: 46) “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”

Samosir (2004: 7 ) menyatakan bahwa :

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.


(15)

Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat-istiadat, umur, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum juga beraneka ragam bidang pokok maslah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas penulis mendefinisikan perp ustakaan umum sebagai sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dan

digunakan juga oleh masyarakat sebagai tempat pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dalam segala bidang. Perpustakaan umum berperan sebagai “surga pengetahuan” bagi masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh informasi apa saja di perpustakaan tanpa dibatasi oleh strata sosial, ras dan pekerjaan.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap organisasi yang berdiri pastinya memiliki tujuan tertentu. Begitu juga dengan Perpustakaan Umum. Seperti yang tertulis dalam Sulistyo-Basuki (1993: 46) Unesco mengeluarkan manifesto perpustakaan umum. Manifesto tersebut menyatakan bahwa ada 4 tujuan utama perpustakaan umum :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

masyarakat terutama informasi mengenai topik

3. Menyajikan informasi yang berguna bagi mereka dan sedang hangat dikalangan masyarakat

4. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai fungsi pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, ada kalanya harus melalui perpustakaan lain

5. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam Pedoman Perpustakaan Umum RI (1992: 2) tujuan dari Perpustakaan Umum adalah :


(16)

1. Untuk pendidikan masyarakat (sebagai sarana pendidikan non formal) dan membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraan

2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data sekunder serta pengetahuan ilmiah

3. Memberikan semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membantu dalam waktu senggang

4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membimbing semangat membangun dan semangat belajar masyarakat

5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pedoman kepada masyarakat dalam berbagai bidang

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan pengetahuan secara cuma-cuma bagi masyarakat. Menjadikan masyarakat sebagai masyarakat yang mengikuti perkembangan informasi sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif.

2.1.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum.

Perpustakaan umum bertugas memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat umum. Sutarno (2006: 37) menyatakan bahwa tugas dari sebuah perpustakaan umum adalah “memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan pustaka yang dimiliki”.

Perpustakaan Nasional RI (1992: 2) menyatakan tugas dari perpustakaan umum ialah : “mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat”.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan tugas dari sebuah perpustakaan umum adalah mengumpulkan, mengelola dan melayankan bahan pustaka yang berupa informasi kepada masyarakat sebagai sumber pengetahuan yang berguna dalam penelitian, pendidikan maupun sebagai wawasan yang dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Dalam Perpustakaan Nasional juga dijelaskan bahwa fungsi dari perpustakaan umum sebagai berikut :

1. Menyediakan bahan pendidikan (educating)

2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi ( informating)


(17)

4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahan – bahan rujukan bagi anggota masyarakat (referensi)

5. Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan oleh umum. (dokumentatif)

6. Menyediakan layanan penelitian (riset kualitatif dan kuantitatif )

Dalam Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan (Samosir,2004: 8) memaparkan bahwa fungsi dari perpustakaan umum adalah :

1. Pusat informasi : menyebarluaskan informasi kepada masyarakat selaku pemakai

2. Preservasi kebudayaan : menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembang kebudayaan yang masuk di masa yang akan datang

3. Pendidikan : mengembangkan dan menunjang pendidikan non formal di luar sekolah dan universitas sebagai pusat kebutuhan penelitian

4. Rekreasi : dengan bahan-bahan yang bersifat hiburan perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang 5. dan lain-lain.

Sedangkan menurut Hermawan dan Zen dalam Tiaman (2009: 19) fungsi dari perpustakaan umum adalah :

1. Khazanah penyimpanan karya manusia 2. Sumber informasi

3. Fungsi rekreasi 4. Fungsi pendidikan 5. Fungsi budaya 6. Fungsi penelitian

7. Fungsi pengambilan keputusan

Menurut Gobel dalam Tiaman (2009: 19) fungsi perpustakaan umum adalah “sumber informasi, sumber belajar, ilmu pengetahuan, seni budaya dan informasi”.

Dari beberapa pernyataan di atas maka penulis menyimpulkan yang menjadi fungsi perpustakaan umum adalah : menyediakan bahan pendidikan, membagikan pengetahuan bagi masyarakat, tempat melestarikan budaya masyarakat, sarana penelitian bagi masyarakat dan sebagai sarana rekreasi informasi bagi masyarakat.

2.1.4 Jenis Layanan Perpustakaan

Layanan dari sebuah perpustakaan menjadi daya tarik bagi orang yang akan mengunjungi perpustakaan tersebut. Dengan tersedianya layanan yang beraneka ragam maka pengguna akan semakin ramai mengunjungi perpustakaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka yang dapat dipenuhi dengan layanan yang tersedia di perpustakaan tersebut. Dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perguruan Tinggi


(18)

(1999: 31-34) dinyatakan bahwa layanan-layanan umum yang dimiliki perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Orientasi perpustakaan 2. Layanan sirkulasi 3. Layanan rujukan 4. Layanan majalah

5. Layanan pandang dengar 6. Jasa kesiagaan informasi

7. Penelusuran pustaka, layanan ini terbagi 2 yaitu: a. Layanan internet

b. Layanan Cd-Room 8. Layanan fotokopi

9. Layanan pinjam antar perpustakaan 10. Kerjasama silang layan

11. Pembuatan Indeks, Abstrak dan Bibliografi 12. Layanan terjemahan

13. Tandon Buku (books of reserve) 14. Penyewaan fasilitas

Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum dalam Uliartha ( 2009: 12) pelaksanaan layanan informasi kepada masyarakat meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun rencana operasional pelayanan informasi 2. Layanan sirkulasi

3. Layanan perpustakaan keliling 4. Layanan rujukan

5. Penelusuran literature

6. Layanan bahan pandang dengar 7. Menyediakan bahan perpustakaan 8. Bimbingan membaca

9. Bimbingan memakai bahan pustaka 10. Bercerita kepada anak – anak 11. Membina kelompok membaca 12. Menyebarluaskan informasi terbaru 13. Menyebarkan informasi terseleksi 14. Membuat analisis kepustakaan

15. Membuat statistik pelayanan informasi kepada masyarakat

Tidak semua perpustakaan memiliki layanan yang sama, layanan sebuah perpustakaan bergantung pada pengguna, ruangan, dan alokasi dana perpustakaan tersebut.

Seperti dalam penyelenggaraan layanan internet di perpustakaan dibutuhkan anggaran yang besar dalam memasang jaringan, pengadaan PC dan ruang tempat layanan tersebut. Selain itu harus diperhatikan pula pengguna perpustakaan tersebut, apabila penggunanya tidak optimal maka sisa dari anggaran untuk layanan ini di alokasikan kepada layanan lain yang mungkin digunakan secara lebih optimal oleh pengguna.


(19)

2.2 Perilaku Pencarian Informasi

2.2.1 Pengertian Perilaku Pencarian Informasi

Profesor Tom Wilson menjelaskan bahwa dalam kajian pemakai ada 3 istilah yang saling berhubungan hirarkis, istilah-istilah itu yaitu: information behavior, information seeking behavior dan information searching behavior. information behavior adalah istilah yang paling luas, disusul berikutnya oleh information seeking behavior dan yang terakhir information searching behavior. Sedangkan mengenai information seeking behavior, Wilson membatasinya sebagai upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu, dalam upaya ini seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi atau berbasis komputer (Wilson, 2006).

Adapun mengenai information searching behavior, istilah ini dikatakan lebih merujuk kepada perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku pencarian informasi yang ditunjukkan seseorang, ketika berinteraksi dengan sistem informasi (Wilson, 2006). Sesuai dengan uraian Wilson di atas, maka jelas batasan di antara apa yang dimaksud dengan information seeking behavior dengan information searching behavior. Mengenai information searching behavior akan lebih rinci dibahas dalam skripsi ini.

