Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.
c. Perkembangan sosial remaja
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan
lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah
Hurlock, 1999. Pada saat memasuki usia remaja, seorang individu sudah mulai menyadari
bahwa dirinya bukan akan-anak lagi dan mulai berusaha untuk memasuki dunia orang dewasa, berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang dewasa dan
mencari identitas diri yang dapat mempengaruhi perasaan mereka terhadap diri sendiri. Menurut Handel dalam Rice, 1990, sejak masa puber, remaja umumnya
mulai memperhatikan dan membandingkan hal-hal khusus seperti penampilan fisik misalnya bentuk tubuh dan kemampuan sosialisasinya dengan lingkungan
pergaulan dan tokoh idolanya. Remaja menyadari bahwa daya tarik fisik berperan penting dalam hubungan sosial. Hal tersebut yang menyebabkan remaja sangat
terpengaruh terhadap penilaian dari orang lain terhadap bentuk tubuhnya dan peka terhadap rasa malu karena adanya penilaian yang kurang baik.
I. Hubungan Antara Gambaran Tubuh dan Perilaku Diet Pada Remaja
Conger dan Peterson dalam Sarafino, 1998 mengemukakan bahwa gambaran tubuh bagi remaja merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa
remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis pada masa remaja, seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik
Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.
maupun psikis. Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi remaja berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk
tubuhnya. Para remaja biasanya mulai bersibuk diri dengan penampilan fisik mereka dan ingin mengubah penampilan mereka. Keinginan ini disebabkan
karena remaja sering merasa tidak puas terhadap penampilan dirinya. Bagaimana perasaan seseorang mengenai penampilan fisik inilah yang disebut dengan
gambaran tubuh Valencia, 2008.
Perhatian terhadap gambaran tubuh seseorang sangat kuat terjadi pada remaja yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki Santrock, 2003. Para remaja melakukan berbagai usaha agar mendapatkan gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat menarik seperti,
berpakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh atau menggunakan alat-alat kecantikan, namun usaha tersebut belum sepenuhnya dapat memuaskan
penampilan mereka. Pada umumnya, remaja perempuan lebih kurang puas dengan keadaan
tubuhnya dan memiliki lebih banyak gambaran tubuh yang negatif, dibandingkan dengan remaja laki-laki selama masa pubertas. Hal tersebut dikarenakan pada saat
mulai memasuki masa remaja, seorang perempuan akan mengalami peningkatan lemak tubuh yang membuat tubuhnya semakin jauh dari bentuk tubuh yang ideal,
sedangkan remaja laki-laki menjadi lebih puas karena massa otot yang meningkat. Brooks-Gunn Paikoff dalam Santrock, 2003.
Hasil penelitian Pope, Philips, dan Olivardia 2000 menunjukkan bahwa perempuan lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan laki-laki.
Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.
Penjelasan ini bukan berarti penampilan fisik yang menarik hanya pada perempuan saja tetapi laki-laki pun terkadang memperhatikan penampilan mereka.
Ketidakpuasan terhadap gambaran tubuh pada remaja perempuan umumnya mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih langsing, sedangkan pada remaja
laki-laki ketidakpuasan terhadap tubuhnya juga timbul karena keinginan untuk menjadi lebih besar, lebih tinggi, dan berotot Evans, 2008.
Berscheid Papalia Olds, 2008 menyatakan bahwa remaja yang memiliki persepsi positif terhadap gambaran tubuh lebih mampu menghargai dirinya.
Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang dengan kepribadian cerdas, asertif, dan menyenangkan. Dacey dan Kenny 2001 mengemukakan
bahwa persepsi negatif remaja terhadap gambaran tubuh akan menghambat perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan
yang positif dengan remaja lain. Memiliki gambaran tubuh yang ideal merupakan keinginan setiap remaja.
Pada usia remaja banyak dari mereka yang berusaha mengubah penampilannya sehingga terlihat menarik. Kepedulian terhadap penampilan dan gambaran tubuh
yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti mengontrol berat badan Davison Birch dalam Papalia 2008. Pola ini menjadi lebih umum diantara
anak perempuan ketimbang anak laki-laki. Pada umumnya remaja melakukan diet, berolahraga, melakukan perawatan tubuh, mengkonsumsi obat pelangsing dan
lain-lain untuk mendapatkan berat badan yang ideal Dacey Kenny, 2001. Konsep tubuh yang ideal pada perempuan adalah tubuh langsing Sanggarwaty,
2003, sedangkan pada laki-laki adalah tubuh berisi, berotot, berdada bidang, serta
Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.
biseps yang menonjol McCabe Ricciardeli, 2004. Orang dengan tubuh kurang ideal selalu dipersepsikan malas dan mudah puas dengan dirinya, dan banyak dari
mereka yang berharap agar berat badannya turun dengan sendirinya Brownell dalam Sarafino, 1998. Begitu sadar berat badannya bertambah, biasanya orang
akan mencoba membatasi makanannya Gunawan, 2004. Hal ini mengakibatkan banyak dari remaja yang mengontrol berat badan dengan melakukan diet dan
berolahraga untuk membentuk tubuh yang ideal. Sejauh ini remaja lebih menyukai diet untuk menurunkan berat badan.
Diet didefinisikan sebagai kegiatan membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan
Hawks, 2008. Saat ini, diet merupakan salah satu cara cara yang paling populer untuk menurunkan berat badan karena diet dapat dilakukan oleh hampir semua
orang, tidak mahal, diterima secara sosial, dan tidak menimbulkan efek samping yang langsung terasa Hill, dkk. dalam Elga, 2007. Ogden 2002 menyatakan hal
sebaliknya, bahwa orang-orang yang mempunyai keinginan untuk mengubah bentuk tubuhnya tidak selalu melakukan diet. Beberapa orang memilih untuk
mengenakan baju-baju yang membuat mereka terlihat kurus atau melakukan jalan pintas melalui operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata seseorang yang
memiliki rasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya belum tentu melakukan diet, melainkan mereka dapat memilih cara-cara lain untuk memperbaiki
penampilannya. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian terhadap
gambaran tubuh sangat kuat pada masa remaja, baik pada remaja laki-laki maupun
Raisa Andea : Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Pada Remaja, 2010.
perempuan. Para remaja melakukan melakukan berbagai usaha agar mendapatkan gambaran tubuh yang ideal sehingga terlihat menarik. Salah satu usaha tersebut
adalah dengan melakukan diet.
J. Hipotesis