Menurut Krikelas dalam artikel Encang-Saepudin (2009) berjudul Perilaku Pencarian Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Bagian 2) menyatakan bahwa “perilaku pencarian informasi adalah kegiatan dalam menentukan dan mengidentifikasikan pesan untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dirasakan”

Masih di dalam Encang (2009) Drao menyatakan bahwa menyatakan “perilaku pencarian informasi merupakan aktivitas pengguna untuk mencari, mengumpulkan, dan memakai informasi yang mereka butuhkan”.

Dengan demikan perilaku pencarian informasi merupakan kegiatan mencari, mengumpulkan dan memakai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi mereka yang berkenaan dengan pekerjaan, tugas maupun kepentingan pribadi pengguna.

2.2.2 Model Perilaku Pencarian Informasi

Para peneliti perilaku pencarian informasi mengkaji tentang bagaimana pengguna melakukan pencarian informasi, mulai dari menganalisis sifat dan jenis informasi yang dibutuhkan, bagaimana cara informasi tersebut dipenuhi, hambatan-hambatannya sampai kepada hal yang mendorong upaya pencariannya (Wilson, 2003). Dalam semesta penelitian


(20)

information behaviour, Wilson menggambarkan kedudukan information seeking behaviour dengan gambar berikut:

Sumber : Wilson, T.D. 1999

Gambar 1. Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson

Information seeking behaviour diawali oleh suatu kebutuhan informasi tertentu (“need”). Untuk memenuhi kebutuhan itu, seorang pengguna dapat menggunakan satu atau lebih sistem informasi (demand on information system) atau bertanya pada orang lain yang memiliki informasi yang dicari (information exchange). Bila satu atau lebih sistem informasi berhasil memberikan informasi yang dibutuhkan, pengguna informasi melanjutkannya dengan menggunakan informasi tersebut (information use). Salah satu bentuk penggunaan informasi adalah dengan mentransfer informasi tersebut kepada orang lain (information transfer). Pada gilirannya, penggunaan informasi (information use), baik itu memuaskan atau tidak memuaskan pengguna informasi, menurut Wilson akan memicu kebutuhan (“need”) informasi lainnya. Kemudian prosesnya kembali terjadi dari awal lagi dan terus berulang-ulang.

Information user

Satisfaction or Non-satisfaction

Need

Information exchange

Information use Information

seeking behaviour

Demand on other information system Demand on

information system

Failure Other people Success

Information transfer


(21)

Browsing

Starting Chaining Differentiating Extracting Veryfing Ending

Monitoring Sumber : Wilson, T.D. 1999

Gambar 2. Model Perilaku Pencarian Informasi Elis

Ellis (1989) memperkenalkan 6 kelompok kegiatan dalam perilaku pencarian informasi. Enam kelompok kegiatan pencarian informasi itu adalah:

1. Starting

Kegiatan-kegiatan yang dikategorikan sebagai kelompok kegiatan starting adalah kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan seorang pengguna informasi saat pertama kali mencari tahu tentang suatu bahasan tertentu. Contohnya: melakukan overview terhadap literatur-literatur yang ada dalam suatu bidang baru tertentu atau mencari tahu orang-orang yang ahli dalam suatu bidang tertentu

2. Chaining

Sedang yang dimaksud dengan chaining menurut Ellis (1989) adalah “Following chains of citations or other forms of referential connections between material.” Mengikuti rangkaian kutipan-kutipan atau mengikuti rangkaian hubungan-hubungan referensial antar bahan informasi (literatur). Misalnya dengan menelusur daftar pustaka yang ada pada sebuah literatur guna mendapatkan sumber informasi yang lain yang membahas persoalan yang sama

3. Browsing

Ellis (1989) mengatakan bahwa browsing adalah“Semi-directed searching in an area of potential interest.” Pencarian semi terarah pada wilayah dari bahasan yang lebih spesifik yang diminati. Aktivitas yang termasuk dalam kelompok kegiatan ini adalah adalah seperti menelusur daftar isi sebuah jurnal atau menelusur jajaran buku dengan tema tertentu di rak buku perpustakaan 4. Differentiating

Kegiatan memilah dan memilih bahan sumber informasi berdasarkan derajat kepentingan dan ketepatan serta relevansinya dengan kebutuhan informasi, sehingga terpilih bahan sumber informasi yang paling tepat dan paling relevan 5. Monitoring

Aktivitas yang termasuk dalam kegiatan ini, dilakukan untuk menjaga agar pengguna informasi (yang melakukannya) tetap mendapatkan informasi paling mutakhir. Termasuk dalam kelompok kegiatan ini adalah membaca jurnal secara berkesinambungan atau dengan tetap bertukar informasi dengan rekan sejawat dalam keilmuan atau dengan bertukar informasi dengan pakar dalam bidang


(22)

Menururt Eliis (1989) yang dimaksud dengan extracting adalah “Systematically working though a particular source to identify material of interest”. Mengidentifikasi secara selektif bahan sumber informasi yang telah didapat untuk mendapatkan informasi yang diminati.

Model pencarian informasi menggambarkan bagaimana tindakan seseorang dalam mencari informasi dan tindakan apa yang akan dilakukan setelah berhasil mendapatkan sebuah informasi. Dalam model pencarian informasi di gambarkan apa dan bagaimana tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam menemukan sumber informasi dan informasi yang dibutuhkannya, menentukan informasi yang relevan kemudian membagikan informasi tersebut kepada orang lain.

2.2.3 Kebutuhan Informasi

Seseorang yang melakukan pencarian informasi tentunya dituntut oleh rasa keingintahuan dan ketidakpastian terhadap sesuatu yang sedang terjadi. Oleh sebab itu mereka membutuhkan informasi yang dapat menjawab semua pertanyaan mereka.

Pada Wikipedia dinyatakan bahwa :

Information need is an individual or group's desire to locate and obtai to satisfy a conscious or unconscious ‘information need’ are inseparable interconnection. Needs and interests call forth information.

Artinya : kebutuhan informasi merupakan keinginan yang muncul pada diri seseorang atau kelompok secara sadar atau tidak sadar untuk memenuhi kebutuhannya. Kata “kebutuhan” dan kata “informasi” pada kebutuhan informasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebutuhan dan keinginan menimbulkan informasi.

“kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang. Maka kebutuhan informasi adalah informasi yang harus dimiliki oleh seseorang”. Ishak (2006: 91)

Belkin dalam Ishak (2006: 91) memberikan batasan dalam kebutuhan informasi yaitu “when a person recognize something wrong in his or her stage of knowledge or wishes to resolve the anomally “ artinya kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang merasakan sesuatu yang salah dengan pengetahuannya dan mencoba untuk memperbaikinya.

Dari ketiga pernyataan di atas terlihat bahwa kebutuhan informasi disebabkan oleh adanya keinginan untuk mendapatkan sebuah kepastian terhadap satu situasi yang dianggap membingungkan. Informasi sebagai jawaban atas ketidakpastian tersebut.


(23)

“… they have costumer needs that are changing all the time. Understand how these needs are changing is obviously an essensials element when designing the future service”. Artinya : kebutuhan informasi pengguna berubah setiap saat, untuk memahami bagaimana hal ini bisa terjadi hal yang penting untuk merancang pelayanan di masa yang akan datang.

Bagi sebuah pusat informasi seperti perpustakaan sangatlah penting untuk mengetahui perkembangan informasi yang terjadi sehingga dapat menangani kebutuhan informasi pengguna. Merancang sebuah sistem pelayanan informasi yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pengguna kedepannya.

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, lingkungan, peran sosial dan kebutuhan dari diri orang tersebut. Wilson (1981) menguraikan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi dalam gambar berikut :

LILlihjfsflklk

Gambar 1. Factor yang mempengaruhi kebutuha LINGKUNGAN

Lingkungan Kerja

Lingkungan Sosial-budaya Lingkungan politik-ekonomi Lingkungan fisik

PERAN SOSIAL

Peran kerja Peran kinerja

INDIVIDU Kebutuhan psikologis Kebutuhan Afektif Kebutuhan Kognitif


(24)

Sumber : Ishak, 2006

Gambar 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Pada gambar di atas terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu :

1. Kebutuhan individu

Yaitu kebutuhan yang timbul dari dalam diri seseorang. Seperti kebutuhan psikologis, kebutuhan afektif dan kebutuhan kognitif. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan informasi seseorang

2. Peran sosial

Peran sosial meliputi peran kerja dan peran kinerja seseorang. Dimana pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kebutuhan informasinya untuk menunjang peningkatan kinerja orang tersebut

3. Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi : lingkungan kerja, lingkungan sosial-budaya, lingkungan ekonomi dan lingkungan fisik. Keempatnya memiliki pengaruh terhadap peran social maupun individu, hal inilah yang menyebabkan pengaruh bertingkat dalam kebutuhan informasi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nicholas dalam ishak (2006:93). Nicholas menyatakan ada 5 faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi seseorang yaitu :

1. Jenis pekerjaan

2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi 3. Waktu

4. Akses

5. Sumber daya elektronik yang digunakan

Dari pendapat di atas tampak jelas bahwa kebutuhan informasi dari seseorang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungan dan kegiatan yang dilakukan oleh orang tersebut. Kebutuhan informasi setiap orang berbeda tergantung kepada pekerjaan apa yang dia lakukan dan tempat seseorang berada. Sedangkan untuk efisiensi dan efektifitasnya informasi yang diperoleh dipengaruhi oleh waktu penemuan informasi tersebut, kecepatan akses terhadap informasi tersebut dan sumber informasi tersebut. Semua itu sangatlah mempengaruhi kebutuhan informasi seseorang.


(25)

2.2.5 Karakteristik Kebutuhan Informasi

Untuk melihat wujud dari sebuah kebutuhan informasi dapat dilihat melalui beberapa kriteria. Seperti yang dinyatakan Nicholas dalam Ishak (2006: 94-95) terdapat sebelas karakteristik kebutuhan informasi, yaitu :

a. Pokok Masalah ( Subject)

Subjek merupakan karakteristik yang paling tampak jelas dalam kebutuhan informasi. Dalam subjek terdapat tiga aspek yang harus dipertimbangakan dalam subjek yaitu, banyak pokok masalah dalam informasi tersebut, kedalaman pokok masalah dan penentuan pokok masalah dalam menentukan subjek

b. Fungsi (Function)

Setiap pemakai informasi memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam memanfaatkan informasi, tergantung pada kegiatan dan hasil kegiatan dari pemakai informasi. Pada dasarnya pemakai membutuhkan informasi untuk memenuhi lima fungsi pokok, yaitu : 1) fungsi temuan, 2) fungsi aktualisasi informasi, 3) fungsi penelitian, 4) fungsi penyegaran, 5) fungsi pendorong

c. Sifat (Nature)

Menunjuk kepada ciri esensial yang ada pada suatu informasi, seperti : berubah pada periode tertentu, atau informasi tersebut berbeda dari satu orang ke orang lain

d. Tingkat Intelektual (Intelectual level)

Informasi baru dapat dipahami secara efektif oleh pemakai apabila memiliki persyaratan keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu e. Titik pandang (View Point)

Informasi dalam ilmu sosial sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu. Untuk memudahkan titik pandang tersebut maka dibuat kategori berdasarkan pada pemikiran, orientasi politik, pendekatan positif-negative dan orientasi disiplin ilmu

f. Kuantitas (Quantity)

Pemakaian informasi membutuhkan jumlah atau kualitas yang berbeda- beda dalam memenuhi keperluan tugas pekerjaan atau dalam memecahkan suatu permasalahan jumlah informasi yang dibutuhkan sangat tergantung pada sifat individu pemakai. Pemakai dianggap mampu menentukan batasan kebutuhan informasi masing-masing

g. Kualitas (Quality)

Kualitas kebutuhan informasi sangat tergantung pada sifat individu pemakai informasi. Sehingga keputusan pengguna informasi berdasarkan pada kualitas ini bersifat pribadi. Diperlukan pemahaman yang sangat mendalam untuk menentukan informasi dengan kualitas yang tepat

h. Batas Waktu Informasi (Date)

Untuk memahami kebutuhan informasi pada pemakai berdasarkan karakteristik batas waktu informasi ada dua pertanyaan yang harus diajukan. Pertanyaan tersebut adalah : 1) berapa banyak informasi masa lampau yang dibutuhkan?, 2) seberapa banyak informasi baru yang diperoleh ?. Yang menjadi pertimbangan utama ialah berapa lama umur informasi dalam simpanan berkas yang ada. Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki unsur penyimpanan berkas informasi yang berbeda


(26)

i. Kecepatan Pengiriman (Speed of Delivery)

Informasi diupyakan secepatnya sampai kepada pengguna, dan diharapkan tidak terhenti dalam masa transit atau penyebarannya, sehingga kualitas informasi dapat dijaga. Hal ini berarti informasi yang tiba jangan sampai tidak up-to-date

j. Tempat Asal Publikasi ( Place)

Bagi pemakai informasi, tempat asal publikasi bisa menjadi masalah. Masalah tersebut adalah ; 1) pokok masalah dalam publikasi, 2) posisi pengguna dan 3) kelancaran bahasa

k. Pemrosesan dan Pengemasan (Processing and Packing)

Pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau bentuk fisik informasi tersebut.

Untuk mengetahui wujud kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, dalam penelitian ini hanya akan memfokuskan pada tiga kriteria saja yaitu : subjek, fungsi atau manfaat, dan format yang dibutuhkan.

2.3 Sumber Daya Informasi Internet

2.3.1 Jenis Sumber Daya Informasi di Internet

Internet sebagai sumber informasi merupakan hal yang kini banyak diminati oleh pemburu informasi dalam menemukan informasi secara cepat dan aktual. Hal ini dikarenakan informasi yang tersedia di internet dapat diakses dengan mudah oleh pengguna, informasi juga dapat dipilih berdasarkan kebutuhan pengguna. Tidak hanya sebatas informasi, internet juga menjadi media komunikasi dalam berbagi informasi. Tersedia fasilitas-fasilitas yang berguna sebagai sumber infomasi di internet. Fasilitas tersebut memberikan berbagai kemudahan kepada pengguna ketika mencari informasi.

Dengan menggunakan internet kita dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang berguna sebagai sumber informasi dan sarana komunikasi. Fasilitas tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. WWW ( World Wide Web )

WWW sering disingkat dengan web merupakan suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI.) WWW sering dianggap sama seperti internet padahal web merupakan bagian dari internet. Web adalah sebuah system informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Web dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. Browser yang paling sering digunakan diantaranya ; Mozila Firefox, Internet Explorer dan Opera. 2. Elekrtonik Mail/e-mail

Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai surat elektronik. Sarana ini memungkinkan pengguna dapat saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet.


(27)

3. File Transfer Protocol ( FTP)

Merupakan sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengirim (upload) maupun mengunduh (download) sebuah informasi ke komputernya dari komputer lain yang terhubung dalam satu jaringan internet.

4. Internet Chat Relay (IRC)

Atau biasa dikenal dengan Chat. IRC merupakan fasilitas untuk berkomunikasi langsung dengan menggunakan keyboard. IRC sering digunakan sebagai sarana teleconference.

5. Mailing list

Lebih dikenal dengan Milis merupakan fasilitas yang diciptakan sebagai sarana diskusi interaktif. (Pawirosumarto, 2008: 232-234)

2.3.2 Penelusuran Informasi di Internet

Internet menyediakan berbagi fasilitas yang dapat digunakan pengguna dalam mendapatkan informasi. Fasilitas yang paling sering digunakan pengguna dalam mencari informasi adalah www. Dengan fasilitas www, pengguna dapat mengunjungi situs yang berisi informasi dalam berbagai bentuk seperti ; teks, gambar, bunyi, music, animasi dan video.

Pencarian informasi pada www sering disebut dengan surfing the net. Informasi yang tersedia untuk setiap site www tentunya berbeda. Terdapat site yang khusus membahas musik, komputer, perpustakaan dan lembaga penyedia site tersebut.

Di internet terdapat search engine yang memungkinkan kita untuk dapat melakukan pencarian informasi. Search engine disebut juga sebagai mesin pencari. Dengan menggunakan search engine kita dapat menemukan informasi apa saja yang berasal dari berbagai site yang telah mereka kumpulkan dalam database mereka. Umumnya search engine yang paling banyak digunakan oleh pencari informasi adalah Google dan Yahoo.

2.3.3 Pola Penelusuran Informasi di Internet

Penelusuran informasi di internet biasanya dilakukan pada search engine, database online, jurnal elektronik, reference online. Menurut Hasugian (2008: 14-15), terdapat lima komponen dalam penelusuran online yaitu : pengguna, query, dokumen elektronik, indeks dokumen dan fungsi pencocokan seperti machine matcher.

a. Pengguna

Pengguna adalah mereka yang melakukan pencarian penelusuran/pecarian informasi pada sebuah sistem informasi (end user). Sedangkan mereka yang menggunakan sistem tetapi bukan untuk kepentingan pencarian/penelusuran informasi disebut sebagai pengguna sistem (operator sistem, administrator sistem dsb). Pengguna sistem dapaat dikategorikan menjadi pengguna pemula (novice) dan pengguna terampil (expert)


(28)

b. Query

Query adalah istilah (terms) yang dirumuskan oleh pengguna dan selanjutnya di input ke dalam sistem untuk mendapatkan dokumen yang diinginkan. Pengguna mencari informasi dari dan ke dalam database atau ke situs web di internet adalah dengan merumuskan query. Relevan tidaknya dokumen yang diperoleh dari penelusuran ditentukan oleh query

c. Dokumen elektronik (e-document)

Dokumen elektronik dapat berupa elektronik book book), elektronik jurnal (e-journal). Selain itu yang tergolong sebagai dokumen elektronik adalah kamus elektronik, ensiklopedi elektronik dsb

d. Indeks Dokumen

Indeks dokumen adalah istilah (terms) yang dijadikan sebagai representasi atau wakil dokumen. Indeks dokumen ini dapat berupa kata atau istilah yang menjadi subjek dokumen dan dapat juga berupa kata yang menjadi wakil judul atau pengarang. Indeks dokumen bisa juga istilah yang berupa kosa kata terkendali (controlled vocabularies) dan kosa kata tidak terkendali (uncontrolled vocabularie), kecuali stopword (kata tidak terindeks) seperti : dan, yang, karena, oleh, that, why, and dan lain sebagainya

e. Pencocokan (machine matcher)

Yang dikatakan sebagai machine matcher disini adalah komputer. Kegiatan pencocokan disini adalah dengan mencocokan istilah penelusuran (query) dengan indeks dokumen.

Dalam melakukan penelusuran informasi maka yang perlu diperhatikan adalah query, apabila kita menggunakan query yang tepat maka informasi yang didapatkan akan relevan dengan kebutuhan kita. Selain itu infrastruktur informasi juga menjadi hal utama dalam keberhasilan penelusuran. Infrastruktur yang dimaksud adalah ; komputer server, computer personal (PC), jaringan internet yang terhubung dengan salah satu provider seperti speedy dll dan koneksi kepada vendor penyedia dokumen elektronik.

2.3.4 Strategi Pencarian Informasi di Internet

Startegi pencarian informasi merupakan teknik yang digunakan oleh pengguna dalam mencari informasi di internet. Hasugian (2006: 4) mengatakan bahwa “strategi penelusuran adalah: suatu proses untuk bisa mendapatkan dokumen yang benar-benar relevan dengan kebutuhan informasi pengguna”. Sedangkan menurut Rowley dalam Hasugian (2006: 4) bahwa:

“strategi pencarian merupakan himpunan keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam proses pencarian, dengan tujuan untuk menemukan sejumlah cantuman yang relevan, menghindari ditemukannya dokumen yang tidak relevan, menghindari jumlah cantuman yang terlalu banyak, dan juga menghindari ditemukannya cantuman sama sekali”

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi penelusuran merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sebuah informasi yang benar-benar


(29)

relevan dengan kebutuhannya. Dimana dalam strategi penelusuran ditentukan batasan-batasan yang sesuai dengan informasi sehingga menghasilkan informasi yang sesuai dengan kriteria kebutuhan pengguna tersebut.

Strategi penelusuran yang sering digunakan oleh pengguna dalam mencari informasi adalah Operator boolean yaitu AND, OR dan NOT. Menurut Hasibuan dalam Hasugian (2006: 4). Operator boolean berperan sebagai penunjuk konsep dari apa yang hendak di tanyakan oleh pemakai terhadap sistem temu kembali informasi”.

Strategi penggunaan operator boolean “AND” digunakan untuk mendapatkan dua subjek yang sama dalam satu dokumen. Misalnya dokumen dengan subjek A AND B. Sedangkan operator boolean “OR” digunakan untuk melakukan pencarian dengan hasil subjek yang lebih luas. Misalnya pencarian dokumen A OR B, maka subjek yang dihasilkan hanya salah satunya saja dengan cakupan subjek yang lebih luas. Sementara operator boolean “NOT” digunakan untuk menentukan satu subjek pencarian, misalnya subjek A NOT B maka hasil pencarian akan menghasilkan salah satu subjek saja A atau B.

Selain operator boolean pencarian informasi di internet juga bisa dilakukan dengan menggunakan istilah. Istilah yang digunakan merupakan hasil analisis dari sebuah pertanyaan yang merupakan topik dari sebuah permasalahan yang akan di cari di internet.

Selain kedua strategi pencarian tersebut, terdapat strategi pencarian yang menggunakan karakter matematika yaitu : (+), (-), (“”). Namun tidak semua Search engine mengenal tanda tersebut sebagai strategi pencarian. Karakter (+) hampir sama penggunaannya dengan operator boolean AND. Yaitu mencari dua atau lebih subjek yang berbeda dalam satu dokumen. Sementara karakter (-) digunakan untuk mengurangi atau membatasi satu subjek dalam sebuah dokumen dengan subjek yang luas. Sedangkan karakter (“”) digunakan untuk mengikat dua subjek dalam satu dokumen tanpa terpisah (Oasisnet: 2007)

Disamping itu, para pengguna juga terbantu pada saat melakukan pencarian di search engine. Seperti pada search engine google, terdapat penelusuran lebih dalam (advance search), dimana di dalamya ditentukan format informasi yang dibutuhkan seperti pdf, ppt, word, jpg dll. Pengguna dapat menentukan batas waktu informasi yang dibutuhkan, jumlah tampilan yang diinginkan dan lain sebagainya.


(30)

2.4 Internet dan Layanan Perpustakaan

Kehadiran internet di perpustakaan sangatlah membantu tugas sebuah perpustakaan dalam menyediakan informasi bagi para penggunanya. Internet merupakan sumber informasi yang tepat untuk mendapatkan informasi terbaru yang masih hangat kemudian disajikan kepada pengguna. Dengan kehadiran internet pihak perpustakaan tidak perlu merasa khawatir tertinggal informasi karena informasi yang ada di internet akan diperbaharui secara otomatis tanpa harus khawatir dengan masalah pembiayaan dan ruang tempat informasi tersebut.

Internet pada perpustakaan membawa perubahan yang mendasar dalam pelayanan informasi. Seperti yang dinyatakan Zainuddin (2006: 40) :

Dengan kehadiran internet konsep pelayanan perpustakaan yang secara konvensional menekankan penyediaan akses ke informasi kini berubah kearah konsep tanpa harus memilikinya. Peran perpustakan tradisional hanya memberi layanan peminjaman koleksi kepada pengguna, akan berubah menjadi penyedia hubungan antara pengguna dengan berbagi bentuk informasi di mana pun di seluruh dunia.

Perpustakaan sebagai sarana pencarian, penyimpanan, dan sarana temu balik informasi pada hakikatnya tidak akan mati selama ia dikelola dengan profesional. Tidak berbeda jauh dengan internet, bahkan menyerupai, perpustakaan dan internet mempunyai fungsi yang sama berkenaan dengan informasi. Internet adalah perpustakaan maya. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi kalangan akademisi setelah perpustakaan konvensional di lembaga pendidikan tinggi. (klik-galamedia, 2010) Perpustakaan kini tidak harus menyimpan sumber informasi bagi para pengguna kemudian melayankannya. Dengan adanya internet perpustakaan cukup menjadi media yang menghubungkan pengguna dengan sumber informasi yang ada di seluruh dunia. Perpustakaan menyediakan berbagai sambungan ke sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam segala subjek dan bidang.


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Arikunto (2002: 57) menyatakan bahwa “ penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status sebuah gejala yaitu, keadaan gejala yang ada pada saat penelitian itu berjalan”.

Pada penelitian ini penulis memaparkan gambaran dari seluruh data yang didapat di lapangan penelitian secara apa adanya kemudian menghubungkannya dengan pendapat-pendapat para ahli.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada layanan internet Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Brigjen Katamso no.45 K Medan

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Merupakan sekumpulan orang-orang maupun benda-benda yang dijadikan sebagai objek penelitian. Arikunto (2006: 130) “Populasi adalah sekumpulan objek dari penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung layanan internet BPAD. Berdasarkan data statistik BPAD jumlah pengunjung layanan internet BPAD periode Februari 2009 sampai Februari 2010 adalah sebanyak 5.856 orang. Yang terdiri dari kalangan pelajar SMP, SMA, mahasiswa juga kalangan umum.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dijadikan wakil untuk penelitian. Menurut Arikunto (2006: 131) “ sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Dengan jumlah populasi 5.856 maka untuk mendapatkan sampel pada penelitian penulis menggunakan rumus slovin.

Rumus Slovin:

N n = ——— 1 + Ne²


(32)

Keterangan;

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditololerir, 10%. (Sugiana, 2008: 1)

Maka :

Untuk penentuan sampel, penulis memilih teknik purposive sampel, yaitu memilih pengguna yang hanya menggunakan internet pada layanan internet BPAD. Menurut Arikunto (2006: 139-140) purposive sample adalah “sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengguna yang akan dijadikan sampel adalah:

1.Sudah pernah menggunakan internet pada layanan internet BPAD 2. Pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat umum

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data sewaktu penelitian dilakukan. Kuesioner merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Menurut Sugiono ( 2008: 199 ) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini pengguna memberikan penjelasan kepada setiap responden


(33)

sewaktu mengisi kuesioner. Hal ini bertujuan agar pengguna mengerti setiap butir pertanyaan dalam kuesioner, dan dapat bertanya kepada peneliti apabila kurang memahami butir pertanyaan dalam kuesioner.

3.4.1 Defenisi Operasional Variabel

Dari tinjauan teoritis yang dikemukakan, maka kis-kisi dari kuesioner penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel defenisi operasional variabel

Variabel Indikator No item Jumlah

item Perilaku

Pencarian Informasi

1. Fasilitas

internet pada BPAD

2. Frekuensi penggunaan layanan internet 3. Tujuan

penggunaan layanan internet 4. Sumber

informasi internet

5. Pola pencarian informasi

6. Strategi pencarian informasi 7. Pemenuhan

kebutuhan informasi 1,2 3,4 5,6, 7,8 9, 10 11,12,13 14,15 2 2 2 2 2 3 2


(34)

3.6 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner maupun wawancara.

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi literature.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, yaitu dengan melakukan peninjauan awal pada layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap pengguna layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara

3. Kuesioner, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kepada responden.

4. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data ilmiah yang berasal dari buku, jurnal, artikel dan sumber informasi lainnya.

3.7 Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner selanjutnya di analisis dengan metode deskriptif dengan cara penyusutan dan pengelompokan data dan kemudian dilakukan analisis. Untuk menafsirkan jawaban yang diberikan responden maka digunakan rumus :

Keterangan : P = populasi F = frekuensi

n = jumlah responden ( Supardi, 1979 :52 )

Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data, seperti yang diungkapkan Supardi ( 1979 :20 ) yaitu seperti berikut :


(35)

1 % - 25 % : sebagian kecil 26 % - 49 % : hampir setengahnya 50 % : setengahnya

51 % - 75 % : sebagian besarnya 76 % - 99 % ; pada umumnya 100 % : seluruhnya


(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden

Layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara memiliki pengguna yang beragam. Untuk melihat pengguna yang dijadikan responden maka dapat dilihat melalui tabel berikut ;

Tabel 2: Gambaran Umum Responden

Sub kelompok Jumlah Persentase

SMP 6 6,12%

SMU 25 25,51%

Mahasiswa 45 45,91%

Umum 22 22,41%

Jumlah 98 100%

Setelah dilakukan pembagian kuesioner terhadap pengguna telah ditentukan sebagai responden maka didapat responden yang berasal dari kalangan SMP sebanyak 6 orang, kalangan SMU sebanyak 25 orang, kalangan mahasiswa sebanyak 45 orng dan kalangan umum sebanyak 22 orang. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak berasal dari kalangan mahasiswa dengan jumlah presentasi 45,91 %. Berdasarkan data yang diperoleh pengunjung BPAD sebagian besar adalah perempuan. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tiaman Gusti (2004) didapatkan data bahwa pengunjung terbanyak pada layanan internet BPAD adalah siswa SMU sebanyak 44,48 %.

Terdapat pergeseran pengunjung pada layanan internet BPAD, tahun sebelumnya pengunjung layanan internet BPAD banyak berasal dari kalangan SMU, sedangkan dari penelitian yang dilakukan saat ini, hampir setengah dari pengunjung layanan internet BPAD berasal dari kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan adanya fasilitas WiFi yang disediakan pada layanan internet BPAD sehingga memungkinkan mahasiswa menggunakan notebook pribadi dalam memanfaatkan layanan internet BPAD.


(37)

4.2 Perilaku Pencarian Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi 4.2.1 Fasilitias Layanan BPAD

Untuk melihat penilaian responden terhadap fasilitas layanan internet pada BPAD dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 3: Fasilitas Layanan Internet NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Menurut Anda,

bagaimana fasilitas layanan internet yang

tersedia pada Perpustakaan BPAD?

a Sangat memadai 38 38,87

b Memadai 57 56,16

c Kurang memadai 3 3.06 d Tidak memadai 0 0

Jumlah 98 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahuai bahwa jawaban responden terhadap fasilitas layanan internet yang ada pada BPAD dianggap telah memadai bagi pengguna layanan tersebut. Sebanyak 57 dari 98 yaitu sekitar 56,16 % responden menjawab bahwa fasilitas yang diberikan oleh layanan internet BPAD kepada pengguna memadai (b). Bahkan sekitar 38,87 % menjawab bahwa fasilitas layanan internet BPAD adalah sangat memadai (a). Hanya 3,06 % yang menjawab kurang memadai (c). Dan tidak ada jawaban yang mengidentifikasikan bahwa fasilitas dari layanan internet BPAD tidak memadai (d).

Tabel 4: Biaya yang Dikenakan dalam Memanfaatkan Layanan Internet BPAD

NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden


(38)

1 Menurut Anda, biaya yang dikenakan untuk menggunakan layanan internet di BPAD sudah sesuai ? ( Biaya yang dikenakan untuk pengguna PC sebesar Rp. 3000.,/ 2 jam)

a Sangat sesuai 20 20,40 b Sesuai 63 64,88 c Kurang sesuai 11 11,22 d Tidak sesuai 4 4,08

Jumlah 98 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat penilaian pengguna terhadap biaya yang dikenakan bagi pengguna PC di layanan internet BPAD dianggap sesuai oleh pengguna. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang menunjukan jawaban sesuai (b) mencapai 64,88 %. Kemudian pengguna yang menjawab biaya yang dikenakan sangat sesuai (a) mencapai 20,40 %. Sedangkan pengguna yang menjawab bahwa biaya yang dikenakan untuk pengguna PC pada BPAD kurang sesuai (c) sebanyak 11,22 % dan untuk pengguna yang menganggap tidak sesuai (d) hanya berkisar 4,08 %.

Dari penelitian sebelumnya mengenai pemanfaatan internet pada BPAD mengenai fasilitas yang ada pada layanan internet BPAD. Fasilitas yang terdapat pada layanan internet BPAD masih sangat memadai bagi pengguna, juga biaya yang dikenakan pada pengguna masih dianggap sesuai. Belum ada perubahan yang signifikan terhadap fasilitas layanan internet BPAD. Fasilitanya masih dianggap “memadai” dan “sesuai” oleh pengguna.

4.2.2 Frekuensi Penggunaan Layanan Internet BPAD

Untuk mengetahui informasi mengenai frekuensi penggunaan layanan internet pada BPAD dalam jangka waktu 1 minggu serta lama waktu pemakaiannya dapat dilihat melalui tabel 5 dan tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 5: Frekuensi Kunjungan ke Layanan Internet dalam 1 Minggu NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Dalam satu minggu, berapa kali Anda biasanya datang


(39)

untuk menggunakan fasilitas layanan internet di BPAD ?

b 2 sampai 3 kali 23 23,46 c 3 sampai 4 kali 15 15,30 d 1 sampai 2 kali 45 45,91

Jumlah 98 100 %

Tabel frekuensi kunjungan di atas menunjukkan bahwa terdapat 45,91 % pengunjung yang datang untuk memanfaatkan layanan internet BPAD sebanyak 1 sampai 2 kali dalam jangka waktu satu minggu. Kemudian untuk pengunjung yang lebih dari 2 sampai 3 kali datang untuk menggunakan fasilitas layanan internet pada BPAD sebanyak 23,46 %. Sedangkan pengunjung yang datang 3 sampai 4 kali dan lebih dari 4 kali dalam satu minggu hanya mencapai angka 15,30 %.

Hampir setengah dari pengguna layanan internet BPAD datang sebanyak 1 sampai 2 kali setiap minggunya. Hal ini disebabkan karena semakin banyak terdapat warung-warung internet dan penyedia fasilitas wifi yang letaknya berdekatan dengan lokasi pengguna. Sehingga lebih cepat dalam mengakses dan mendapatkan informasi.

Tabel 6: Lama Penggunaan Layanan Internet NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

2 Berapa lama waktu yang biasa Anda gunakan ketika menggunakan fasilitas internet pada layanan internet ?

a Lebih dari 6 jam 5 5,10

b 4 jam 8 8,16

c 2 sampai 4 jam 54 55,10

d 2 jam 31 31,63


(40)

Tabel di atas mendeskripsikan mengenai lama waktu yang digunakan oleh responden dalam menggunakan fasilitas internet di layanan internet BPAD. Sekitar 5,10 % responden menjawab menggunakan fasilitas internet selama lebih dari 6 jam (a). kemudian 8,16 % responden menjawab menggunakan fasilitas layanan internet selama 4 jam (b). Kemudian lebih dari setengah responden 55,10 % menjawab menggunakan fasilitas internet selama 2 sampai 4 jam. Selebihnya 31,63 % responden menjawab menggunakan fasilitas Internet selama 2 jam (d).

Dari data tersebut di dapat jawaban bahwa pengguna yang datang untuk memanfaatkan layanan internet pada BPAD menggunakan fasilitas internet selama 2 sampai 4 jam dalam sekali kunjungan. Hal ini dipengaruhi oleh pihak layanan internet BPAD memberikan gratis 1 jam setelah pemakaian selama 1 jam. Sehingga pengguna cukup membayar Rp. 3000,- untuk memanfaatkan fasilitas internet selama 2 jam. Sedangkan untuk pengguna yang menggunakan notebook tidak perlu membayar sama sekali.

4.2.3 Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet BPAD

Penjelasan mengenai apa yang menjadi tujuan dan alasan pengguna dalam memanfaatkan layanan internet pada BPAD dapat dilhat berdasarkan tabel 7 dan 8 berikut:

Tabel 7: Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Apa yang menjadi tujuan

Anda dalam memanfaatkan layanan

internet BPAD adalah :

a Menunjang kegiatan penelitian

11 11,22

b Memenuhi tugas / kegiatan sekolah / perkuliahan

55 56,12

c Memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang pekerjaan

31 31,63

d dan lain –lain 19 19,38


(41)

Tabel di atas menunjukkan tujuan pengguna dalam memanfaatkan layanan internet pada BPAD. Tabel tersebut menunjukkan bahwa 11,22 % responden menggunakan layanan internet adalah untuk menunjang kegiatan penelitian (a). jawaban terbesar dari tujuan responden memanfaatkan layanan internet adalah untuk memenuhi tugas/kegiatan sekolah dan perkuliahan (b) yaitu 56,12 %. Responden yang datang dan memanfaatkan fasilitas internet untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang pekerjaan (c) berjumlah 31,63 %. Sekitar 19,38 % responden memberikan jawaban yang berbeda untuk tujuan mereka dalam memanfaatkan fasilitas layanan internet BPAD yaitu untuk bermain game, facebook, dan mailing list.

Tujuan utama pengguna memanfaatkan fasilitas internet adalah untuk menunjang kegiatan/tugas sekolah dan perkuliahan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pengunjung layanan internet pada BPAD berasal dari kalangan pelajar SMU dan mahasiswa.

Tabel 8 Alasan Pemanfaatan Layanan Internet NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

2 Apa yang menjadi alasan Anda menggunakan layanan internet pada BPAD ?

a Lebih cepat dalam mendapatkan

informasi

38 38,77

b Informasi yang di dapat lebih up to date dan beragam

21 21,42

c Lebih mudah

mendapatkan informasi

33 33,67

d dan lain –lain 27 27,55

Jumlah 98 100 %

Dari tabel tersebut dapat dilihat alasan pengguna menggunakan layanan internet pada BPAD. 38,77 % menjawab dengan menggunakan fasilitas internet maka akan lebih cepat dalam mendapatkan informasi (a). 21,42 % menjawab dengan menggunakan fasilitas internet


(42)

maka informasi yang di dapatkan lebih up to date dan beragam (b). Jawaban terbanyak yang menjadi alasan responden menggunakan fasilitas internet adalah lebih mudah dalam mendapatkan informasi (c) 33,67 %. Selain itu muncul jawaban sebesar 27,55 % tentang alasan responden dalam meggunakan fasilitas internet yaitu : karena tempatnya yang nyaman, lokasi yang strategis, murah, WiFi gratis dan pengguna dapat juga melakukan peminjaman koleksi tercetak.

Yang menjadi alasan utama pengguna untuk datang dan menggunakan fasilitas pada layanan internet BPAD adalah karena dengan menggunakan internet menjadi lebih mudah menemukan informasi. Dibandingkan harus melakukan pencarian ke rak yang juga memakan waktu yang lama. Juga resiko ketidaktersediaan informasi. Maka internet dianggap sebagai tempat yang mudah untuk menemukan informasi.

4.2.4 Sumber Informasi Internet

Terdapat begitu banyak sumber informasi yang terdapat di internet. Untuk melihat sumber informasi yang digunakan oleh pengguna ketika memanfaatkan layanan internet pada BPAD dapat dilihat melalui tabel 9 berikut. Kemudian untuk melihat dari sumber informasi mana yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasinya dapat dilihat melalui tabel 10.

Tabel 9: Sumber Informasi Internet NO

Pertanyaan Pilihan jawaban

Jawaban responden

F %

1 Apakah sumber informasi yang Anda dapatkan dari internet?

a e-journal 21 21,42 b artikel 60 61,22 c e-book 18 18,36 d dan lain –lain 10 10,20

Jumlah 98 100 %

Tabel 9 menguraikan sumber informasi mana yang digunakan responden dalam mendapatkan informasi. Dari data tabel tersebut terlihat bahwa 21,42 % memanfaatkan E-journal (a) sebagai sumber informasi mereka. Kemudian 61,22 % responden menggunakan


(43)

artikel (b) sebagai sumber informasi. Terdapat juga responden yang menggunakan e-book sebagai sumber informasiya. Disamping ketiga jawaban tersebut, terdapat 10,20 % jawaban menyatakan sumber informasi lain yaitu : jejaring sosial dan situs- situs lowongan pekerjaan (d).

Dapat dilihat bahwa sumber informasi utama yang digunakan adalah artikel. Sedangkan penguna e-book dan e-journal masih sedikit. Hal ini dikarenakan pengguna belum mengetahui cara mendapatkan e-book dan e-journal. Pengguna merasa lebih mudah dalam mendapatkan artikel sebagai sumber informasi.

Table 10: Search Engine yang Dimanfaatkan Pengguna NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Dalam menelusur informasi, search engine apa yang biasa Anda gunakan :

a google 88 89,79

b yahoo 19 19,38

c altavista 1 1,02 d dan lain –lain 5 5,10

Jumlah 98 100 %

Tabel tersebut menunjukan search engine yang biasa digunakan oleh responden untuk mendapatkan sumber informasi. Hampir keseluruhan responden menjawab google (a) sebagai search engine yang digunakan dalam menelusur informasi 89.79 %. Sebanyak 19,38 % menjawab yahoo (b) sebagai search engine untuk menelusur informasi. Tidak banyak pengguna yang mengenal altavista (c) sebagai search engine sehingga hanya 1,02 % yang menjawabnya sebagai sumber untuk menelusur informasi. Jawaban yang berkisar 5,10 % berasal dari jawaban lain (d) yang mengatakan mereka menggunakan wikipedia sebagai sumber untuk menelusur informasi.

Dengan demikian search engine yang umumnya digunakan oleh pengguna dalam menelusur informasi adalah google. Hal ini dikarenakan terdapat banyak fasilitas di goolge


(44)

yang mempermudah pengguna dalam menelusur informasi. Informasi yang didapatkan dari google dianggap efektif oleh pengguna.

4.2.5 Pola Pencarian Informasi

Dalam melakukan pencarian informasi terdapat berbagai cara yang dilakukan oleh pengguna dalam usaha menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kata kunci merupakan hal yang utama dalam melakukan penelusuran informasi. Apabila kata kunci yang digunakan tepat maka informasi yang diperoleh juga pasti relevan dengan kebutuhan. Melalui tabel 11 dan 12 kita dapat melihat penggunaan kata kunci oleh masyarakat pengguna BPAD.

Tabel 11: Penggunaan Kata Kunci NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Ketika mencari informasi, apakah Anda terlebih dahulu menentukan kata kunci dalam penelusuran?

a selalu 49 50

b sering 4 4,08

c kadang -kadang 45 45,91

d tidak pernah 1 1,02

Jumlah 98 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat ketika akan mencari informasi, responden terlebih dahulu menentukan kata kunci sebelum memasukkan kata kunci tersebut pada search engine. Sebanyak 50 % responden selalu (a) menentukan kata kunci sebelum melakukan penelusuran. 4,08 % responden sering (b) menentukan kata kunci sebelum penelusuran. Hampir setengah dari responden jarang menentukan kata kunci sebelum melakukan penelusuran 45,91 %. Terdapat juga 1,02 % responden yang tidak pernah menentukan kata kunci sebelum melakukan penelusuran.

Responden yang terlebih dahulu menentukan kata kunci sebelum melakukan penelusuran akan mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya lebih cepat dibandingkan dengan responden yang tidak menentukan kata kunci ketika akan melakukan penelusuran.


(45)

Tabel 12: Penentuan Kata Kunci NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Dalam melakukan penelusuran, apakah yang Anda gunakan sebagai kata kunci untuk menemukan informasi ?

a judul 43 43,87

b pengarang 26 26,53 c subjek 20 20,40 d penerbit 9 9,18

Jumlah 98 100 %

Tabel 12 menunjukkan bahwa kata kunci yang digunkan oleh responden ketika melakukan penelusuran adalah melalui judul (a) sebanyak 43,87 %. pengarang (b) 26,53 %. subjek (c) 20,40 %. penerbit (d) 9,18 %.

Dalam melakukan penelusuran, kata kunci yang digunakan adalah judul. Jadi responden mengetikkan judul informasi yang mereka butuhkan langsung ke dalam menu search pada search engine. Hal ini dianggap lebih mudah dan efektif oleh pengguna. Karena apabila kata kunci yang dimasukkan salah akan diperbaiki secara otomatis oleh search engine. Penelusuran yang dilakukan dengan menggunakan kata kunci penerbit digunakan oleh penelusur yang mencari buku elektronik e-book sebagai bahan rujukan informasi.

4.2.6 Strategi Pencarian Informasi

Untuk mendapatkan informasi yang efektif dan efisien maka dibutuhkan strategi untuk menemukan informasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Dari tabel 13,14, dan 15 kita dapat melihat strategi yang dilakukan oleh pengguna dalam menemukan informasi menggunakan internet.

Tabel 13: Teknik Penelusuran NO

Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Jawaban responden


(46)

1 Apakah Anda dalam melakukan penelusuran menggunakan teknik – teknik khusus untuk mendapatkan sebuah informasi? Seperti menggunakan kata and, or, not atau menggunakan tanda (+),(-) ,(“) atau dengan melakukan penelusuan lanjutan seperti yang terdapat pada search engine google?

a selalu 14 14,28 b sering 40 40,81 c kadang –

kadang

25 25,51

d tidak pernah

19 19,38

Jumlah 98 100 %

Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa responden telah mengetahui dan menggunakan teknik penelusuran. Baik berupa operator boolean, penggunaan simbol matematika dan penelusuran lanjutan seperti yang ada pada search engine google. Terdapat 14,28 % responden yang menjawab selalu (a) menggunakan teknik penelusuran dalam melakukan pencarian informasi. 40,81 % responden menjawab sering menggunakan teknik penelusuran. Terdapat 25,51 % responden yang menjawab kadang-kadang menggunakan teknik penelusuran karena sering terlupa. Namun, tidak sedikit juga responden yang menjawab tidak pernah menggunakan teknik penelusuran dalam melakukan penelusuran informasi dikarenakan mereka tidak mengetahui apa dan bagaimana cara menggunakan operator boolean.

Tabel 14: Penentuan Sumber Informasi NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

2 Saat akan mencari informasi apakah Anda terlebih dahulu menentukan sumber mana yang akan saudara gunakan sebagai sumber informasi ?

a selalu 42 42,85 b sering 26 26,53 c kadang-kadang 26 26,53 d tidak pernah 4 4,08


(47)

Tabel 14 di atas menggambarkan jawaban responden atas penentuan sumber-sumber informasi. Sebelum melakukan penelusuran informasi responden terlebih dahulu menentukan sumber informasi yang akan mereka gunakan. Dari tabel tersebut ditampilkan bahwa 42, 85 % responden selalu menentukan sumber informasi terlebih dahulu sebelum melakukan penelusuran informasi. Kemudian 26,53 % untuk jawaban sering dan kadang-kadang. Terdapat 4,08 % jawaban tidak pernah oleh responden dalam menentukan terlebih dahulu sumber informasi sebelum melakukan penelusuran informasi.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pengguna telah mengetahui sumber- sumber informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi mereka. Oleh sebab itu pengguna tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.

Tabel 15: Bentuk Informasi NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

3 Apakah ketika Anda mencari sebuah informasi dalam bentuk tertentu seperti : pdf, word, ppt, jpg ,dll. Anda terlebih dahulu menentukan type dokumen yang akan anda cari?

a Selalu 24 24,48 b Sering 26 26,53 c kadang-kadang 36 36,73 d tidak pernah 4 4,08

Jumlah 98 100 %

Dari tabel tersebut dapat dilihat jawaban pengguna atas penentuan format informasi sebelum melakukan pencarian informasi. Untuk mendapatkan format informasi yang sesuai dengan kebutuhan maka akan lebih mudah apabila sebelum melakukan pencarian, pengguna menentukan format informasi terlebih dahulu.

Dari jawaban di atas terdapat 24,48 % pengguna yang selalu menentukan format informasi sebelum melakukan pencarian informasi. 26, 53 % pengguna yang sering menentukan format informasi terlebih dahulu. Jawaban terbesar di dapat dari responden yang


(48)

menyatakan kadang- kadang menentukan format informasi sebelum melakukan penelusuran yaitu 36,73 %. Sedangkan untuk responden yang menjawab tidak pernah menentukan format informasi berjumlah 4,08 %. Hasil tersebut menunjukkan pengguna telah mengetahui bagaimana cara mendapatkan format informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

4.2.7 Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Informasi yang didapatkan melalui internet tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Keterpenuhan informasi tersebut bergantung pada kesesuaian informasi yang diperoleh dengan kebutuhan informasi yang diperlukan penggunanya. Untuk melihat terpenuhinya informasi yang berasal dari internet dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat berdasarkan tabel 16 dan 17 berikut :

Tabel 16: Kesesuaian Antara Informasi yang Diperoleh dengan Informasi yang Dibutuhkan

NO

Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban responden

F %

1 Apakah informasi yang Anda dapatkan melalui internet selalu sesuai dengan kebutuhan informasi Anda?

a selalu 29 29,59 b sering 46 46,93 c kadang-kadang 23 23,46 d tidak pernah 0 0

Jumlah 98 100 %

Tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa 29,59 % responden menjawab bahwa informasi yang mereka dapat melalui internet selalu sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Kemudian 46,93 % menjawab bahwa informasi yang pengguna dapatkan sering kali sesuai


(1)

subbidang yang didasarkan pada kesesuaian latar belakang pendidikan dan ketrampilan serta keahlian yang mereka miliki dengan bidang tugas yang harus mereka kerjakan.

Kondisi pegawai menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan dan latar belakang keilmuan, golongan dan jabatan serta bidang tugas dapat dilihat dari tabel-tabel dan grafik-grafik berikut :

a. Kondisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Kondisi pegawai menurut jenis kelamin ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 2 Kondisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %

Pria 54 44 %

Wanita 70 56 %

Total 124 100 %

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha

Untuk melihat perbedaan antara pegawai yang berjenis kelamin pria dan wanita, maka tabel tersebut dituangkan ke dalam bentuk grafik berikut :

Gambar 2 Kondisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha

44% 56%

Kondisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Pria Wanita


(2)

b. Kondisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Kondisi pegawai menurut tingkat pendidikan ditampilkan pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 3 Kondisi Pegawai Menrut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

S-2 3 2 %

S-1 39 31 %

D-3 24 19 %

SMA 53 44 %

SMP 5 4 %

Total 124 100 %

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usah

Gambar 3 Kondisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha 2%

32% 19% 43%

4%

Kondisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

S-2 S-1 D-3 SMA SMP


(3)

c. Kondisi Pegawai Menurut Golongan

Kondisi pegawai menurut golongan ditampilkan pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 4 Kondisi Pegawai Menurut Golongan

Golongan Jumlah %

IV 7 6 %

III 86 69 %

II 31 25 %

Total 124 100 %

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha Gambar 4 Kondisi Pegawai Menurut Golongan

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha

6%

69% 25%

Kondisi Pegawai Menurut Golongan

IV III II


(4)

d. Kondisi Pegawai Menurut Jabatan

Kondisi pegawai menurut jabatan ditampilkan pada tabel dan grafik berikut :

Tabel 5 Kondisi Pegawai Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah %

Eselon II/A 1 1 %

Eselon III/A 5 4 %

Eselon IV/A 13 10 %

Fungsional Pustakawan 43 35 %

Fungsional Arsiparis 2 2 %

Staf 61 48 %

Total 124 100 %

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha

Gambar 5 Kondisi Pegawai Menurut Jabatan

Sumber : Olahan Data Sekunder dari Sub Bagian Tata Usaha

1% 4% 10%

35%

1% 49%

Kondisi Pegawai Menurut Jabatan

Eselon II/A Eselon III/A Eselon IV/A

Fungional Pustakawan Fungsional Arsiparis Staf


(5)

Dengan mengetahui profil organisasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara tersebut di atas, maka dapat dipastikan bahwa organisasi tersebut dapat memfasilitasi para pustakawan dengan program dan kegiatan sebagai wadah bagi para pustakawan dengan program dan kegiatan sebagai wadah bagi pustakawan untuk menunjukkan profesionalisme mereka.

1.7 Layanan Perpustakaan 1.7.1 Sistem Layanan

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara memiliki 2 (dua) jeni sistem layanan yaitu :

1. Sistem layanan terbuka

Pengguna diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan 2. Sistem layanan tertutup

Pengguna tidak diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.

1.7.2 Jenis Layanan

Badan Perputakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa jenis layanan yaitu :

1. Layanan Umum 2. Layanan Remaja 3. Layanan Anak 4. Layanan Referensi

5. Layanan Audio Visual & Internet

1.8 Jam Buka Perpustakaan

Senin s/d Jumat : 08.00 – 17.30

Sabtu : 09.00 – 15.00 Minggu & hari libur tutup

1.9 Syarat Pendaftaran Anggota


(6)

a. Fotokopi kartu identitas diri yang berlaku : KTP/SIM/Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa.

b. Dua lembar pasphoto ukuran 2 x 3 cm.

2. Membayar iuran anggota Rp. 10.000,- (sesuai Perda Nomor 8 tahun 2007)

3. Anggota berhak meminjam buku sebanyak 2 (dua) buah buku dengan masa pinjam 2 (dua) minggu dan satu kali perpanjangan.